Merapi Siaga, 2 Titik Jalur Evakuasi Pengungsi di Desa Tlogolele Menyempit

Minggu, 15 November 2020 - 14:01 WIB
loading...
Merapi Siaga, 2 Titik Jalur Evakuasi Pengungsi di Desa Tlogolele Menyempit
Jalur evakuasi di perbatasan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, dengan Kabupaten Magelang, mengalami penyempitan. Foto/SINDOnews/Wahyu Wibowo
A A A
BOYOLALI - Jalur evakuasi erupsi Gunung Merapi , di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali , sempit di dua titik. Jalur menyempit di jembatan gantung penghubung Dukuh Takeran dan Dukuh Belang, serta tikungan setelah jembatan menuju desa penyangga di Kabupaten Magelang . (Baca juga: 4 Penambang Emas Tradisional di Gunung Mas Kalteng Tewas Tertimbun Longsor )

Kepala Desa (Kades) Tlogolele, Ngadi mengatakan, kedua titik jalur evakuasi di wilayahnya ini tergolong rawan. Jembatan gantung antara Dukuh Belang dan Dukuh Takeran cukup sempit. "Jembatan permanen kena erupsi Merapi tahun 2010 lalu, sampai kini belum terealisasi," kata Ngadi, Minggu (15/11/2020).

Jalur evakuasi yang menyempit lainnya berada di dekat tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) Desa Tlogolele. Jalan ini menuju desa penyangga saat warga Desa Tlogolele perlu dievakuasi ke sister village di Kabupaten Magelang. (Baca juga: Pastikan Kemenangan Eri-Armudji, Cucu Bung Karno Blusukan Kampung di Surabaya )



"Jalannnya juga sempit, dipakai papasan kendaraan angkutan tidak bisa," terangnya. Saat erupsi Merapi dalam skala besar, warga Desa Tlogolele, diungsikan ke Desa Mertoyudan, dan Desa Bumirejo, di Kabupaten Magelang . (Baca juga: Bio Farma Pastikan Uji Klinis Sinovac di Brazil Dilanjutkan )

Sekretaris Desa (Sekdes) Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra melanjutkan, pihaknya sudah mengusulkan ke Pemprov Jawa Tengah terkait perbaikan jalur evakuasi yang menyempit di dua titik. Hanya saja diakui, perbaikan tidak bisa dilaksanakan saat ini mengingat Merapi telah berstatus siaga. Jalur di jembatan gantung di Dukuh Takeran dan Dukuh Belang posisinya sangat menikung.

Sehingga posisinya cukup bahaya karena licin. Masyarakat mengusulkan agar dibuat jembatan permanen di bawahnya agar jalur menjadi lurus dan mudah dalam evakuasi. "Dari Propinsi sudah merespon dan datang ke lokasi, termasuk mengecek jalur evakuasi," terang Neigen. (Baca juga: Taman Anggrek di Denpasar, Hadirkan Pesona Khas Nusantara )
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4111 seconds (0.1#10.140)