Lembaga Survei: Pemenang Pilkada Maros Hanya Diperebutkan 2 Pasangan Calon

Minggu, 06 Desember 2020 - 16:57 WIB
loading...
Lembaga Survei: Pemenang...
Direktur Utama Votepublik Matriks, Sadikin Suhidin memaparkan hasil survei lembaganya terhadap pilkada Maros. Foto: SINDOnews/Muhaimin Sunusi
A A A
MAROS - Pemenang pilkada Maros 2020 diprediksi unggul tipis. Dari tiga pasangan calon (paslon) yang bertarung, hanya ada dua paslon yang disebut berpeluang menang. Keduanya yakni Chaidir Syam-Suhartina Bohari atau Andi Harmil Mattotorang-Andi Ilham Nadjamuddin.

Prediksi ini disampaikan lembaga survei Votepublik Matriks Indonesia saat merilis survei pilkada Maros 2020 . Sadikin Suhidin selaku Direktur Utama Votepublik Matriks mengklaim, pertarungan pilkada Maros 2020 hanya diperebutkan Chaidir-Suhartina dan Harmil-Ilham.



Survei dilakukan mulai 1 sampai 4 Desember 2020 dengan menggunakan 440 responden. Memiliki sebesar 4,8 persen margin error dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Hasilnya, elektabilitas paslon Andi Tajerimin Nur-Havid S Pasha 17,6 persen, Chaidir-Suhartina 39,9 persen dan Harmil-Ilham 36,6 persen. Adapun rahasia sebesar 5,9 persen.

"Dari hasil ini, kami menyimpulkan bahwa masih sangat sulit menentukan siapa pemenang di pilkada Maros 2020 . Boleh jadi paslon nomor 2 (Chaidir-Suhartina) atau paslon nomor 3 (Harmil-Ilham)," kata Sadikin saat merilis surveinya di Makassar, Minggu (6/12/2020) siang.

Sadikin menjelaskan, selisih elektabilitas yang hanya 3,3 persen antara Chaidir-Suhartina dan Harmil-Ilham menjadi alasan paslon pemenang sulit ditentukan. Apalagi angka tersebut masih dalam cakupan margin of error.



"Ya, selisihnya tak beda jauh. Jadi siapa pun yang menang, hasilnya cuma tipis. Saya rasa selisihnya tak sampai 5 persen, palingan 3 sampai 4 persen saja," ujar Sadikin.

Lebih jauh Sadikin menjelaskan, apabila jumlah undecided voters dan swing voters dari masing-masing paslon diakumulasikan, maka masih ada 23,9 persen pemilih yang mengambang. Kata dia, jumlah ini tergolong besar dan menjadi penentu kemenangan bagi paslon Chaidir-Suhartina dan Harmil-Ilham.

"Bila paslon 2 dan 3 memiliki energi yang sama, mempengaruhi warga hingga hari pencoblosan, maka selisih hanya 3 persen. Bila salah satu paslon punya energi dua kali lipat di banding paslon lainnya, maka dialah pemenangnya," beber Sadikin.



Soal peluang kemenangan bagi paslon Tajerimin-Havid, Sadikin meragukannya. Kata dia, paslon nomor urut 1 ini tak lagi bisa mengejar kekuatan Chaidir-Suhartina dan Harmil-Ilham.

"Kalau paslon nomor 1, saya rasa sulit menang, karena elektabilitasnya kurang dari 20 persen. Apalagi ini sisa tiga hari pencoblosan, sulit lah," tandas Sadikin.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1827 seconds (0.1#10.140)