Ratusan Pengungsi Merapi di Magelang Masih Bertahan di Barak Pengungsian

Jum'at, 04 Desember 2020 - 08:48 WIB
loading...
Ratusan Pengungsi Merapi di Magelang Masih Bertahan di Barak Pengungsian
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
MAGELANG - Ratusan jiwa warga Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang tinggal di kawasan daerah rawan bencana erupsi Gunung Merapi hingga saat ini masih bertahan di tempat pengungsian.

Mereka berada di lima titik tempat evakuasi akhir (TEA) yang tersebar di Kecamatan Mertoyudan dan Mungkid.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kabupaten Magelang, hingga kemarin pukul 18.00 WIB, jumlah pengungsi yang masih berada di tempat pengungsian sebanyak 628 jiwa.

Ratusan jiwa pengungsi tersebut terdiri dari warga Desa Paten sebanyak 413 jiwa, warga Desa Krinjing 119 jiwa dan warga Desa Keningar sebanyak 98 jiwa.

Warga Desa Paten yang terdiri dari warga Dusun Babadan 1 sebanyak 286 jiwa dan Dusun Babadan 2 sebanyak 127 jiwa.

Warga Dusun Babadan 1 mengungsi di Gedung TEA Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan. Sedangkan warga Dusun Babadan 2 di Gedung TEA Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan.

Kemudian Desa Krinjing yang terdiri dari warga Dusun Trono sebanyak 24 jiwa mengungsi di Gedung Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, warga Dusun Pugeran sebanyak 42 jiwa di Gedung Balai Desa Deyangan dan 53 warga Dusun Trayem di Gedung Balai Desa Deyangan.

(Baca juga: Sebagian Besar Tracing Kontak Erat, Bertambah 107 Kasus Baru COVID-19 di Sleman)

Selanjutnya Desa Keningar yang terdiri dari warga Dusun Gondangrejo sebanyak 49 jiwa mengungsi di Gedung SDN 1 Ngrajek, Kecamatan Mungkid dan warga Dusun Banaran sebanyak 47 jiwa mengungsi di rumah Kepala Desa Ngrajek.

Sebenarnya, Desa Keningar di luar rekomendasi prakiraan bahaya BPPTKG. Namun atas dasar rasa takut dan trauma akibat kejadian erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu, maka Pemerintah Desa Keningar memfasilitasi evakuasi pengungsian.

(Baca juga: Ancam Bunuh Habib Rizieq, Oknum Polisi Pekalongan Ditahan Provost)

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan, apabila statu Gunung Merapi naik menjadi awas, maka mengungsi merupakan hal yang tidak bisa ditawar bagi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana. "Pengosongan zona bahaya sesuai rekomendasi BPPTKG harus dipatuhi," tandasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0860 seconds (0.1#10.140)