Kunjungi Rumah Budaya Kratonan, Gibran Saksikan Sejarah Kota Solo
loading...
A
A
A
SOLO - Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyempatkan diri berkunjung ke Rumah Budaya Kratonan sebelum acara sosialisasi Pilkada yang digelar DPD Partai Golkar Solo, Minggu (29/11/2020) sore.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan galeri rangkaian sejarah perjalanan Bangsa Indonesia dari masa ke masa, termasuk sejarah Kota Solo berikut foto masa lalu.
Gibran berkeliling ruangan didampingi pemilik galeri, Krisnina Maharani Akbar Tandjung yang merupakan istri politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung.
Nina, sapaan akrab Krisnina Maharani Akbar Tandjung secara runtut menceritakan rangkaian sejarah Bangsa Indonesia dari masa ke masa.
“Isi Rumah Budaya Kratonan ini memiliki galeri sejarah Surakarta, agar kita mengenal sejarah Kota Solo, Jika tidak mengerti sejarahnya, kita tidak akan memiliki rasa memiliki,” katanya.
Dirinya sangat menyukai sejarah dan melihat Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa dan harus dipelihara. Sehingga sejarah dan kebudayaan harus dikenalkan dan menjadi kurikulum modul di sekolah.
Dalam galeri sejarah Surakarta, dibagi menjadi enam ruangan. Pertama adalah sajian umum ketika persentuhan dengan VOC hingga revolusi.
“Pada tembok ini kami bagi tiga shaf, di atas sejarah Solo, di tengah sejarah nasional, dan di bawah sejarah dunia. Sejarah itu tidak berdiri sendiri,” terangnya.
Dalam galeri, diceritakan setiap 100 tahun ternyata terdapat perubahan. Dalam galeri juga menampilkan ruang revolusi. “Ruang revolusi itu penting sekali karena ternyata sumbunya di Solo,” terangnya.
Dirinya mengerjakan galeri sejarah Surakarta karena prihatin dengan suasana Kota Solo tahun 2000 lalu ketika Keraton Solo terjadi konflik hingga saat ini. Bahkan dirinya sampai membuat tesis atau buku yang datanya dari Den Haag, Belanda dan internet.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan galeri rangkaian sejarah perjalanan Bangsa Indonesia dari masa ke masa, termasuk sejarah Kota Solo berikut foto masa lalu.
Gibran berkeliling ruangan didampingi pemilik galeri, Krisnina Maharani Akbar Tandjung yang merupakan istri politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung.
Nina, sapaan akrab Krisnina Maharani Akbar Tandjung secara runtut menceritakan rangkaian sejarah Bangsa Indonesia dari masa ke masa.
“Isi Rumah Budaya Kratonan ini memiliki galeri sejarah Surakarta, agar kita mengenal sejarah Kota Solo, Jika tidak mengerti sejarahnya, kita tidak akan memiliki rasa memiliki,” katanya.
Dirinya sangat menyukai sejarah dan melihat Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa dan harus dipelihara. Sehingga sejarah dan kebudayaan harus dikenalkan dan menjadi kurikulum modul di sekolah.
Dalam galeri sejarah Surakarta, dibagi menjadi enam ruangan. Pertama adalah sajian umum ketika persentuhan dengan VOC hingga revolusi.
“Pada tembok ini kami bagi tiga shaf, di atas sejarah Solo, di tengah sejarah nasional, dan di bawah sejarah dunia. Sejarah itu tidak berdiri sendiri,” terangnya.
Dalam galeri, diceritakan setiap 100 tahun ternyata terdapat perubahan. Dalam galeri juga menampilkan ruang revolusi. “Ruang revolusi itu penting sekali karena ternyata sumbunya di Solo,” terangnya.
Dirinya mengerjakan galeri sejarah Surakarta karena prihatin dengan suasana Kota Solo tahun 2000 lalu ketika Keraton Solo terjadi konflik hingga saat ini. Bahkan dirinya sampai membuat tesis atau buku yang datanya dari Den Haag, Belanda dan internet.