Kasus Pembunuhan di Galian Bukit Jamur Belum Terungkap, Ini Alasan Polisi
loading...
A
A
A
GRESIK - Kepolisian Sektor Bungah Polres Gresik, hingga kini belum berhasil mengungkap pelaku dugaan pembunuhan atas penemuan mayat tanpa identitas, di bekas galian Bukit Jamur Desa Bungah, Gresik, Jumat, (30/10). (Baca Juga: geger-penemuan-mayat-pria-paruh-baya-di-pasar-induk-cikuburuk)
Bahkan hingga tiga hari sejak ditemukan, oleh dua orang santri Nur Amin (15), dan Solahudin Ahmad (16), dan dibawa ke rumah sakit, hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik belum keluar. Hal itu juga yang menjadi alasan polisi yakni masih menunggu hasil autopsi.
Meski demikian, ada warga yang mengaku sebagai anggota keluarga korban. Namun, polisi tak mau berspekulasi sebelum ada bukti otentik dari dokter forensik. “Intinya kami masih menunggu hasil autopsi,” ujar Kanitreskrim Polsek Bungah Aipda Dwi Rahmanto, dihubungi melalui selulernya, Minggu (1/11). (Baca Juga: begini-kronologis-penemuan-mayat-janda-dalam-karung-di-pondok-aren)
Mantan Kanitreskrim Polsek Wringinanom itu menyebutkan, proses penyelidikan dugaan pembunuhan telah dilakukan Satreskrim Polres Gresik. Mulai dari mengungkap terduga pelaku hingga mencari keberadaan handphone korban.
Di sisi lain, Kasatreskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga juga enggan berkomentar banyak. Pasalnya, hingga saat ini kasus penemuan mayat itu dalam proses penyelidikan. “Belum mas, masih lidik,” ujarnya dihubungi melalui selulernya, Minggu (1/11).
Sekadar diketahui, mayat tanpa identitas itu ditemukan oleh dua orang santri Nur Amin (15), dan Solahudin Ahmad (16), di bekas galian sekitar pukul 16.00 WIB. Termuan itu kemudian dilaporkan ke warga dan dilanjutkan ke aparat kepolisian.(Baca Juga: mayat-tanpa-identitas-di-dalam-bajaj-bikin-geger-warga-senen)
Mayat yang diperkirakan berusia 15 tahun itu ditemukan dalam kondisi tangan terikat tampar dan kakinya terikat kain. Kondisi mayat sudah melepuh sehingga sulit dikenali. Bagian wajah berwarna hitam dan sekujur tubuhnya putih pucat.
Bahkan hingga tiga hari sejak ditemukan, oleh dua orang santri Nur Amin (15), dan Solahudin Ahmad (16), dan dibawa ke rumah sakit, hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik belum keluar. Hal itu juga yang menjadi alasan polisi yakni masih menunggu hasil autopsi.
Meski demikian, ada warga yang mengaku sebagai anggota keluarga korban. Namun, polisi tak mau berspekulasi sebelum ada bukti otentik dari dokter forensik. “Intinya kami masih menunggu hasil autopsi,” ujar Kanitreskrim Polsek Bungah Aipda Dwi Rahmanto, dihubungi melalui selulernya, Minggu (1/11). (Baca Juga: begini-kronologis-penemuan-mayat-janda-dalam-karung-di-pondok-aren)
Mantan Kanitreskrim Polsek Wringinanom itu menyebutkan, proses penyelidikan dugaan pembunuhan telah dilakukan Satreskrim Polres Gresik. Mulai dari mengungkap terduga pelaku hingga mencari keberadaan handphone korban.
Di sisi lain, Kasatreskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga juga enggan berkomentar banyak. Pasalnya, hingga saat ini kasus penemuan mayat itu dalam proses penyelidikan. “Belum mas, masih lidik,” ujarnya dihubungi melalui selulernya, Minggu (1/11).
Sekadar diketahui, mayat tanpa identitas itu ditemukan oleh dua orang santri Nur Amin (15), dan Solahudin Ahmad (16), di bekas galian sekitar pukul 16.00 WIB. Termuan itu kemudian dilaporkan ke warga dan dilanjutkan ke aparat kepolisian.(Baca Juga: mayat-tanpa-identitas-di-dalam-bajaj-bikin-geger-warga-senen)
Mayat yang diperkirakan berusia 15 tahun itu ditemukan dalam kondisi tangan terikat tampar dan kakinya terikat kain. Kondisi mayat sudah melepuh sehingga sulit dikenali. Bagian wajah berwarna hitam dan sekujur tubuhnya putih pucat.
(nic)