Sekretaris GP Ansor Pangandaran Minta Polisi Tindak Oknum Pemeras Berkedok Wartawan

Jum'at, 27 November 2020 - 13:31 WIB
loading...
Sekretaris GP Ansor...
Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pangandaran Muhlis Nawawi Aziz
A A A
PANGANDARAN - Nama baik wartawan di Kabupaten Pangandaran tercoreng oleh ulah oknum yang berkedok wartawan dan melakukan upaya pemerasan.

Belakangan ini banyak oknum berkedok wartawan mendatangi Pondok Pesantren di Pangandaran untuk melakukan upaya pemerasan.

Bahkan, oknum yang berdalih berprofesi wartawan tersebut juga sering mendatangi Kantor Pemerintahan Desa hingga Sekolah.

Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pangandaran Muhlis Nawawi Aziz mengatakan, kedatangan oknum berkedok wartawan banyak dikeluhkan pengelola lembaga Pendidikan baik formal atau non formal.

"Rata-rata mereka yang mengaku wartawan dari luar Kabupaten Pangandaran," kata Muhlis.

Kedatangan oknum berkedok wartawan biasanya berlaga seperti Aparat Penegak Hukum (APH) dengan melontarkan narasi aturan dan Undang Undang.

Selanjutnya, oknum berkedok wartawan tersebut mulai bertanya soal bantuan dari Pemerintah yang disalurkan ke lembaga yang didatangi.

"Cara mereka berdialog terkesan seperti sudah direncanakan dengan karakter yang berbeda," tambahnya.

Biasanya, ada yang berkarakter menakut-nakuti ada juga yang berkarakter melakukan loby, bahkan ada yang berkarakter sebagai eksekutor yang langsung meminta uang kepada yang didatangi.

"Etika, tatakrama dan cara mereka bertamu jauh sekali dengan para awak media yang ada di Kabupaten Pangandaran yang sudah kami kenal," terangnya.

Gaya oknum berkedok wartawan untuk meyakinkan kepada orang lain bahwa dirinya seorang wartawan biasanya dengan memperlihatkan ID CARD dan koran yang mereka bawa.

"Pernah kami baca tulisan berita yang ada di koran yang dibawa oknum yang berkedok wartawan, banyak berita yang tidak sesuai dengan Kode Etik Jurnalis," papar Muhlis.

Muhlis berharap, Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini pihak Kepolisian di Pangandaran bisa menertibkan dan menindak oknum pemeras yang berkedok wartawan.

"Saat ini sudah banyak pengelola lembaga pendidikan formal dan non formal jadi korban pemerasan," tegasnya.
(atk)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1630 seconds (0.1#10.140)