Jusuf Kalla Jadi Pembicara di Konferensi Internasional UMI Makassar

Jum'at, 27 November 2020 - 19:54 WIB
loading...
Jusuf Kalla Jadi Pembicara di Konferensi Internasional UMI Makassar
Jusuf Kalla menjadi pembicara bersama 300 narasumber lain di konferensi internasional yang digelar UMI Makassar, Jumat (27/11/2020). Foto: UMI Makassar
A A A
MAKASSAR - Jusuf Kalla (JK) bersama 300 narasumber berbagi ilmu di konferensi internasional dan seminar yang digelar Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, secara virtual, Jumat (27/11/2020).

Kegiatan Second International bertajuk "On halal issue policy and sustainabilty" ini dikemas dalam sejumlah agenda. Termasuk seminar dan pembahasan berbagai hal termasuk riset penelitian. Peserta dari 13 negara, sedangkan pembicara 300 lebih dari UMI dan 180 orang dari luar.



Sebagai mantan Wakil Presiden dan tokoh nasional Sulsel,JK menceritakan banyak hal terkait eksistensi budaya Bugis , Makassar serta pentingnya menjaga kebersamaan.

Menurut pria asal Kabupatem Bone itu, sejak jaman hulu hingga hilir, peran masyarakat Bugis , Makassar, Mandar Toraja telah ada untuk kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, akan terus dirawat hingga anak cucu kelak atau masa akan datang.

"Leluhur kita dari dulu sampai sekarang. Bugis Makassar punya sejarah banyak. Semangat untuk membangun bangsa, serta mengembangkan usaha Bugis Makassar harus dipertankan," jelasnya dalam pesan melalui saluran daring di kegiatan konferensi tersebut.

Dia menambahkan, kegiatan-kegiatan perlu dikembangkan di perguruan tinggi harus menjaga nilai-nilai budaya lokal. Menurut dia, dewasa ini eksistensi suku Bugis , Makassar sudah di berbagai daerah. Termasuk dalam negeri dan luar negeri.



"Suku Bugis sudah tersebar di berbagai daerah. Dan menempati jabatan penting. Dewasa ini suku Bugis Makassar saling menjaga di mana-mana," kata JK.

Sementara itu, Rektor UMI , Prof Dr Basri Modding mengharapkan melalui konferensi internasional ini dapat mendorong para dosen peneliti dan mahasiswa UMI berpartisipasi serta membuat paper penelitian.

"Tentu yang tidak kalah penting adalah memaksimalkan kolaborasi riset. Kegiatan ini juga membahas isu strategi halal demi kepentingan umat," singkatnya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2248 seconds (0.1#10.140)