22 Santri Temboro Reaktif Rapid Test Covid-19
loading...
Bupati Blora Djoko Nugroho saat memberikan keterangan kepada wartawan. FOTO : IST
A
A
A
BLORA - Sebanyak 22 santri asal Temboro Magetan Jawa Timur yang pulang ke Blora Jawa Tengah, dinyatakan reaktif saat dilakukan rapid test corona. Klaster Temboro ini cukup banyak, dari total 50 kasus yang dinyatakan reaktif rapid test corona.
“Dari total 50 ini, rinciannya 22 orang adalah para santri dari Ponpes Temboro Magetan yang pulang ke Blora. Kemudian tenaga medis RSUD Blora ada 7 orang, tenaga medis RSUD Cepu ada 14 orang, sisanya 7 orang dari masyarakat,” kata Bupati Blora Djoko Nugroho, Senin (11/5/2020).
Menurutnya, dari seluruh pasien positif rapid test ini masih ada beberapa yang belum terlacak asal penularannya. Untuk itu, petugas medis terus melakukan tracking untuk menelusuri riwayat kontak pasien tersebut.
“Ada beberapa orang positif rapid test yang klasternya belum jelas atau belum diketahui secara pasti. Kalau RSUD Blora jelas mungkin Perumda, pasien Temboro jelas dari Magetan,” terang dia.
“Tapi ada saudara kita setelah dirapid positif belum tahu darimana penularannya. Ini yang sedang kita cari, kejujuran pasien sangatlah penting. Semuanya harus hati-hati,” tegasnya.
Adapun PDP masih ada 10 pasien diawasi, ODP masih 37 pasien, OTG 164, dan pemudik mencapai 30.517 jiwa. Dia pun meminta masyarakat mengikuti seluruh imbauan pemerintah untuk tidak berkerumun dengan harapan penularan bisa berhenti dan diselesaikan bersama.
“Hingga saat ini, Senin (11/5/2020), pukul 13.00 WIB, di Kabupaten Blora positif Covid-19 yang telah terkonfirmasi secara lab PCR (swab test) ada 9, 3 meninggal, dan 6 masih dirawat di RSUD Blora, RSUD Cepu dan Klinik Bakti Padma Klopoduwur (menjalani isolasi),” ucapnya.
“Dari total 50 ini, rinciannya 22 orang adalah para santri dari Ponpes Temboro Magetan yang pulang ke Blora. Kemudian tenaga medis RSUD Blora ada 7 orang, tenaga medis RSUD Cepu ada 14 orang, sisanya 7 orang dari masyarakat,” kata Bupati Blora Djoko Nugroho, Senin (11/5/2020).
Menurutnya, dari seluruh pasien positif rapid test ini masih ada beberapa yang belum terlacak asal penularannya. Untuk itu, petugas medis terus melakukan tracking untuk menelusuri riwayat kontak pasien tersebut.
“Ada beberapa orang positif rapid test yang klasternya belum jelas atau belum diketahui secara pasti. Kalau RSUD Blora jelas mungkin Perumda, pasien Temboro jelas dari Magetan,” terang dia.
“Tapi ada saudara kita setelah dirapid positif belum tahu darimana penularannya. Ini yang sedang kita cari, kejujuran pasien sangatlah penting. Semuanya harus hati-hati,” tegasnya.
Adapun PDP masih ada 10 pasien diawasi, ODP masih 37 pasien, OTG 164, dan pemudik mencapai 30.517 jiwa. Dia pun meminta masyarakat mengikuti seluruh imbauan pemerintah untuk tidak berkerumun dengan harapan penularan bisa berhenti dan diselesaikan bersama.
“Hingga saat ini, Senin (11/5/2020), pukul 13.00 WIB, di Kabupaten Blora positif Covid-19 yang telah terkonfirmasi secara lab PCR (swab test) ada 9, 3 meninggal, dan 6 masih dirawat di RSUD Blora, RSUD Cepu dan Klinik Bakti Padma Klopoduwur (menjalani isolasi),” ucapnya.
(nun)
Explore More