Selama Pandemi COVID-19, Jumlah Kehamilan di Palembang Menurun

Selasa, 12 Mei 2020 - 09:16 WIB
loading...
Selama Pandemi COVID-19, Jumlah Kehamilan di Palembang Menurun
Ilustrasi/SINDOnews/dok
A A A
PALEMBANG - Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat terjadi penurunan jumlah kehamilan selama masa pandemi COVID-19.

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat dr Mirza Susanty mengatakan, pada bulan Februari kehamilan di Kota Palembang berjumlah 4.573 dan menurun menjadi 4.225 pada Maret 2020. Kehamilan didominasi ibu berusia 25-35 tahun.

"Sementara untuk April masih direkap, namun estimasi jumlahnya tidak jauh berubah di angka 4 ribuan," katanya, Selasa (12/5/2020).

Meski begitu, kata dia, angka 4 ribuan setiap bulan sudah tergolong tinggi dibandingkan rata-rata dua tahun terakhir yang hanya berkisar 2 ribuan. Total pada tahun 2018 terdapat 25 ribu kehamilan, dan meningkat menjadi 26 ribu di tahun 2019.

"Rata-rata kehamilan pada masa pandemi ini merupakan anak yang kedua dan ketiga," katanya.

Saat masa pandemi, kata Mirza, terdapat aturan untuk pemeriksaan kehamilan. Yakni, ibu hamil hanya disarankan melakukan pemeriksaan pertama di Puskesmas atau layanan kesehatan lain. Sementara untuk pemeriksaan kedua hingga keempat buku panduan.

"Hal ini untuk mencegah atau meminimalisir potensi penularan COVID-19 di masyarakat," katanya.

Namun, khusus bagi ibu yang mengalami tanda bahaya, seperti; gerakan janin yang kurang baik, darah tinggi, pandangan kabur, dan tanda penurunan kesehatan lainnya, disarankan melakukan konsultasi kepada tenaga kesehatan.

"Kemudian untuk usia kandungan delapan bulan atau menjelang kelahiran harus melakukan minimal satu kali kontrol kesehatan," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, selama masa pandemi COVID-19 alat keluarga Berencana (KB) menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi, meski nilainya tidak terlalu signifikan.

"Pada Maret misalnya, vitamin, pil KB, dan alat kontrasepsi mengalami kenaikan harga. Namun, andilnya tidak terlalu signifikan terdadap inflasi secara umum yaitu sekitar 0,0002 persen," katanya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1584 seconds (0.1#10.140)