Deklarasi Presiden Benny Wenda Politik Cuci Tangan kepada Sponsor

Sabtu, 05 Desember 2020 - 17:35 WIB
loading...
A A A
"ULMWP sendiri tidak mendukung dia karena mereka sendiri kaget. Beberapa orang anggota ULMWP yang saya hubungi kaget dengan ini dan mengatakan keputusan kami (ULMWP, red) tidak seperti itu. Ini juga mengagetkan Vanuatu yang menajdi tempat lahirnya ULMWP, langkah Beny sudah membuat semua orang kecewa. Ini artinya Beny sudah tidak percaya ULMWP dan sebaliknya, termasuj organ perjuangan OPM dan sebagainya,"ucapnya.

Beny Wenda dikatakan sebagai pemimpin yang tidak demokratis dan diktator. Deklarasi yang dilakukan tidak sama sekali berkoordinasi dengan masyarakat Papua. Kepemimpinan Oktavianus Motte sebagai ketua ULMWP sebelumnya lebih baik ketimbang dimasa Beny.

"Saat ULMWP yang dipimpin oleh Oktavianus Mote 2014-2017 itu dianggap cukup berhasil karena ada dukungan pasifik di PBB. Justru ketika dipegang oleh Beny Wenda dengan cara yang menurut saya tidak demokratis bahkan secara diktator menendang keluar organ- organ yang selama ini mendukung ULMWP keluar dari barisan perjuangannya, ini membuat simpati dan perjuangan Beny Wenda ini menurun. Upaya menginternasionalisasi isu Papua tidak ada dukungan. Harusnya kalau dia berhasil itu dia menambah lagi jumlah negara yang mendukung. Ini malah semakin berkurang dan berkurang bahkan,"paparannya lagi.

Ditegaskan, negara Vanuatu sudah tidak lagi mendukung perjuangan Papua Merdeka. Dukungan Vanuatu tidak adalagi sejak Andi Ayami Seba meninggaldunia. Hal ini terjadi lantaran Vanuatu tidak memiliki beban budi lagi selepas meninggalnya Andi Ayami Seba yang dulu mendukung penuh kemerdekaan Vanuatu.

(Baca juga: Update Corona: Positif 569.707 Orang, 470.449 Sembuh dan 17.589 Meninggal )

"Negara vanuatu pun sudah tidak ada lagi tanggung jawab moral terhadap perjuangan Papua. Setelah Andi Ayami Seba meninggal. Semua orang Papua harus tahu itu. Bahwa Vanuatu tidak ada lagi beban moral kepada Beny Wenda dan kelompok perjuangan Papua. Vanuatu hanya berhutang budi kepada Andi Ayami Seba dan keluarganya saja, karena dulu ikut mendukung dan ikut mendanai lahirnya negara Vanuatu pada tahun 1980 -1983 lalu,"jelasnya.

"Apalagi dengan tindakan beny wenda saat ini, dan saya memprediksikan bahwa Vanuatu yang selama ini mendukung ULMWP akan berbalik arah mendukung Indonesia dalam isu pasifik," sambungnya.

Dikatakan, atas persoalan ini juga Beny Wenda mulai mecari dukungan lain dari Vanuatu ke Inggris. Beny Wenda memiliki dukungan dari seorang Ketua Parlemen Inggris bernama Jeroby Corbyn, yang juga dianggap sebagai orang tua angkat Beny Wenda.

"Beny wenda ini sepertinya ingin membangun satu kekuatan politik baru yang memindahkan basis politik dari Vanuatu ke Inggris, tapi apakah Inggris akan mendukung politiknya dia, menurut saya tidak bisa atau tidak mungkin," katanya.

Tidak akan ada dukungan Inggris tersebut menurut Marinus karena sebelumnya telah dicoba melakukan Polng dukungan Papua Merdeka ditahun 2015-2016 lalu, dan syarat yang harus dipenuhi LSM di Inggris oleh Pemerintah dan Parlemen tidak mampu memenuhi syarat dukungan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1653 seconds (0.1#10.140)