Amma Tia, Dukun Beranak Pulau Poleondro yang Diberi Insentif Rp100 Ribu Perbulan

Rabu, 18 November 2020 - 22:29 WIB
loading...
Amma Tia, Dukun Beranak Pulau Poleondro yang Diberi Insentif Rp100 Ribu Perbulan
Rahmatia (50), dukun beranak yang membantu persalinan ratusan warga Pulau Poleondro, Desa Poleondro, Kecamatan Liukang Tangaya. Foto: Sindonews/Muhammad Subhan
A A A
PANGKEP - Persalinan warga Pulau Poleondro, Desa Poleondro, Kecamatan Liukang Tangaya ditangani oleh seorang dukun beranak , Rahmatia (50), dan hanya mendapat Rp100 ribu perbulan.

Amma Tia, begitu warga memanggil perempuan yang mengaku sudah membantu 149 kali ibu melahirkan di pulau yang berjarak hampir 200 mill dari ibukota kabupaten Pangkep ini.



Amma Tia mengaku mendapatkan ilmu persalinan dari bibinya yang juga dukun beranak atau Sanro Pammana. Hampir 20 tahun terakhir ini, Amma Tia berkeliling dari rumah ke rumah ibu hamil untuk mengurus mereka.

"Dia sudah tua sekali, sudah tidak bisa bekerja jadi saya yang gantikan," ucapnya kepada Sindonews pekan lalu saat mengunjungi pulau Poleondro bersama rombongan Bupati Pangkep.

Amma Tia menuturkan, ia mendampingi ibu hamil sejak usia kandungan mereka lima bulan. Sejak itu, Amma Tia mulai memeriksa kesehatan kandungan dengan ilmu persalinan yang ia miliki. Saat usia kandungan sembilan bulan, Amma Tia semakin intens mengunjungi pasiennya atau disebut anak sanronya.

"Saya periksa posisinya apakah sudah benar atau tidak. Saya bacakan doa-doa untuk membantu proses persalinan," katanya.

Bagi anak sanro yang kesulitan melahirkan, Amma Tia mengatakan memberikan air putih yang sudah didoakan.

"Biasanya kalau sudah dikasi minum tidak lama kemudian dia bisa melahirkan, paling lama 10 menit setelah minum," katanya.



Meski jasanya sangat dibutuhkan warga, namun ia tak memasang tarif. Amma Tia mengaku tidak enak kepada warga yang umumnya adalah kerabatnya juga. Dari keluarga anak sanro, ia menerima bayaran rata-rata Rp200-300 ribu. "Jarang-jarang yang kasi Rp400 ribu," ujarnya.

Sementara itu perhatian dari pemerintah desa juga sangat minim. Ia menerima insentif dari desa sebesar Rp100 ribu perbulan yang ia terima 6 bulan sekali. Bahkan untuk mengganti sepeda tuanya, Amma Tia mengaku capek meminta kepada kepala desa yang kerap menjanjikan saat Pilkades.

Amma Tia mengaku memperbaiki sendiri sepeda tuanya. Bahkan ban belakangnya yang sudah robek ditambahnya dengan menggunakan ban bekas dengan diikat.

"Mulai mantan desa dulu sampai desa sekarang tidak ada," tuturnya.

Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dzulfadli mengatakan ia sudah memerintahkan pemerintah desa untuk segera membelikan sepeda baru untuk Amma Tia. Kepada aparat desa, ia mewanti-wanti agar sepeda baru Amma Tia harus ada dalam waktu dekat.

"Kalau tidak ada sepedanya, saya tidak akan tandatangan pencairan dana desa Poleondro. Pokoknya saya mau lihat notanya sampai foto penyerahan dan foto Amma Tia pakai sepeda barunya dari desa," tegasnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6628 seconds (0.1#10.140)