Diterjang Corona, Guru Privat Ini Terpaksa Jualan Jamu
loading...
A
A
A
SURABAYA - Di antara panas terik Kota Surabaya, sebuah sepeda tua tampak berhenti cukup lama di depan kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur. Pengemudinya tampak membawa boks di belakang bonceng sepedanya.
Sebuah pemandangan yang tak seharusnya di tengah himbauan pembatasan sosial yang sedang digalakkan. Namun sepertinya faktor kebutuhan hidup tak bisa menunggu kata nanti untuk dipenuhi.
Pengemudi sepeda itu diketahui bernama Nasrul, sambil malu-malu ia memperkenalkan diri kepada tim ACT Jatim. Profesinya sebagai guru privat ngaji dan Bahasa Arab, tetapi di tengah pandemi begini ia terpaksa berhenti mengajar. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama istri dan kedua anaknya, ia biasanya menjajakan sari kedele sehari-hari.
Karena pelanggan sepi, ia kemudian menjajakan jamu keliling dengan harapan masyarakat banyak yang membeli dagangannya. Adapun jamu yang dijulai mulai, sinom, temulawak, jahe merah, dan kunir asem.
Dampak virus corona ini juga dirasakan Nasrul penghasilan beliau pun menurun. "Sekarang penghasilan sangat berkurang, orang-orang tidak banyak yang keluar rumah jadi agak sulit untuk menawarkan jamu secara langsung," ujar pria yang sempat mengenyam perkuliahan salah satu universitas negeri di Surabaya namun belum dapat terselesaikan karena faktor biaya.
"Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya berjualan jamu, istri menjadi guru honorer di salah satu sekolah swasta di Surabaya. Penghasilan yang pas-pasan harus kami atur dengan bijak supaya bisa untuk biaya sekolah anak-anak di Pesantren dan biaya hidup sehari-hari," tambah Nasrul.
Melalui program Operasi Beras Gratis ACT Jawa Timur memberikan bantuan beras untuk warga prasejahtera di Surabaya. Nasrul dan beberapa masyarakat prasejahtera lainnya bisa sedikit menikmati hasil kepedulian dari masyarakat. Sejak Minggu (12/4) bersama Azhari School total sudah ada 1,5 ton beras yang disalurkan.
"Terima kasih kepada teman-teman ACT, yang sangat peduli pada kami masyarakat prasejahtera, semoga keberkahan selalu membersamai perjuangan kita," pungkas Nasrul.
ACT Jawa Timur terus berjuang bersama mitra dan masyarakat untuk mengatasi dampak sosial ekonomi yang terjadi akibat virus corona. Peran serta masyarakat dapat disalurkan melalui surabaya.indonesiadermawan.id, atau melalui Posko Bersama Lawan Corona di kantor ACT Jatim, Jalan Gayungsari Barat X No. 41, Kota Surabaya.
Sebuah pemandangan yang tak seharusnya di tengah himbauan pembatasan sosial yang sedang digalakkan. Namun sepertinya faktor kebutuhan hidup tak bisa menunggu kata nanti untuk dipenuhi.
Pengemudi sepeda itu diketahui bernama Nasrul, sambil malu-malu ia memperkenalkan diri kepada tim ACT Jatim. Profesinya sebagai guru privat ngaji dan Bahasa Arab, tetapi di tengah pandemi begini ia terpaksa berhenti mengajar. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama istri dan kedua anaknya, ia biasanya menjajakan sari kedele sehari-hari.
Karena pelanggan sepi, ia kemudian menjajakan jamu keliling dengan harapan masyarakat banyak yang membeli dagangannya. Adapun jamu yang dijulai mulai, sinom, temulawak, jahe merah, dan kunir asem.
Dampak virus corona ini juga dirasakan Nasrul penghasilan beliau pun menurun. "Sekarang penghasilan sangat berkurang, orang-orang tidak banyak yang keluar rumah jadi agak sulit untuk menawarkan jamu secara langsung," ujar pria yang sempat mengenyam perkuliahan salah satu universitas negeri di Surabaya namun belum dapat terselesaikan karena faktor biaya.
"Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya berjualan jamu, istri menjadi guru honorer di salah satu sekolah swasta di Surabaya. Penghasilan yang pas-pasan harus kami atur dengan bijak supaya bisa untuk biaya sekolah anak-anak di Pesantren dan biaya hidup sehari-hari," tambah Nasrul.
Melalui program Operasi Beras Gratis ACT Jawa Timur memberikan bantuan beras untuk warga prasejahtera di Surabaya. Nasrul dan beberapa masyarakat prasejahtera lainnya bisa sedikit menikmati hasil kepedulian dari masyarakat. Sejak Minggu (12/4) bersama Azhari School total sudah ada 1,5 ton beras yang disalurkan.
"Terima kasih kepada teman-teman ACT, yang sangat peduli pada kami masyarakat prasejahtera, semoga keberkahan selalu membersamai perjuangan kita," pungkas Nasrul.
ACT Jawa Timur terus berjuang bersama mitra dan masyarakat untuk mengatasi dampak sosial ekonomi yang terjadi akibat virus corona. Peran serta masyarakat dapat disalurkan melalui surabaya.indonesiadermawan.id, atau melalui Posko Bersama Lawan Corona di kantor ACT Jatim, Jalan Gayungsari Barat X No. 41, Kota Surabaya.
(eyt)