Bisnis Kripik Kelapa Online, UMKM Dapur Aisyah Raup Untung di Tengah Pandemi

Senin, 23 November 2020 - 04:04 WIB
loading...
Bisnis Kripik Kelapa...
Bisnis Kripik Kelapa Online, UMKM Dapur Aisyah Raup Untung di Tengah Pandemi. Foto/SINDOnews/Subhan
A A A
MANADO - Berbagai sektor usaha mengalami dampak yang signifikan sejak mewabahnya pandemi COVID-19, termasuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Tak jarang banyak dari mereka yang mengalami penurunan pemasukan hingga kehabisan modal usaha. Namun, pandemi COVID-19 tak membuat seorang pelaku UMKM asal Manado, Mila Amelia (43) patah semangat.

Pemilik UMKM Dapur Aisyah ini justru meraup untung besar dari jualan keripik kelapa secara online. Mila sebelumnya memproduksi sambal roan dan abon ikan cakalang.

Di awal tahun 2020, dia mulai mencoba membuat keripik kelapa dan berani lempar kepasaran pas mulai COVID-19. Dan mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat, sayangnya ketika pandemi melanda, penjualan anjlok bahkan tidak ada permintaan sama sekali.

"Memang berpengaruh secara offline, menurun sampai 80 persen, dibeberapa toko ole-ole semenjak COVID-19 tidak ada permintaan sama sekali kepada kami," ujar Mila, Minggu (22/11/2020).

Dia kemudian merubah strategi, berjualan secara online dengan menawarkan berbagai diskon. Justru dengan strategi itulah, penjualannya meningkat tajam. Perbulan dia bisa memproduksi 200 sampai 300 bungkus keripik kentang.

"Tergantung permintaan, kalau memang ada permintaan lebih banyak kita produksi lebih. Omzet rata-rata Rp.15 juta perbulan," kata Dia.

Pembeli keripik kelapa sendiri bukan hanya berasal dari Manado saja, permintaan datang paling banyak datang dari Jakarta, ada juga dari Sumatera, Kalimantan, bahkan dari Merauke dia sudah memiliki pelanggan.

"Justru sebelum PSBB itulah puncak dari penghasilan saya selama berjualan online. Justru meningkat secara online," terang dia. (Baca juga: Gunung Api Karangetang Terus Keluarkan Suara Gemuruh, Status Siaga)

Keripik kelapa buatannya menggunakan bahan baku yang melimpah di Sulawesi Utara yakni kelapa. Untuk membuat keripik kelapa, dia memakai kelapa yang masih mengkal.

"Selama ini hanya dimanfaatkan kelapa muda untuk klapertart dan kelapa tua untuk VCO, maka saya memanfaatkan kelapa mengkal untuk buat keripik," tambahnya. (Baca juga: Kapolres Cek Logistik Pemilu di Gudang KPU Kotamobagu)

Keripik kelapa buatan Mila diberi nama Badonci yang artinya menari. Pemberian nama Badonci menurutnya sedikit untuk mengedukasi bahwa badonci merupakan bahasa Manado yang artinya menari

"Secara tidak langsung, turis yang membawa oleh-oleh ini teredukasi bahasa Manado, badonci itu adalah menari," pungkasnya.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1814 seconds (0.1#10.140)