Prihatin dengan Kegaduhan Habib Rizieq, Habib Se-Jabar Serukan Kedamaian demi Keutuhan NKRI
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kegaduhan yang terjadi pascaperistiwa kerumunan massa pendukung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) , Habib Rizieq Shihab , menjadi sorotan para habib di Provinsi Jabar.
Berangkat dari rasa prihatin dan kegelisahan menyikapi kegaduhan tersebut, para habib yang tergabung dalam Majelis Habaib Jawa Barat menyerukan kedamaian demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
(Baca juga : Catat Rekor, 6.410 Kader Banser se-Jawa Ikuti Apel Kebangsaan Virtual )
Melalui Halaqah Majelis Habaib Jawa Barat, mereka berkumpul untuk menyamakan visi dan misinya sekaligus menunjukkan sikap kepada masyarakat luas dalam menyikapi kegaduhan tersebut.
(baca juga: KH Athian Ali: Pemerintah Tak Bijak, Habib Rizieq Bukan Musuh Negara )
Majelis Habaib Jawa Barat juga mengajak semua pihak, terutama para habib untuk menyiarkan akhlak mulia yang merupakan ciri khas dari dzurriyah Rasulullah SAW serta mengimbau para habib untuk bersikap proaktif dalam merajut persatuan dan ukhuwah secara baik dan damai.
"Mari kita sama-sama membangun bangsa Indonesia dengan segala potensi yang miliki demi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang baldatun toyyibatun warobbun ghofuur," tegas salah satu inisiator Halaqah Majelis Habaib Jawa Barat, Habib Umar bin Husein Assegaf seusai Halaqah Majelis Habaib Jawa Barat di kawasan Kopo, Kota Bandung, Sabtu (29/11/2020).
(Baca juga : Habib Rizieq Pulang Atas Permintaan Sendiri, RS UMMI: Kami Tidak Bertanggung Jawab )
Dalam kesempatan itu, Habib Umar juga menegaskan bahwa dalam syiar Islam, para habib harus menggunakan cara-cara yang elegan dengan menghindari kata-kata yang kasar dan kurang santun. Terlebih, kata Habib Umar, Islam mengajarkan kebaikan dengan acara-acara yang baik.
"Demi kedamaian, marilah kalau kita mengajak kepada hal yang baik caranya juga harus baik, dengan santun, dengan bijak. Tidak bisa kita mengubah seseorang dengan cara yang kasar, arogan, tidak bisa. Selain menimbulkan antipati, akan hilang pesan bahwa Islam adalah rahmatan lilalamin, rahmat bagi alam semesta," tegasnya.
Berangkat dari rasa prihatin dan kegelisahan menyikapi kegaduhan tersebut, para habib yang tergabung dalam Majelis Habaib Jawa Barat menyerukan kedamaian demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
(Baca juga : Catat Rekor, 6.410 Kader Banser se-Jawa Ikuti Apel Kebangsaan Virtual )
Melalui Halaqah Majelis Habaib Jawa Barat, mereka berkumpul untuk menyamakan visi dan misinya sekaligus menunjukkan sikap kepada masyarakat luas dalam menyikapi kegaduhan tersebut.
(baca juga: KH Athian Ali: Pemerintah Tak Bijak, Habib Rizieq Bukan Musuh Negara )
Majelis Habaib Jawa Barat juga mengajak semua pihak, terutama para habib untuk menyiarkan akhlak mulia yang merupakan ciri khas dari dzurriyah Rasulullah SAW serta mengimbau para habib untuk bersikap proaktif dalam merajut persatuan dan ukhuwah secara baik dan damai.
"Mari kita sama-sama membangun bangsa Indonesia dengan segala potensi yang miliki demi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang baldatun toyyibatun warobbun ghofuur," tegas salah satu inisiator Halaqah Majelis Habaib Jawa Barat, Habib Umar bin Husein Assegaf seusai Halaqah Majelis Habaib Jawa Barat di kawasan Kopo, Kota Bandung, Sabtu (29/11/2020).
(Baca juga : Habib Rizieq Pulang Atas Permintaan Sendiri, RS UMMI: Kami Tidak Bertanggung Jawab )
Dalam kesempatan itu, Habib Umar juga menegaskan bahwa dalam syiar Islam, para habib harus menggunakan cara-cara yang elegan dengan menghindari kata-kata yang kasar dan kurang santun. Terlebih, kata Habib Umar, Islam mengajarkan kebaikan dengan acara-acara yang baik.
"Demi kedamaian, marilah kalau kita mengajak kepada hal yang baik caranya juga harus baik, dengan santun, dengan bijak. Tidak bisa kita mengubah seseorang dengan cara yang kasar, arogan, tidak bisa. Selain menimbulkan antipati, akan hilang pesan bahwa Islam adalah rahmatan lilalamin, rahmat bagi alam semesta," tegasnya.