Merapi Siaga, Ketersediaan Logistik dan Kesehatan Pengungsi Harus Terjamin
loading...
A
A
A
SEMARANG - Semua pihak harus siap dan serius soal penanganan pengungsi Merapi di tengah pandemi COVID-19 . Terutama menyangkut kesehatan dan ketersediaan logistik bagi para pengungsi.
Jangan sampai bencana menambah bencana lagi. Hal itu disampaikan oleh Ketua Pusat Studi Bencana Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rahma Hayati. Menurutnya, sekarang yang diperlukan adalah kepedulian dalam hal COVID-19.
“Bencana (Merapi) jangan menambah bencana lagi sehingga edukasi mengenai COVID-19 tetap harus kita jaga. Jangan sampai kasus COVID-19 tambah naik lagi akibat terdampak Merapi. Itu penting,” kata Rahma, Senin (9/11/2020).
Untuk itu, lanjut dia, secara teknis dalam penanganan pengungsi Merapi yakni dengan memperbanyak lokal-lokal di tempat pengungsian. (Baca juga: Merapi Berstatus Siaga, Jumlah Pengungsi di Magelang Capai 795 Jiwa)
“Kalau dulu mungkin 2 lokal, sekarang harus disiapkan lebih banyak. Karena secara kuantitas untuk penyelamatan warga harus ditambah dan itu tidak bisa tidak,” ujarnya. (Baca juga: PRIMA DMI Jateng Dorong Pemuda Remaja Masjid Sukseskan Pilkada Serentak 2020)
Disebutkan, logistik untuk pengungsian dalam hal perlengkapan termasuk lokal yang nonpermanen, misalnya tenda untuk pengungsian sebenarnya mudah untuk disiapkan dibanding lokal tempat pengungsian yang permanen.
“Semua perlengkapan bersifat mobile, itu yang diperlukan. Karena Merapi itu bisa diprediksi,” katanya.
Jangan sampai bencana menambah bencana lagi. Hal itu disampaikan oleh Ketua Pusat Studi Bencana Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rahma Hayati. Menurutnya, sekarang yang diperlukan adalah kepedulian dalam hal COVID-19.
“Bencana (Merapi) jangan menambah bencana lagi sehingga edukasi mengenai COVID-19 tetap harus kita jaga. Jangan sampai kasus COVID-19 tambah naik lagi akibat terdampak Merapi. Itu penting,” kata Rahma, Senin (9/11/2020).
Untuk itu, lanjut dia, secara teknis dalam penanganan pengungsi Merapi yakni dengan memperbanyak lokal-lokal di tempat pengungsian. (Baca juga: Merapi Berstatus Siaga, Jumlah Pengungsi di Magelang Capai 795 Jiwa)
“Kalau dulu mungkin 2 lokal, sekarang harus disiapkan lebih banyak. Karena secara kuantitas untuk penyelamatan warga harus ditambah dan itu tidak bisa tidak,” ujarnya. (Baca juga: PRIMA DMI Jateng Dorong Pemuda Remaja Masjid Sukseskan Pilkada Serentak 2020)
Disebutkan, logistik untuk pengungsian dalam hal perlengkapan termasuk lokal yang nonpermanen, misalnya tenda untuk pengungsian sebenarnya mudah untuk disiapkan dibanding lokal tempat pengungsian yang permanen.
“Semua perlengkapan bersifat mobile, itu yang diperlukan. Karena Merapi itu bisa diprediksi,” katanya.
(boy)