Pjs Bupati Gowa Minta Kampung Rewako Dikembangkan

Kamis, 05 November 2020 - 17:43 WIB
loading...
Pjs Bupati Gowa Minta...
Pjs Bupati Kabupaten Gowa, Aslam Patonangi saat menyambangi salah satu kampung rewako. Foto: SINDOnews/Herni Amir
A A A
GOWA - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Gowa , Andi Aslam Patonangi berharap agar keberadaan kampung rewako yang ada di Kabupaten Gowa terus dikembangkan.

Aslam mengatakan, jika di luar negeri dikenal dengan istilah one village one product, maka yang ada di kampung rewako lebih dari itu.

"Kalau kita bicara produk maka kita hanya bicara ekonomi. Tapi di kampung rewako titik beratnya kerukunan warga. Keberadaan kampung rewako menjadi simbol kebersamaan masyarakat. Masyarakat menyatu di sana. Berkolaborasi dengan pemerintah, TNI/Polri," Kamis (5/11/2020).



Dia mengaku telah berkunjung ke salah satu kampung rewako yang ada di Jenetallasa, Kecamatan Pallangga. Selain kerukunan warga, juga lokalitas spesifik tergambar.

Di kampung rewako Jenetallasa misalnya, produk-produk seperti kopi Gowa di pasarkan di sana. Ada kedai kopi, ruang baca, ada spot foto yang instagramable, ada ruang pemeriksaan kesehatan.

"Jadi menyentuh banyak segmen. Sehingga ini harus berlanjut terus, sekarang ini satu desa satu kampung. Baiknya ke depan, satu desa lima kampung. Dikembangkan terus," paparnya.

Dia menjelaskan, kampung rewako sebenarnya ruang publik. Menurutnya, selama ini, masyarakat kadang menganggap ruang publik hanya terbatas estetika pada taman. Namun sebenarnya bukan hanya itu, tapi tempatnya masyarakat untuk berinteraksi, menjadi wadah baru membina hubungan baru.

"Kalau masyarakat di suatu desa interaksinya bagus, terbina hubungan yang baik di antara mereka, ada kebersamaan, ini menjadi modal sosial untuk mebangun desa," ucapnya.



Camat Pallangga, Taufik M Akib mengatakan, kampung rewako di Jenetallassa memanfaatkan lahan seluas 50 ha. Di kampung tersebut terdapat barber shop, taman baca, ratusan spot foto, pelayanan kesehatan, Kedai kopi sampai rumah pohon.

Saat ini kampung rewako tersebut sudah menjadi salah satu destany masyarakat. Di mana untuk masuk dikenakan tarif Rp3.000 untuk biaya kebersihan.

"Minimal Rp1 juta per hari pendapatan. Biasanya pengunjung akan lebih ramai di akhir pekan tidak hanya dari Pallangga tapi daerah sekitarnya juga," tandasnya.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2419 seconds (0.1#10.140)