Keberagaman Jadi Modal Utama Eri Cahyadi-Armuji Bangun Kota Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji berkomitmen merangkul semua agama dan golongan di Surabaya. Eri mengatakan keragaman dan perbedaan kultur yang ada bisa dijadikan modal untuk membangun Kota Surabaya.
"Keragaman sosial dan agama sekaligus menjadi kekuatan dalam membangun kota, karena itu saya pastikan kami akan memastikan betul bahwa kita akan memberikan pengakuan atas keberadaan dan hak konstitusional bagi semuanya," kata Eri saat Debat Publik Ketiga, Sabtu (5/12/2020).
"Sehingga semua orang merasa bahwa kita adalah menjadi bagian dari pemerintah kota, dan tidak ada yang dikucilkan, tidak ada yang menjadi minoritas. Kami juga akan melakukan koordinasi kepada kelompok karena setiap kelompok pasti ada kelebihan dan itu yang akan kita gunakan, kita akan satukan semuanya dengan kelebihan itu dan kita tidak melihat kekurangan," tambah Eri.
Tak hanya itu, Eri juga memastikan pemerintah menjamin setiap warga atas hak konstitusionalnya. Pihaknya akan membangun sebuah 'ruang keluarga' yang bisa membuat nyaman semua golongan penghuni Kota Surabaya.
"Hak konstitusional setiap negara warga juga akan tersampaikan, juga kita akan melakukan pendekatan cultural planning. Di ruang keluarga inilah yang harus kita bangun di Kota Surabaya sehingga semua kultur bisa menjadi semua bagian di satu wadah dan semua merasa inilah Kota Surabaya yang penuh dengan toleransi sehingga kita saling merasa satu," imbuhnya. (Baca: Kecelakaan Kerja, PMI Asal Sitaro Tewas di Papua Nugini).
Senada dengan Eri, Armuji juga menyebut pihaknya berjanji menciptakan guyub rukun meskipun ditemui keragaman pada warga. Hal ini menjadi salah satu prioritasnya. "Kita wujudkan di mana keragaman warga Kota Surabaya bisa saling toleransi, kerukunan yang kita ciptakan itu yang menjadi prioritas supaya warga tetap aman guyub rukun dan tentunya bisa menikmati kota ini dengan tenang," kata Armuji.
"Keragaman sosial dan agama sekaligus menjadi kekuatan dalam membangun kota, karena itu saya pastikan kami akan memastikan betul bahwa kita akan memberikan pengakuan atas keberadaan dan hak konstitusional bagi semuanya," kata Eri saat Debat Publik Ketiga, Sabtu (5/12/2020).
"Sehingga semua orang merasa bahwa kita adalah menjadi bagian dari pemerintah kota, dan tidak ada yang dikucilkan, tidak ada yang menjadi minoritas. Kami juga akan melakukan koordinasi kepada kelompok karena setiap kelompok pasti ada kelebihan dan itu yang akan kita gunakan, kita akan satukan semuanya dengan kelebihan itu dan kita tidak melihat kekurangan," tambah Eri.
Tak hanya itu, Eri juga memastikan pemerintah menjamin setiap warga atas hak konstitusionalnya. Pihaknya akan membangun sebuah 'ruang keluarga' yang bisa membuat nyaman semua golongan penghuni Kota Surabaya.
"Hak konstitusional setiap negara warga juga akan tersampaikan, juga kita akan melakukan pendekatan cultural planning. Di ruang keluarga inilah yang harus kita bangun di Kota Surabaya sehingga semua kultur bisa menjadi semua bagian di satu wadah dan semua merasa inilah Kota Surabaya yang penuh dengan toleransi sehingga kita saling merasa satu," imbuhnya. (Baca: Kecelakaan Kerja, PMI Asal Sitaro Tewas di Papua Nugini).
Senada dengan Eri, Armuji juga menyebut pihaknya berjanji menciptakan guyub rukun meskipun ditemui keragaman pada warga. Hal ini menjadi salah satu prioritasnya. "Kita wujudkan di mana keragaman warga Kota Surabaya bisa saling toleransi, kerukunan yang kita ciptakan itu yang menjadi prioritas supaya warga tetap aman guyub rukun dan tentunya bisa menikmati kota ini dengan tenang," kata Armuji.
(nag)