Emil Dardak Dorong Perguruan Tinggi Galakkan Literasi Digital di Masyarakat
loading...
A
A
A
SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mendorong perguruan tinggi dan mahasiswa menggalakkan literasi digital pada masyarakat luas terutama di Jawa Timur.
Kata dia, Jawa Timur memiliki potensi dan kontribusi yang besar bagi perkembangan ekonomi Indonesia.
Namun, saat ini masih banyak masyarakat yang belum melek literasi digital. Untuk itu, Emil mendorong kepada mahasiswa sekaligus perguruan tinggi untuk menjadi agen perubahan.
Menurutnya, mahasiswa serta perguruan tinggi memiliki peran penting membantu dalam pemerataan literasi digital di kalangan masyarakat.
“Perlu ada cara supaya masyarakat semakin melek digital. Literasi digital perlu digalakkan sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi,” katanya saat menjadi pembicara dalam kuliah tamu daring, mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi bertajuk Ubaya Figure's Inspiration Series: Potensi Jatim Peluang Inovasi Di Masa Depan.
Emil menjelaskan, Bank Dunia memprediksi jika ekonomi Indonesia akan menduduki peringkat terbesar kelima dalam kurun waktu beberapa tahun.
Tentunya hal ini tidak akan terjadi bila tidak ada perubahan paradigma. Ia mengungkapkan, di era Industri 4.0 manusia harus terus berkembang dan memiliki value lain yang bisa ditawarkan agar tidak tergantikan dengan mesin.
"Seharusnya mahasiswa dapat melihat hal ini sebagai tantangan sekaligus peluang untuk menyusun strategi, serta membangun bisnis baru yang berdampak bagi diri sendiri maupun masyarakat," tuturnya.
Orang nomor dua di jatim ini juga mendorong mahasiswa untuk berani mendirikan startup. Apalagi saat ini sudah ada East Java Super Corridor (EJSC) yang akan membantu perijinan bagi startup muda di Jawa Timur yang ingin membangun usahanya.
“Bahkan ada online single submission. Lewat EJSC penerapan ekonomi kreatif di Jawa Timur dapat berkembang pesat,” jelasnya.
Kata dia, Jawa Timur memiliki potensi dan kontribusi yang besar bagi perkembangan ekonomi Indonesia.
Namun, saat ini masih banyak masyarakat yang belum melek literasi digital. Untuk itu, Emil mendorong kepada mahasiswa sekaligus perguruan tinggi untuk menjadi agen perubahan.
Menurutnya, mahasiswa serta perguruan tinggi memiliki peran penting membantu dalam pemerataan literasi digital di kalangan masyarakat.
“Perlu ada cara supaya masyarakat semakin melek digital. Literasi digital perlu digalakkan sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi,” katanya saat menjadi pembicara dalam kuliah tamu daring, mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi bertajuk Ubaya Figure's Inspiration Series: Potensi Jatim Peluang Inovasi Di Masa Depan.
Emil menjelaskan, Bank Dunia memprediksi jika ekonomi Indonesia akan menduduki peringkat terbesar kelima dalam kurun waktu beberapa tahun.
Tentunya hal ini tidak akan terjadi bila tidak ada perubahan paradigma. Ia mengungkapkan, di era Industri 4.0 manusia harus terus berkembang dan memiliki value lain yang bisa ditawarkan agar tidak tergantikan dengan mesin.
"Seharusnya mahasiswa dapat melihat hal ini sebagai tantangan sekaligus peluang untuk menyusun strategi, serta membangun bisnis baru yang berdampak bagi diri sendiri maupun masyarakat," tuturnya.
Orang nomor dua di jatim ini juga mendorong mahasiswa untuk berani mendirikan startup. Apalagi saat ini sudah ada East Java Super Corridor (EJSC) yang akan membantu perijinan bagi startup muda di Jawa Timur yang ingin membangun usahanya.
“Bahkan ada online single submission. Lewat EJSC penerapan ekonomi kreatif di Jawa Timur dapat berkembang pesat,” jelasnya.