Pasar Tani Tegal Loegood Hadirkan Suasana Khas Pedesaan
loading...
A
A
A
SLEMAN - Libur panjang telah tiba, bagi yang belum memiliki rencana untuk ber wisata . Ada altenatif destinasi wisata di Sleman, yang bisa jadi pilihan untuk menghilangkan penat dan kejenuhan dari aktivitas harian, yakni Pasar Tani Tegal Loegoed di Sukorejo, Girikerto, Turi, Sleman.
(Baca juga: 3.615 Kendaraan dan 12.733 Orang Menyeberang Lewat Bakauheni )
Nama Pasar Tani Tegal Loegood memang belum familier ditelinga, namun didalamnya terdapat keunikan yang tidak dimiliki oleh destinasi wisata yang lain. Suguhan pasar tradisional dihiasi suasana alam nan asri dengan nuansa pedesaan didominasi rumpun-rumpun pohon bambu, serta kental dengan budaya lokal menambah uniknya obyek wisata ini.
Yang tidak kalah menarik, obyek wisata dengan luas 1 hektare yang dibuka sejak Februari 2020 ini menyajikan berbagai menu jajanan tradisional yang tersedia di warung-warung yang sengaja dibangun oleh pihak pengelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tegal LoeGood.
Kepala Bidang Kemitraan dan Kerjasama Pokdarwis Tegal LoeGood, Ananta mengatakan, lokasi wisata ini merupakan konsep wisata pedesaan yang disinergikan dengan industri pari wisata . Rintisan pertama dikenalkan 20 Februari 2020 lalu, dengan konsep nuansa pedesaan sebagai media untuk berinteraksi antara pedagang dengan pengunjung.
(Baca juga: Pulang ke Rumah Mertua, Pria Asal Jakarta Tewas Gantung Diri )
Selain itu, juga tersedia fasilitas penunjang lainnya, seperti tempat bermain anak yang dilengkapi mainan anak berkonsep tradisional dengan material tekstur alam, dua unit fasilitas ruang pertemuan yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan dinas ataupun bagi masyarakat umum.
"Ke depan akan kita kembangkan lebih luas lagi sampai di Kali Kodok Karang yang nantinya akan kita konsep 'Mlaku Nang pinggir kali', pengunjung akan disuguhkan beningnya air sungai dengan ikan berwarna-warni, total luasnya nanti mencapai lima hektare," jelasnya
Menurut Ananta, karana saat ini masih dalam suasana pandemi COVID-19, maka untuk operasionalnya dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, baik bagi pengunjung maupun pelaku wisata .
Seperti wajib mengenakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak. Termasuk ada cek suhu. Sehingga yang berada di tempat ini, tidak ada masalah dengan kesehatannya. "Jadi yang ada di tempat ini aman dan clear," katanya.
(Baca juga: Sadis, Usai Bacok Istri Cantik Hingga Bersimbah Darah, Suami di Bungo Kabur )
Ketua Pokdarwis Tegal Loegood, Sutrisno menambahkan, selain pasar tradisional terdapat di obyek wisata ini juga tersedia bibit tanaman berkualitas. "Semoga wisata ini menjadi alternatif wisata unggulan di Yogyakarta, kami juga mengharpkan saran dan kritik dari penikmat wisata yang pernah mengunjungi lokasi ini," harapnya.
Kepala Dinas Pari wisata (Dispar) Sleman, Sudarningsih mengatakan untuk menciptakan destinasi dan layanan pari wisata yang aman dari COVID-19 dibutuhkan dukungan semua pemangku kepentingan dan masyarakat. Termasuk para pengelola destinasi pari wisata dan wisata wan yang berkunjung di Sleman.
"Jumlah pengunjung di dalam area destinasi wisata juga harus dibatasi sesuai ketentuan maksimal 50 orang secara bergiliran," kata Ning panggilan Sudarningsih
Menurut Ning , Satgas COVID-19 Sleman juga sudah mengeluarkan rekomendasi terhadap 16 destinasi pari wisata dan 108 usaha jasa pari wisata dari total 177 pemohon. Sementara masih ada 53 usaha jasa pari wisata dan destinasi yang masih dalam proses verifikasi.
"Dari 124 rekomendasi telah dilakukan pemantauan atau monitoring secara acak. Pantauan pada 39 pemegang rekomendasi, secara keseluruhan telah melaksanakan protokol kesehatan secara konsisten," ungkap Ning.
(Baca juga: 3.615 Kendaraan dan 12.733 Orang Menyeberang Lewat Bakauheni )
Nama Pasar Tani Tegal Loegood memang belum familier ditelinga, namun didalamnya terdapat keunikan yang tidak dimiliki oleh destinasi wisata yang lain. Suguhan pasar tradisional dihiasi suasana alam nan asri dengan nuansa pedesaan didominasi rumpun-rumpun pohon bambu, serta kental dengan budaya lokal menambah uniknya obyek wisata ini.
Yang tidak kalah menarik, obyek wisata dengan luas 1 hektare yang dibuka sejak Februari 2020 ini menyajikan berbagai menu jajanan tradisional yang tersedia di warung-warung yang sengaja dibangun oleh pihak pengelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tegal LoeGood.
Kepala Bidang Kemitraan dan Kerjasama Pokdarwis Tegal LoeGood, Ananta mengatakan, lokasi wisata ini merupakan konsep wisata pedesaan yang disinergikan dengan industri pari wisata . Rintisan pertama dikenalkan 20 Februari 2020 lalu, dengan konsep nuansa pedesaan sebagai media untuk berinteraksi antara pedagang dengan pengunjung.
(Baca juga: Pulang ke Rumah Mertua, Pria Asal Jakarta Tewas Gantung Diri )
Selain itu, juga tersedia fasilitas penunjang lainnya, seperti tempat bermain anak yang dilengkapi mainan anak berkonsep tradisional dengan material tekstur alam, dua unit fasilitas ruang pertemuan yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan dinas ataupun bagi masyarakat umum.
"Ke depan akan kita kembangkan lebih luas lagi sampai di Kali Kodok Karang yang nantinya akan kita konsep 'Mlaku Nang pinggir kali', pengunjung akan disuguhkan beningnya air sungai dengan ikan berwarna-warni, total luasnya nanti mencapai lima hektare," jelasnya
Menurut Ananta, karana saat ini masih dalam suasana pandemi COVID-19, maka untuk operasionalnya dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, baik bagi pengunjung maupun pelaku wisata .
Seperti wajib mengenakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak. Termasuk ada cek suhu. Sehingga yang berada di tempat ini, tidak ada masalah dengan kesehatannya. "Jadi yang ada di tempat ini aman dan clear," katanya.
(Baca juga: Sadis, Usai Bacok Istri Cantik Hingga Bersimbah Darah, Suami di Bungo Kabur )
Ketua Pokdarwis Tegal Loegood, Sutrisno menambahkan, selain pasar tradisional terdapat di obyek wisata ini juga tersedia bibit tanaman berkualitas. "Semoga wisata ini menjadi alternatif wisata unggulan di Yogyakarta, kami juga mengharpkan saran dan kritik dari penikmat wisata yang pernah mengunjungi lokasi ini," harapnya.
Kepala Dinas Pari wisata (Dispar) Sleman, Sudarningsih mengatakan untuk menciptakan destinasi dan layanan pari wisata yang aman dari COVID-19 dibutuhkan dukungan semua pemangku kepentingan dan masyarakat. Termasuk para pengelola destinasi pari wisata dan wisata wan yang berkunjung di Sleman.
"Jumlah pengunjung di dalam area destinasi wisata juga harus dibatasi sesuai ketentuan maksimal 50 orang secara bergiliran," kata Ning panggilan Sudarningsih
Menurut Ning , Satgas COVID-19 Sleman juga sudah mengeluarkan rekomendasi terhadap 16 destinasi pari wisata dan 108 usaha jasa pari wisata dari total 177 pemohon. Sementara masih ada 53 usaha jasa pari wisata dan destinasi yang masih dalam proses verifikasi.
"Dari 124 rekomendasi telah dilakukan pemantauan atau monitoring secara acak. Pantauan pada 39 pemegang rekomendasi, secara keseluruhan telah melaksanakan protokol kesehatan secara konsisten," ungkap Ning.
(eyt)