Debat Publik, Paslon Machfud Arifin-Mujiaman Soroti Kualitas Pendidikan di Surabaya

Jum'at, 06 November 2020 - 09:23 WIB
loading...
Debat Publik, Paslon Machfud Arifin-Mujiaman Soroti Kualitas Pendidikan di Surabaya
Paslon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru di Kota Surabaya. (Ist)
A A A
SURABAYA - Paslon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru di Kota Surabaya .

Machfud Arifin mengatakan ada dua hal yang harus ditingkatkan, yakni kualitas guru itu sendiri kemudian siswanya. Karena selama ini, masih banyak guru yang merasakan kurang diperhatikan oleh pemerintah kota, terutama guru PAUD.

"Guru-guru PAUD. Kita melihat mereka sangat menjerit mulai dari bulan Maret sudah tidak mengajar lagi. Itu kita menemukan sendiri di lapangan," ujar Machfud Arifin, saat debat publik, Rabu (4/11/2020).

Machfud melanjutkan, jika dirinya ditakdirkan menjadi walikota, keduanya akan memberikan kemudahan, pendampingan untuk melakukan sertifikasi dan peningkatan pendidikan guru. "Tidak ada lagi dikotomi pendidikan di Kota Surabaya," tegas Machfud Arifin.

Mujiaman menambahkan, rencananya peningkatan kualitas pendidikan tersebut akan diterapkan untuk semua sekolah baik negeri, swasta, ataupun agama. (Baca: Pangdam Siliwangi Resmikan Barak Siaga VVIP Pengamanan Presiden).

Lantaran dirinya melihat, selama ini sekolah swasta dan agama kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah kota. "Pendidikan untuk semua kita akan menerapkan persamaan. Jadi semuanya akan kita perhatikan sekolah negeri, swasta dan agama," ungkap Mujiaman.

Tak hanya itu, Mujiaman telah mencanangkan kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Kota Surabaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa dalam membuat konten pembelajaran dan konteks selama musim pandemi. "Dari sisi siswa sekarang ini musim pandemi kita punya kesulitan sarana dan prasarana untuk belajar. Seperti, internet tetapi butuh pulsa, sudah ada pulsa tapi kita butuh konten dan konteks," tutur Mujiaman.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)