Merapi Siaga, Perumput Masih Cari Pakan Ternak di TNGM

Kamis, 12 November 2020 - 20:45 WIB
loading...
Merapi Siaga, Perumput...
Perumput terlihat mencari rumput pakan ternak di KRB III Merapi wilayah Cangkringan. (Ist)
A A A
SLEMAN - Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah merekomendasikan radius 5 kilometer dari puncak Merapi harus kosong dan tidak ada aktivitas paska status aktivitas Gunung Merapi menjadi level III atau Siaga, Kamis (5/11/2020).

Namun begitu, masih tetap ditemui ada warga yang mencari pakan ternak melebihi radius 5 km, yaitu di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Hal tersebut diketahui saat petugas TNGM melakukan patroli di daerah TNGM tersebut

Kepala TNGM, Pujiati mengatakan saat patroli masih menemukan perumput mencari pakan ternak melebihi radius 5 kilometer di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, termasuk warga Glagaharjo. Padahal, radius 5 kilometer oleh Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) ditetapkan sebagai daerah rawan bahaya.

“Para perumput ada yang berjalan kaki dan ada yang memakai motor, sehingga kondisi ini mengkhawatirannya, jika sewaktu-waktu terjadi kondisi berbahaya saat mereka sedang mencari rumput,” kata Puji.

Puji menjelaskan luas TNGM kurang lebih 6600 hektar dengan 85% masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Untuk itu sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman untuk melakukan pelatihan mitigasi bagi para perumput. (Baca: Hendak Dijual, 2 Gadis SMP Disekap Mucikari di Lokalisasi Banyuwangi).

“Dari data yang ada total perumput di Sleman , ada 108 KK, terdiri dari Glagaharjo, 59 KK dan Turgo 49 KK. Sedangkan di seluruh kawasan TNGM di empat kabupaten Sleman, Magelang, Klaten, dan Boyolali, ada 1694 KK,” paparnya

Pujiati menambahkan biasanya para perumput mencari pakan pada waktu pagi, siang, dan sore hari. Untuk usia rata-rata perumput, 50 tahun ke atas. Ia pun tak memungkiri bahwa para perumput sudah pengalaman dan paham dengan situasi Merapi karena sejak lama, sudah sering mencari rumput sehingga sudah memahami. "Namun, tetap harus diantisipasi dengan pelatihan, misal cara mereka turun (jika ada situasi darurat-red) seperti apa,” pungkasnya.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2077 seconds (0.1#10.140)