Oktober 2020, Jawa Timur Alami Deflasi 0,02 Persen

Senin, 02 November 2020 - 14:30 WIB
loading...
Oktober 2020, Jawa Timur Alami Deflasi 0,02 Persen
Ilustrasi deflasi. Foto/Dok
A A A
SURABAYA - Pemantauan terhadap perubahan harga selama bulan Oktober 2020 di delapan kota Indeks Harga Komoditas (IHK) di Jawa Timur (Jatim) menunjukkan penurunan harga di sebagian besar komoditas yang dipantau. Hal ini mendorong penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,02%.

Yakni dari 103,96 pada bulan September 2020 menjadi 103,94 pada bulan Oktober 2020. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2020 sebesar 0,72% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,39%. (Baca juga: Usai Deflasi Beruntun, Bulan Oktober 2020 Kembali Inflasi 0,07% )

"Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Senin (2/11/2020). (Baca juga: Khofifah Tegaskan Netral di Pilkada Serentak 2020 )

Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi diantaranya, makanan, minuman dan tembakau 0,17%, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,06%, transportasi 0,21%, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,02%, dan perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,18%. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu pakaian dan alas kaki 0,10%, kesehatan 0,50%, rekreasi, olahraga, dan budaya 0,52 %, pendidikan 0,04 %, dan penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,45%.

Sementara kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga tidak mengalami perubahan.

"Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2020 antara lain, angkutan udara, mangga, emas perhiasan, apel, semangka, tarif listrik, alpukat, daging sapi, daging ayam ras, dan wortel," kata Umar.

Penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jatim selama Oktober 2020, empat kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi yaitu Probolinggo sebesar 0,15%. Diikuti Madiun 0,11%, Banyuwangi 0,07%, dan Jember 0,01%. Sedangkan kota yang mengalami deflasi yaitu Sumenep 0,07%. Diikuti Malang 0,06%, Kediri 0,05%, dan Surabaya 0,02%.

Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari - Oktober) 2020 di delapan kota IHK Jatim sampai dengan bulan Oktober 2020, Jember merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi. Yakni mencapai 1,27%. Sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Surabaya yang mengalami inflasi 0,62%.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0873 seconds (0.1#10.140)