Mau Jadi Developer Startup, Ini Lima Kompetensi yang Mesti Dikuasai

Kamis, 12 November 2020 - 08:05 WIB
loading...
Mau Jadi Developer Startup,...
Direktur Digital Business PT Telkom Fajrin Rasyid. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Sumber daya manusia yang ingin menjadi developer startup setidaknya mesti memiliki lima kompetensi. Hal itu juga yang ditekankan Direktur Digital Business PT Telkom Fajrin Rasyid kepada startup peserta program Indigo Creative Nation PT Telkom.

Mereka dituntut memiliki lima kompetensi kekinian guna mencapai kesuksesan transformasi digital dari layanan miliknya.

Hal itu merujuk pengalaman dan pengamatannya, terdapat keahlian-keahlian teknologi yang sedang populer saat ini.

"Pandemi COVID-19 ternyata mempercepat digitalisasi berbagai sektor. Timbul pertanyaan, bagaimana kita sebagai individu dapat mempersiapkan banyak keahlian yang diperlukan agar tidak tertinggal dalam persaingan yang makin ketat ke depan," katanya dalam keterangan persnya, Kamis (12/11/2020).

Telkom saat ini tengah membuka proses pendaftaran Indigo Creative Nation bath 2 tahun 2020 dari 1 Oktober sampai Jumat, 13 November, besok.

Program akselerator startup yang sudah berusia tujuh tahun itu membidik startup untuk diinkubasi hingga pendanaan Rp2 miliar.

Adapun program batch 2 ini menyasar startup yang bergerak di bidang agrikultur, pendidikan, keuangan, logistik, serta perjalanan dan pariwisata.

Startup yang beruntung ini nantinya akan dimonitoring dari para ahli dan dibuka peluang akses pasar kepada pelanggan Telkom Group, yaitu IndiHome, Telkomsel, maupun pelanggan korporasi serta UMKM.

Fajrin melanjutkan, keahlian digital mutakhir itu ada lima yakni digital product manager, data scientist, mobile developer, UI/UX Designer, dan quality assurance.

Digital Product Manager yakni keahlian terkait bagaimana mengelola tim yang terdiri atas beberapa keahlian seperti designer, developer, data scientist, dan lain-lain untuk mengembangkan produk/aplikasi digital.

"Seorang product manager harus mampu mengembangkan aplikasi agar sesuai kebutuhan pengguna, menentukan dan mengejar kriteria kesuksesan aplikasi, serta menyusun roadmap. Mereka juga harus memastikan pengembangan aplikasi sesuai roadmap tersebut," katanya.

Data Scientist adalah keahlian terkait bagaimana mengolah data untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan sebuah bisnis atau organisasi, mengapa hal tersebut terjadi, memprediksi apa yang akan terjadi, serta memberikan rekomendasi apa yang sebaiknya dilakukan.

Mobile Developer adalah keahlian mengembangkan aplikasi berbasis Android ataupun iOS, yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. (Baca juga: Kebutuhan Darah di Purwakarta Tinggi, Sebulan Butuh 800 Kantong)

Sebab, hampir seluruh aktivitas digital khususnya yang terkait dengan individu atau masyarakat terjadi melalui smartphone. (Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di Majalengka Naik, Jumlah Meninggal Bertambah)

"UI/UX Designer adalah meriset kebutuhan pelanggan, mempelajari bagaimana pelanggan berinteraksi dengan aplikasi, serta memperbaiki antarmuka aplikasi agar semakin disukai pelanggan. Sementara quality assurance adalah skill yang memastikan aplikasi yang dikembangkan sesuai scope yang telah didefinisikan, bebas bug dan error, serta aman dari sisi security dan aspek lainnya yang telah ditentukan," katanya.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1581 seconds (0.1#10.140)