Monitor Pak Gubernur Sulsel, Gadis Cilik Ini Idap Tumor Wajah Butuh Bantuan Segera
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Gadis kecil Mantasia (13), warga Desa Tabo-Tabo, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep , Sulawesi Selatan (Sulsel) tak dapat menikmati indahnya masa anak-anak seperti teman-temannya.
Bahkan Mantasia kini harus berhenti sekolah karena tumor ganas di wajahnya.Dia merasa malu dengan teman-teman sebayanya di sekolah. Sejak usia 8 tahun, Mantasia mengidap penyakit yang tidak pernah diduga sebelumnya.
Awalnya Mantasia hanya mengalami bengkak pada bagian wajah, yang kemudian membesar. Dia menjadi pemalu bahkan menutup diri dari lingkungan tempat tinggalnya.
Kini Mantasia dan ibunya Murni dan ayahnya Anas hanya berharap bisa mendapatkan bantuan dana untuk mengusahakan kesembuhan anaknya. (BACA JUGA: Polisi Ini Baik Hati, Mau Memberikan Bantuan untuk Gadis Cilik Penderita Tumor Lidah)
Kadang sang Ibu hanya bisa menangis melihat kondisi anaknya saat elihat anak seusia anaknya ceria bermain.
Ditemui di kediamannya, ibunda Mantasia, Murni (35) mengatakan baru menyadari penyakit anaknya saat anaknya mengeluh karena mengalami perubahan pada bentuk wajah,
Bukannya tanpa upaya, ayah Mantasia, Muh Anas (45) tahun yang bekerja sebagai buruh lepas sudah berusaha.
"Mantasia juga pernah di bawah ke dokter dan pernah sembuh namun 4 bulan lalu penyakit di wajahnya kembali kambuh," kata Murni pada Selasa 3 November 2020.
Sehingga dokter menyarangkan Mantasia untuk berobat di Makassar di dokter ahli. Namun karena kendala biaya dan transportasi Mantasia hanya menjalani pengobatan seadanya sembari menunggu keajaiban. (BACA JUGA: Sambut Hari Bhayangkara Ke 74, Polda Sumut Operasi 8 Pasien Tumor)
"Tidak ada uang sehingga kami hanya bisa pasrah dan berharap bisa ada yang membantu kesembuhan Mantasia, pernah di bawa kerumah sakit di Makassar baru baru ini, tapi dokter suruh menunggu," ungkapnya
Waktu periksa, kata Murni, dokter bilang tumor sama kanker diderita anaknya. "Dokter juga bilang waktu saya bawah ke Makassar disuruh pulang dulu sambil tunggu telepon dari dokter Makassar, tapi sampai sekarang belum ditelepon, tambahnya.
Sementara Relawan Komunitas Peduli Berbagi Pangkep, Tajuddin mengatakan keterbatasan ekonomi membuat keluarga hanya bisa berobat seadanya dan saat ini sangat mengharapkan uluran tangan.
"Tumor di wajahnya membuat Mantasia terpaksa berhenti sekolah dan menutup diri dari orang lain," kata Tajuddin yang juga mengumpulkan donasi untuk Mantasia.
Kini keluarga Mantasia berharap bisa mendapatkan penanganan medis sehingga dia bisa kembali sembuh dan kembali menjalani hari hari seperti biasa untuk bisa meraih cita-citanya.
Bahkan Mantasia kini harus berhenti sekolah karena tumor ganas di wajahnya.Dia merasa malu dengan teman-teman sebayanya di sekolah. Sejak usia 8 tahun, Mantasia mengidap penyakit yang tidak pernah diduga sebelumnya.
Awalnya Mantasia hanya mengalami bengkak pada bagian wajah, yang kemudian membesar. Dia menjadi pemalu bahkan menutup diri dari lingkungan tempat tinggalnya.
Kini Mantasia dan ibunya Murni dan ayahnya Anas hanya berharap bisa mendapatkan bantuan dana untuk mengusahakan kesembuhan anaknya. (BACA JUGA: Polisi Ini Baik Hati, Mau Memberikan Bantuan untuk Gadis Cilik Penderita Tumor Lidah)
Kadang sang Ibu hanya bisa menangis melihat kondisi anaknya saat elihat anak seusia anaknya ceria bermain.
Ditemui di kediamannya, ibunda Mantasia, Murni (35) mengatakan baru menyadari penyakit anaknya saat anaknya mengeluh karena mengalami perubahan pada bentuk wajah,
Bukannya tanpa upaya, ayah Mantasia, Muh Anas (45) tahun yang bekerja sebagai buruh lepas sudah berusaha.
"Mantasia juga pernah di bawah ke dokter dan pernah sembuh namun 4 bulan lalu penyakit di wajahnya kembali kambuh," kata Murni pada Selasa 3 November 2020.
Sehingga dokter menyarangkan Mantasia untuk berobat di Makassar di dokter ahli. Namun karena kendala biaya dan transportasi Mantasia hanya menjalani pengobatan seadanya sembari menunggu keajaiban. (BACA JUGA: Sambut Hari Bhayangkara Ke 74, Polda Sumut Operasi 8 Pasien Tumor)
"Tidak ada uang sehingga kami hanya bisa pasrah dan berharap bisa ada yang membantu kesembuhan Mantasia, pernah di bawa kerumah sakit di Makassar baru baru ini, tapi dokter suruh menunggu," ungkapnya
Waktu periksa, kata Murni, dokter bilang tumor sama kanker diderita anaknya. "Dokter juga bilang waktu saya bawah ke Makassar disuruh pulang dulu sambil tunggu telepon dari dokter Makassar, tapi sampai sekarang belum ditelepon, tambahnya.
Sementara Relawan Komunitas Peduli Berbagi Pangkep, Tajuddin mengatakan keterbatasan ekonomi membuat keluarga hanya bisa berobat seadanya dan saat ini sangat mengharapkan uluran tangan.
"Tumor di wajahnya membuat Mantasia terpaksa berhenti sekolah dan menutup diri dari orang lain," kata Tajuddin yang juga mengumpulkan donasi untuk Mantasia.
Kini keluarga Mantasia berharap bisa mendapatkan penanganan medis sehingga dia bisa kembali sembuh dan kembali menjalani hari hari seperti biasa untuk bisa meraih cita-citanya.
(vit)