Kementerian Kemaritiman Sebut Ekonomi Sulsel Konsisten Tumbuh di Atas Nasional
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Deputi Investasi dan Pertambangan Kementerian Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) RI , Septian Hario Seto mengapresiasi laju pertumbuhan ekonomi Sulsel yang menurutnya, konsisten berada di atas angka nasional.
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sulsel masih stabil di tengah pandemi COVID-19 lantaran ditopang sektor pertanian dan perkebunan yang tidak terlalu terdampak, meski pandemi.
"Ini adalah prestasi dari Sulsel, selalu konsisten berada diatas ekonomi nasional. Agrari sangat maju, sektor perdagangan pun maju karena infrastrutkur yang cukup memadai. Kini tinggal mendorong untuk kontribusi nasional agar semakin besar," katanya dalam acara Economic Challenges "Berkah Ekonomi Sulawesi", Selasa malam (27/10/2020).
Gubernur Sulsel , HM Nurdin Abdullah mengaku, pandemi COVID-19 telah berdampak besar, bukan hanya pada sektor kesehatan namun juga pada perekonomian dunia, nasional, termasuk di Sulsel.
Namun, pembangunan infrastruktur pun terus digenjot demi menarik investor, meningkatkan ekspor, menggeliatkan sektor pariwisata , dan mengembangkan pertanian. Apalagi, Sulsel menjadi penyangga pangan nasional.
"Di Menteri PU, kami minta untuk pengembangan tol. Karena jalan yang tidak terlalu lebar akan menyusahkan masyarakat. Bayangkan dua kawasan industri dari selatan yakni Bantaeng dan Takalar menuju pelabuhan dengan kontainer besar bisa mengganggu aktivitas lalu lintas, makanya kami mendorong jalan tol untuk akses yang lebih baik lagi," paparnya.
Tak hanya itu, pertumbuhan ekspor Sulsel pun naik 11%, penggunaan listrik tumbuh 4%. Artinya, ada keseimbangan di berbagai sektor.
Di pariwisata, lanjut Nurdin, telah diresmikan Bandara Buntu Kunik di Toraja dan dibangun jalan-jalan penghubung di daerah terisolir, juga tempat peristirahatan yang menjadi wadah para UMKM untuk menjajakan produk-produknya.
"Saat ini kami juga menaruh perhatian pada sektor kelautan dan perikanan. Kami ingin nelayan-nelayan tidak tertinggal dari segi teknologi penangkapan," bebernya.
Nurdin mengaku, saat ini tengah fokus melakukan peninjauan di beberapa pulau tiap pekan untuk melihat kondisi dan mendengar keluhan masyarakat.
"Saya berharap sektor yang potensil dikembangkan, misal kelautan dan perikanan. Bahkan, sebelum pandemi kami kirim pemuda ke Jepang untuk rencana relokasi budi daya ikan tuna ke Sulsel. Jika berhasil ikan-ikan yang lain mampu dibudidaya, itu penting karena memberikan kepastian suplai," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua APINDO Sulsel, La Tunreng mengapresiasi positif berbagai langkah pemulihan ekonomi yang diambil oleh Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah. Menurutnya, masa depan Indonesia ada di wilayah timur.
"Luar biasa, kontraksi Sulsel kecil hanya -3,8%. Hal ini karena infrastruktur dan sektor pertanian dan perkebunan yang tidak terpengaruh besar meski COVID-19 . Saya yakin di Triwulan III dan IV akan membaik, karena kebijakan Gubernur yang bagus sekali," tutupnya.
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sulsel masih stabil di tengah pandemi COVID-19 lantaran ditopang sektor pertanian dan perkebunan yang tidak terlalu terdampak, meski pandemi.
"Ini adalah prestasi dari Sulsel, selalu konsisten berada diatas ekonomi nasional. Agrari sangat maju, sektor perdagangan pun maju karena infrastrutkur yang cukup memadai. Kini tinggal mendorong untuk kontribusi nasional agar semakin besar," katanya dalam acara Economic Challenges "Berkah Ekonomi Sulawesi", Selasa malam (27/10/2020).
Gubernur Sulsel , HM Nurdin Abdullah mengaku, pandemi COVID-19 telah berdampak besar, bukan hanya pada sektor kesehatan namun juga pada perekonomian dunia, nasional, termasuk di Sulsel.
Namun, pembangunan infrastruktur pun terus digenjot demi menarik investor, meningkatkan ekspor, menggeliatkan sektor pariwisata , dan mengembangkan pertanian. Apalagi, Sulsel menjadi penyangga pangan nasional.
"Di Menteri PU, kami minta untuk pengembangan tol. Karena jalan yang tidak terlalu lebar akan menyusahkan masyarakat. Bayangkan dua kawasan industri dari selatan yakni Bantaeng dan Takalar menuju pelabuhan dengan kontainer besar bisa mengganggu aktivitas lalu lintas, makanya kami mendorong jalan tol untuk akses yang lebih baik lagi," paparnya.
Tak hanya itu, pertumbuhan ekspor Sulsel pun naik 11%, penggunaan listrik tumbuh 4%. Artinya, ada keseimbangan di berbagai sektor.
Di pariwisata, lanjut Nurdin, telah diresmikan Bandara Buntu Kunik di Toraja dan dibangun jalan-jalan penghubung di daerah terisolir, juga tempat peristirahatan yang menjadi wadah para UMKM untuk menjajakan produk-produknya.
"Saat ini kami juga menaruh perhatian pada sektor kelautan dan perikanan. Kami ingin nelayan-nelayan tidak tertinggal dari segi teknologi penangkapan," bebernya.
Nurdin mengaku, saat ini tengah fokus melakukan peninjauan di beberapa pulau tiap pekan untuk melihat kondisi dan mendengar keluhan masyarakat.
"Saya berharap sektor yang potensil dikembangkan, misal kelautan dan perikanan. Bahkan, sebelum pandemi kami kirim pemuda ke Jepang untuk rencana relokasi budi daya ikan tuna ke Sulsel. Jika berhasil ikan-ikan yang lain mampu dibudidaya, itu penting karena memberikan kepastian suplai," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua APINDO Sulsel, La Tunreng mengapresiasi positif berbagai langkah pemulihan ekonomi yang diambil oleh Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah. Menurutnya, masa depan Indonesia ada di wilayah timur.
"Luar biasa, kontraksi Sulsel kecil hanya -3,8%. Hal ini karena infrastruktur dan sektor pertanian dan perkebunan yang tidak terpengaruh besar meski COVID-19 . Saya yakin di Triwulan III dan IV akan membaik, karena kebijakan Gubernur yang bagus sekali," tutupnya.
(luq)