Lalu Lintas Sidoarjo Macet, Ini Konsep yang BHS-Taufiqulbar untuk Mengatasinya
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Kemacetan menjadi merupakan masalah di Kabupaten Sidoarjo , yang hingga saat ini belum ada solusi tepat. Hal itu menjadi salah satu program prioritas pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo nomor 1, Bambang Haryo Soekartono (BHS)-Taufiqulbar.
(Baca juga: Pendapatan Turun Drastis, Perolehan Pajak Kota Bandung Baru Tercapai Rp1,45 T )
Untuk mengatasi kemacetan tersebut, BHS-Taufiq sudah memiliki konsep matang diantaranya percepatan penuntasan frontage road, pembangunan fly over gedangan, fly over aloha, dan lainya.
Selain itu, BHS akan menutup beberapa sungai menggunakan box culvert supaya bisa dimanfaatkan sebagai jalur baru. Kemudian berusaha menyediakan transportasi masal yang layak dan mendorong masyarakat memanfaatkan transportasi publik untuk mengurangi volume kendaraan di jalan raya.
"Kita akan juga mempercepat pembangunan jalur lingkar luar yang terkoneksi dengan sejumlah akses lain. Kemudian membentuk tim URC (unit reaksi cepat) untuk bertindak sewaktu-waktu ketika terjadi kemacetan," katanya.
(Baca juga: Dendam dan Asmara Membuat Silfia Tega Menyuruh Andik Menggorok Leher Suaminya )
Dalam momen debat itu, BHS-Taufiqulbar menjabarkan visi-misi dan sejumlah programnya, sesuai dengan tema debat yakni strategi penyelesaian permasalahan daerah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan penanggulangan narkoba.
Terkait BUMD, BHS menjelaskan bahwa BUMD adalah stabilisator yang harus bisa memfasilitasi kebutuhan primer masyarakat Sidoarjo. Menjadi stabilisator harga, kecukupan dan sebagainya.
"BUMD harus untung dan mendatangkan kemanfaatan bagi masyarakat. Tapi layanan, keuntungan rakyat, dan kecukupan kebutuhan masyarakat tentu lebih penting. Kita akan pastikan BUMD berjalan baik dengan menempatkan SDM profesional yang sesuai serta melakukan kontrol rutin," katanya.
(Baca juga: Pendapatan Turun Drastis, Perolehan Pajak Kota Bandung Baru Tercapai Rp1,45 T )
Untuk mengatasi kemacetan tersebut, BHS-Taufiq sudah memiliki konsep matang diantaranya percepatan penuntasan frontage road, pembangunan fly over gedangan, fly over aloha, dan lainya.
Selain itu, BHS akan menutup beberapa sungai menggunakan box culvert supaya bisa dimanfaatkan sebagai jalur baru. Kemudian berusaha menyediakan transportasi masal yang layak dan mendorong masyarakat memanfaatkan transportasi publik untuk mengurangi volume kendaraan di jalan raya.
"Kita akan juga mempercepat pembangunan jalur lingkar luar yang terkoneksi dengan sejumlah akses lain. Kemudian membentuk tim URC (unit reaksi cepat) untuk bertindak sewaktu-waktu ketika terjadi kemacetan," katanya.
(Baca juga: Dendam dan Asmara Membuat Silfia Tega Menyuruh Andik Menggorok Leher Suaminya )
Dalam momen debat itu, BHS-Taufiqulbar menjabarkan visi-misi dan sejumlah programnya, sesuai dengan tema debat yakni strategi penyelesaian permasalahan daerah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan penanggulangan narkoba.
Terkait BUMD, BHS menjelaskan bahwa BUMD adalah stabilisator yang harus bisa memfasilitasi kebutuhan primer masyarakat Sidoarjo. Menjadi stabilisator harga, kecukupan dan sebagainya.
"BUMD harus untung dan mendatangkan kemanfaatan bagi masyarakat. Tapi layanan, keuntungan rakyat, dan kecukupan kebutuhan masyarakat tentu lebih penting. Kita akan pastikan BUMD berjalan baik dengan menempatkan SDM profesional yang sesuai serta melakukan kontrol rutin," katanya.