7 Penambang Emas Itu Akhirnya Diikhlaskan Terkubur di Bumi Kotawaringin Barat
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Tujuh jasad itu akhirnya diikhlaskan terkubur abadi di bumi Kotawaringin Barat . Tuntas sudah perjalanan para penambang emas dari Kabupaten Tasikmalaya , Jawa Barat, yang mencoba mengais rejeki di bumi Kalimantan. (Baca juga: Tangis Ibunda Yuda dan Reza Pecah, 2 Putra Tercintanya Tertimbun Tambang Emas )
Tepat di hari ketujuh pasca longsor di kedalaman 65 meter di bawah permukaan tanah, Basarnas Kalimantan Tengah (Kalteng), memutuskan untuk menghentikan proses pencarian terhadap tujuh penambang emas yang terkubur di Sungai Seribu, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat .
Keputusan ini terpaksa diambil, karena sudah tidak ada lagi cara yang bisa digunakan untuk mengevakuasi tujuh penambang emas tersebut. Lubang tambang selebar 80 cm, dengan kedalaman 65 meter tersebut, sudah dipenuhi air dan lumpur.
Sesuai standar operasional prosedur (SOP) pencarian korban tertimbun longsor di kawasan penambangan, jika di hari ketujuh tidak ada kemungkinan melakukan operasi penyelamatan korban, maka operasi bisa dihentikan.
Penutupan operasi pencarian tersebut, digelar di aula Kantor Bupati Kotawaringin Barat , yang dipimpin langsung Bupati Kotawaringin Barat , Nurhidayah, bersama Kepala Basarnas Palangka Raya Kalteng, Haryadi. (Baca juga: Setubuhi dan Bunuh Janda Cantik di Hotel, PNS Gadungan Dibekuk Polres Kolaka )
Hadir pula dalam rapat tersebut antara lain, Wakapolres Kotawaringin Barat , Kompol Boni Ariefianto; Kajari Kotawaringin Barat ; Dandim 1014 Pangkalan Bun; Brimob Pangkalan Bun; serta Camat Arut Utara.
"Secara resmi di hari ketujuh operasi pencarian, untuk penyelamatan tujuh korban penambang emas yang masih terjebak dalam lubang tambang kami tutup," ujar Kepala Basarnas Palangka Raya Kalteng, Rabu (25/11/2020).
Ia menjelaskan, sejak hari kedua hingga keenam, yakni Jumat-Selasa (20-24/11/2020) tim SAR gabungan terus berupaya maksimal untuk melakukan penyelamatan tujuh korban penambang emas yang masih terjebak di lubang tambang. (Baca juga: Berusia 78 Tahun, Adik Kandung Wakil Presiden Try Sutrisno Selesaikan Pendidikan Sarjana )
"Petugas SAR di hari ketiga pencarian, hanya bisa masuk lubang yang vertikal sedalam 18-20 meter saja. Sebab diameter lubang vertikal hanya 80 cm. Tabung oksigen yang dibawa petugas membuat susah untuk masuk lebih dalam," ujarnya.
Haryadi mengatakan, berdasarkan peta lubang tambang yang dibuat para penambang emas , diketahui kedalaman lubang maut diawali lubang vertikal sedalam 65 meter dengan diameter 80 cm, kemudian dilanjut lagi lubang horisontal sekitar 30 meter dengan diameter semakin kecil yakni 70 cm.
Selain itu ada lagi lubang vertikal sedalam 15 meter, serta sejumlah percabangan lubang yang dalamnya sekitar 10 meter. "Segala upaya sudah kita lakukan, dan kami memutuskan untuk menutup operasi ini. Sebab jika dipaksakan bisa menelan korban jiwa dari tim SAR," tegasnya.
Tujuh korban yang tidak bisa diselamatkan tersebut, menurutnya diduga kuat berada di lubang horisontal 30 meter atau di bagian lubang vertikal sedalam 15 meter. Sebab di kedua lokasi itu sudah dipenuhi lumpur dan air. (Baca juga: Warga Mataram Heboh, Kakek 70 Tahun Asal Jerman Ditemukan Membusuk di Kamar Kosnya )
Diduga kuat air bah menerjang lubang tambang tersebut, dari lubang tambang lama yang penuh berisi air dan menjebol lubang tambang tersebut. "Saya ucapkan belasungkawa kepada keluarga korban yang masih belum ditemukan. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya," ujar Haryadi.
Pemkab Kotawaringin Barat , dalam waktu dekat akan menutup lubang tambang tersebut dan memasang batu nisan di atasnya. "Nanti akan kami tutup lubang tambang tersebut, dan kemudian memasang batu nisan, serta akan dilakukan doa bersama," ujar Bupati Kotawaringin Barat , Nurhidayah.
Penutupan lubang-lubang tambang emas ilegal ini, juga akan dilakukan Pemkab Kotawaringin Barat , di sepanjang wilayah Sungai Seribu, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara. (Baca juga: Aduh! 5.082 Karyawan Mall Jalani Tes Usap, Hasilnya 180 Positif COVID-19 )
Langkah penutupan lubang-lubang tambang emas ini dilakukan, supaya tidak ada yang terperosok masuk ke lubang tersebut. "Untuk bekas lubang tambang emas lainnya, nanti juga akan kami tutup supaya tidak membahayakan orang lain," pungkasnya.
Longsor di lubang tambang emas maut ini terjadi Kamis (19/11/2020) sekitar pukul 10.30 WIB. Sebanyak 10 penambang emas ilegal asal Kabupaten Tasikmalaya , Jawa Barat, menjadi korban. Tiga korban berhasil dievakuasi pada Jumat (20/11/2020) dalam kondisi meninggal dunia. Sisanya tujuh penambang emas tidak bisa dievakuasi.
Daftar Korban yang Berhasil Dievakuasi:
1. Yuda (24) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
2. Rana Solihat (21) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
3. Nurhidayat (26) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
Daftar Korban yang Belum Berhasil Ditemukan:
1. Tatan (30) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
2. Muharom (22) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
3. Reza (20) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
4. Susan (25) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
5. Bayu (25) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
6. Dian (26) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
7. Mukadir (47) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
Tepat di hari ketujuh pasca longsor di kedalaman 65 meter di bawah permukaan tanah, Basarnas Kalimantan Tengah (Kalteng), memutuskan untuk menghentikan proses pencarian terhadap tujuh penambang emas yang terkubur di Sungai Seribu, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat .
Keputusan ini terpaksa diambil, karena sudah tidak ada lagi cara yang bisa digunakan untuk mengevakuasi tujuh penambang emas tersebut. Lubang tambang selebar 80 cm, dengan kedalaman 65 meter tersebut, sudah dipenuhi air dan lumpur.
Sesuai standar operasional prosedur (SOP) pencarian korban tertimbun longsor di kawasan penambangan, jika di hari ketujuh tidak ada kemungkinan melakukan operasi penyelamatan korban, maka operasi bisa dihentikan.
Penutupan operasi pencarian tersebut, digelar di aula Kantor Bupati Kotawaringin Barat , yang dipimpin langsung Bupati Kotawaringin Barat , Nurhidayah, bersama Kepala Basarnas Palangka Raya Kalteng, Haryadi. (Baca juga: Setubuhi dan Bunuh Janda Cantik di Hotel, PNS Gadungan Dibekuk Polres Kolaka )
Hadir pula dalam rapat tersebut antara lain, Wakapolres Kotawaringin Barat , Kompol Boni Ariefianto; Kajari Kotawaringin Barat ; Dandim 1014 Pangkalan Bun; Brimob Pangkalan Bun; serta Camat Arut Utara.
"Secara resmi di hari ketujuh operasi pencarian, untuk penyelamatan tujuh korban penambang emas yang masih terjebak dalam lubang tambang kami tutup," ujar Kepala Basarnas Palangka Raya Kalteng, Rabu (25/11/2020).
Ia menjelaskan, sejak hari kedua hingga keenam, yakni Jumat-Selasa (20-24/11/2020) tim SAR gabungan terus berupaya maksimal untuk melakukan penyelamatan tujuh korban penambang emas yang masih terjebak di lubang tambang. (Baca juga: Berusia 78 Tahun, Adik Kandung Wakil Presiden Try Sutrisno Selesaikan Pendidikan Sarjana )
"Petugas SAR di hari ketiga pencarian, hanya bisa masuk lubang yang vertikal sedalam 18-20 meter saja. Sebab diameter lubang vertikal hanya 80 cm. Tabung oksigen yang dibawa petugas membuat susah untuk masuk lebih dalam," ujarnya.
Haryadi mengatakan, berdasarkan peta lubang tambang yang dibuat para penambang emas , diketahui kedalaman lubang maut diawali lubang vertikal sedalam 65 meter dengan diameter 80 cm, kemudian dilanjut lagi lubang horisontal sekitar 30 meter dengan diameter semakin kecil yakni 70 cm.
Selain itu ada lagi lubang vertikal sedalam 15 meter, serta sejumlah percabangan lubang yang dalamnya sekitar 10 meter. "Segala upaya sudah kita lakukan, dan kami memutuskan untuk menutup operasi ini. Sebab jika dipaksakan bisa menelan korban jiwa dari tim SAR," tegasnya.
Tujuh korban yang tidak bisa diselamatkan tersebut, menurutnya diduga kuat berada di lubang horisontal 30 meter atau di bagian lubang vertikal sedalam 15 meter. Sebab di kedua lokasi itu sudah dipenuhi lumpur dan air. (Baca juga: Warga Mataram Heboh, Kakek 70 Tahun Asal Jerman Ditemukan Membusuk di Kamar Kosnya )
Diduga kuat air bah menerjang lubang tambang tersebut, dari lubang tambang lama yang penuh berisi air dan menjebol lubang tambang tersebut. "Saya ucapkan belasungkawa kepada keluarga korban yang masih belum ditemukan. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya," ujar Haryadi.
Pemkab Kotawaringin Barat , dalam waktu dekat akan menutup lubang tambang tersebut dan memasang batu nisan di atasnya. "Nanti akan kami tutup lubang tambang tersebut, dan kemudian memasang batu nisan, serta akan dilakukan doa bersama," ujar Bupati Kotawaringin Barat , Nurhidayah.
Penutupan lubang-lubang tambang emas ilegal ini, juga akan dilakukan Pemkab Kotawaringin Barat , di sepanjang wilayah Sungai Seribu, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara. (Baca juga: Aduh! 5.082 Karyawan Mall Jalani Tes Usap, Hasilnya 180 Positif COVID-19 )
Langkah penutupan lubang-lubang tambang emas ini dilakukan, supaya tidak ada yang terperosok masuk ke lubang tersebut. "Untuk bekas lubang tambang emas lainnya, nanti juga akan kami tutup supaya tidak membahayakan orang lain," pungkasnya.
Longsor di lubang tambang emas maut ini terjadi Kamis (19/11/2020) sekitar pukul 10.30 WIB. Sebanyak 10 penambang emas ilegal asal Kabupaten Tasikmalaya , Jawa Barat, menjadi korban. Tiga korban berhasil dievakuasi pada Jumat (20/11/2020) dalam kondisi meninggal dunia. Sisanya tujuh penambang emas tidak bisa dievakuasi.
Daftar Korban yang Berhasil Dievakuasi:
1. Yuda (24) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
2. Rana Solihat (21) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
3. Nurhidayat (26) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
Daftar Korban yang Belum Berhasil Ditemukan:
1. Tatan (30) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
2. Muharom (22) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
3. Reza (20) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
4. Susan (25) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
5. Bayu (25) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
6. Dian (26) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
7. Mukadir (47) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
(eyt)