Penularan COVID-19 di Jatim Mencemaskan, Tentara dan Polisi Dikerahkan Operasi Yustisi
loading...
A
A
A
(Baca juga: Usai Mabuk Miras Bersama di Diskotek, Pemuda di Manado Tikam Teman Sendiri )
Hal senada juga ditegaskan Kapolda Jatim, Irjen Pol. Nico Afinta. Jenderal polisi bintang dua kelahiran Surabaya tersebut menegaskan, akan memaksimalkan sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menekan penularan COVID-19 .
"Kami dukung penuh kebijakan Pemprov Jatim, untuk menekan penularan COVID-19 . Salah satunya melalui operasi yustisi. Tentunya ini bertujuan mengembalikan daerah-daerah di Jatim, menjadi zona oranye, dan secara bertahap menjadi zona hijau," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko menjelaskan, Pemkot Malang telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran COVID-19 . "Salah satunya adalah membatasi kunjungan kerja yang akan datang ke Pemkot Malang, bahkan sudah banyak yang kami tolak di masa pandemi ini," tuturnya.
(Baca juga: Terserang COVID-19, Kadisnakertrans KBB Meninggal Dunia di RSUD Cibabat )
Saat ini, lanjutnya, Pemkot Malang juga telah menerapkan sistem kerja sehari WFH dan sehari lagi WFO agar interaksi orang di kantor juga semakin rendah. Aktivitas dinas keluar daerah juga sangat di seleksi, sehingga dapat meminimalisir penyebaran COVID-19 .
"Rencana selanjutnya adalah menambah jumlah bed di rumah isolasi ini, karena setelah di evaluasi lagi masih ada ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk pasien COVID-19 dengan gejala ringan," katanya lagi.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyatakan, menghadapi libur panjang akhir tahun 2020, dan awal tahun 2021, tidak akan menerapkan pembatasan sosial. "Tempat wisata masih bisa buka, agar roda ekonomi tetap berjalan. Tetapi harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Wajib pakai masker, jaga jarak, tidak ada kerumunan, dan cuci tangan," tegasnya.
Hal senada juga ditegaskan Kapolda Jatim, Irjen Pol. Nico Afinta. Jenderal polisi bintang dua kelahiran Surabaya tersebut menegaskan, akan memaksimalkan sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menekan penularan COVID-19 .
"Kami dukung penuh kebijakan Pemprov Jatim, untuk menekan penularan COVID-19 . Salah satunya melalui operasi yustisi. Tentunya ini bertujuan mengembalikan daerah-daerah di Jatim, menjadi zona oranye, dan secara bertahap menjadi zona hijau," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko menjelaskan, Pemkot Malang telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran COVID-19 . "Salah satunya adalah membatasi kunjungan kerja yang akan datang ke Pemkot Malang, bahkan sudah banyak yang kami tolak di masa pandemi ini," tuturnya.
(Baca juga: Terserang COVID-19, Kadisnakertrans KBB Meninggal Dunia di RSUD Cibabat )
Saat ini, lanjutnya, Pemkot Malang juga telah menerapkan sistem kerja sehari WFH dan sehari lagi WFO agar interaksi orang di kantor juga semakin rendah. Aktivitas dinas keluar daerah juga sangat di seleksi, sehingga dapat meminimalisir penyebaran COVID-19 .
"Rencana selanjutnya adalah menambah jumlah bed di rumah isolasi ini, karena setelah di evaluasi lagi masih ada ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk pasien COVID-19 dengan gejala ringan," katanya lagi.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyatakan, menghadapi libur panjang akhir tahun 2020, dan awal tahun 2021, tidak akan menerapkan pembatasan sosial. "Tempat wisata masih bisa buka, agar roda ekonomi tetap berjalan. Tetapi harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Wajib pakai masker, jaga jarak, tidak ada kerumunan, dan cuci tangan," tegasnya.
(eyt)