Pasien Positif Corona di Jatim 499 Orang, Separuh Dari Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Jumlah pasien positif Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) hingga Rabu (15/4/2020) pukul 18.00 WIB bertambah 26 orang. Maka, jumlah total pasien positif Covid-19 di provinsi ini menjadi 499 orang.
Untuk Surabaya, pasien Covid-19 bertambah 16 orang. Sehingga, jumlah total pasien Covid-19 di Kota Pahlawan ini sebanyak 244 orang. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 di Surabaya tersebut, jauh di atas daerah-daerah lain di Jatim. Disusul Sidoarjo dengan total kasus positif sebanyak 46 kasus. Lalu Lamongan sebanyak 25 kasus dan Gresik ada 18 kasus.
"Kalau kita melihat dari hinterland-nya Surabaya, maka Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan ini sama-sama harus membangun kewaspadaan prima dan kesiapsiagaan secara konferhensif," katanya di Gedung Negara Grahadi, Rabu (15/4/2020).
Untuk pasien positif Covid-19 meninggal dunia bertambah satu pasien berasal dari Surabaya. Kini, yang meninggal mencapai 46 orang atau setara 9,22 persen. Kemudian kasus sembuh menunjukkan tren positif. Ada penambahan lima pasien sembuh. Dua pasien dari Lamongan, satu pasien Surabaya, satu pasien Lumajang, dan satu pasien Situbondo.
Total saat ini yang sembuh di Jatim mencapai 86 orang atau setara 17,23 persen. Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 1.621 pasien, tapi yang diawasi sebanyak 977 pasien. Serta, 15.326 berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Namun yang masih dipantau sejumlah 7.855 orang.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menambahkan, pihaknya akan melakukan patroli dan penyemprotan desinfektan terhadap wilayah zona merah. Terutama di Surabaya.
Di Surabaya, zona merah salah satunya di kawasan Jalan Demak. Diketahui, di kawasan ini merupakan yang pertama kali ditemukan pasien positif virus corona. Penyemprotan dilakukan oleh tim dengan jumlah sebanyak 60 orang. "Dalam penyemprotan, tim ini dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri)," katanya.
Jenderal polisi bintang dua ini mengatakan, satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran Covid-19 ini adalah tinggal di rumah. Selain itu harus rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kalaupun keluar rumah, diwajibkan mengenakan masker. "Biarlah tim kami yang melakukan penyemprotan, penjagaan dan lain sebagainya masyarakat diminta tetap di rumah," pungkas Luki.
Untuk Surabaya, pasien Covid-19 bertambah 16 orang. Sehingga, jumlah total pasien Covid-19 di Kota Pahlawan ini sebanyak 244 orang. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 di Surabaya tersebut, jauh di atas daerah-daerah lain di Jatim. Disusul Sidoarjo dengan total kasus positif sebanyak 46 kasus. Lalu Lamongan sebanyak 25 kasus dan Gresik ada 18 kasus.
"Kalau kita melihat dari hinterland-nya Surabaya, maka Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan ini sama-sama harus membangun kewaspadaan prima dan kesiapsiagaan secara konferhensif," katanya di Gedung Negara Grahadi, Rabu (15/4/2020).
Untuk pasien positif Covid-19 meninggal dunia bertambah satu pasien berasal dari Surabaya. Kini, yang meninggal mencapai 46 orang atau setara 9,22 persen. Kemudian kasus sembuh menunjukkan tren positif. Ada penambahan lima pasien sembuh. Dua pasien dari Lamongan, satu pasien Surabaya, satu pasien Lumajang, dan satu pasien Situbondo.
Total saat ini yang sembuh di Jatim mencapai 86 orang atau setara 17,23 persen. Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 1.621 pasien, tapi yang diawasi sebanyak 977 pasien. Serta, 15.326 berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Namun yang masih dipantau sejumlah 7.855 orang.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menambahkan, pihaknya akan melakukan patroli dan penyemprotan desinfektan terhadap wilayah zona merah. Terutama di Surabaya.
Di Surabaya, zona merah salah satunya di kawasan Jalan Demak. Diketahui, di kawasan ini merupakan yang pertama kali ditemukan pasien positif virus corona. Penyemprotan dilakukan oleh tim dengan jumlah sebanyak 60 orang. "Dalam penyemprotan, tim ini dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri)," katanya.
Jenderal polisi bintang dua ini mengatakan, satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran Covid-19 ini adalah tinggal di rumah. Selain itu harus rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kalaupun keluar rumah, diwajibkan mengenakan masker. "Biarlah tim kami yang melakukan penyemprotan, penjagaan dan lain sebagainya masyarakat diminta tetap di rumah," pungkas Luki.
(eyt)