2 Pekan Operasi Ketupat Lodaya, Polda Jabar Halau 47.749 Kendaraan Pemudik
loading...
A
A
A
BANDUNG - Selama dua pekan menggelar Operasi Ketupat Lodaya 2020 yang bersamaan dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan larangan mudik, mulai 24 April hingga 8 Mei 2020, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jabar dan jajaran telah menindak puluhan ribu kendaraan yang melanggar.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jabar Kombed Pol Eddy Djuanaedi mengatakan, jumlah penindakan terkait larangan mudik berupa kendaraan diperintahkan putar balik ke kota asal sebanyak 47.749 unit kendaraan. Perinciannya, sepeda motor 29.077 unit, mobil pribadi 16.941 unit, dan kendaraan umum 1.731 unit.
"Tindakan tegas kami lakukan karena masyarakat sudah diimbau untuk tidak mudik, tetapi mereka tetap nekat. Karena itu, kami perintahkan putar balik arah ke kota asal," kata Eddy di gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu (9/5/2020).
Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Eddy Djunaedi. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Sebagian besar pemudik yang dihalau itu, ujar Eddy, berasal dari Jakarta-Bogor-Depok-Tengerang-Bekasi (Jabodetabek). Namun tak sedikit pula dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Eddy mengemukakan, selain pengendara kendaraan pribadi, seperti sepeda motor dan mobil pribadi, para pemudik juga menggunakan mobil travel menyalahi trayek, travel gelap atau kendaraan pribadi yang digunakan untuk mengangkut penumpang, dan mobil barang angkut penumpang.
Jumlah traveI umum pelanggar travel 1 unit; travel gelap 58 unit; dan mobil barang 3 unit. Semua pelanggar itu dikenai sanksi tilang.
"Kepada para pelanggar itu kami kenakan sanksi tilang. Jajaran telah menerbitkan 63 sanksi tilang terhadap travel salah trayek, travel gelap, dan truk yang mengangkut pemudik," ujar dia.
Perinciannya, Polres Cirebon 39 tilang, Polresta Bandung 12 tilang, Sukabumi 5 tilang, Banjar 4 tilang, dan Kuningan 3 tilang. "Tilang ini upaya terakhir yang dilakukan jika tetap membandel. Selama Operasi Ketupat Lodaya 2020, kami lebih mengedepankan upaya persuasif humanis kepada pelanggar dengan cara memutarbalikan arah kembali ke kota asal," tutur Dirlantas.
Eddy mengungkapkan, asal dan tujuan kendaraan pengangkut pemudik yang ditilang itu antara lain, dari Jakarta ke Banyumas 10 unit mobil. Jakarta menuju Rembang 14 unit, Cianjur ke Semarang 5 unit, Bekasi ke Madiun Majenang 10 unit, Bandung Cilacap 12 unit, dan Tangerang ke Ciamis 12 Unit.
"Operasi Ketupat Lodaya ini bertujuan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum Polda Jabar. Selain itu untuk melarang masyarakat melakukan kegiatan mudik. Jadi masyarakat yang memaksakan diri mudik, pasti kami larang melintas di Provinsi Jabar," ujar Eddy.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jabar Kombed Pol Eddy Djuanaedi mengatakan, jumlah penindakan terkait larangan mudik berupa kendaraan diperintahkan putar balik ke kota asal sebanyak 47.749 unit kendaraan. Perinciannya, sepeda motor 29.077 unit, mobil pribadi 16.941 unit, dan kendaraan umum 1.731 unit.
"Tindakan tegas kami lakukan karena masyarakat sudah diimbau untuk tidak mudik, tetapi mereka tetap nekat. Karena itu, kami perintahkan putar balik arah ke kota asal," kata Eddy di gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu (9/5/2020).
Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Eddy Djunaedi. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Sebagian besar pemudik yang dihalau itu, ujar Eddy, berasal dari Jakarta-Bogor-Depok-Tengerang-Bekasi (Jabodetabek). Namun tak sedikit pula dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Eddy mengemukakan, selain pengendara kendaraan pribadi, seperti sepeda motor dan mobil pribadi, para pemudik juga menggunakan mobil travel menyalahi trayek, travel gelap atau kendaraan pribadi yang digunakan untuk mengangkut penumpang, dan mobil barang angkut penumpang.
Jumlah traveI umum pelanggar travel 1 unit; travel gelap 58 unit; dan mobil barang 3 unit. Semua pelanggar itu dikenai sanksi tilang.
"Kepada para pelanggar itu kami kenakan sanksi tilang. Jajaran telah menerbitkan 63 sanksi tilang terhadap travel salah trayek, travel gelap, dan truk yang mengangkut pemudik," ujar dia.
Perinciannya, Polres Cirebon 39 tilang, Polresta Bandung 12 tilang, Sukabumi 5 tilang, Banjar 4 tilang, dan Kuningan 3 tilang. "Tilang ini upaya terakhir yang dilakukan jika tetap membandel. Selama Operasi Ketupat Lodaya 2020, kami lebih mengedepankan upaya persuasif humanis kepada pelanggar dengan cara memutarbalikan arah kembali ke kota asal," tutur Dirlantas.
Eddy mengungkapkan, asal dan tujuan kendaraan pengangkut pemudik yang ditilang itu antara lain, dari Jakarta ke Banyumas 10 unit mobil. Jakarta menuju Rembang 14 unit, Cianjur ke Semarang 5 unit, Bekasi ke Madiun Majenang 10 unit, Bandung Cilacap 12 unit, dan Tangerang ke Ciamis 12 Unit.
"Operasi Ketupat Lodaya ini bertujuan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum Polda Jabar. Selain itu untuk melarang masyarakat melakukan kegiatan mudik. Jadi masyarakat yang memaksakan diri mudik, pasti kami larang melintas di Provinsi Jabar," ujar Eddy.
(awd)