Protes Bansos, Warga Geruduk Kelurahan dan Nyaris Keroyok Ketua RW
loading...
A
A
A
MALANG - Aksi protes terkait data penerima dana bantuan sosial (bansos) di Kota Malang berlangsung ricuh. Puluhan warga menggeruduk kantor Kelurahan Kidul Dalem dan nyaris menggeroyok ketua RW.
Kericuhan muncul saat Ketua RW yang mengumpak terkait protes yang dilakukan warga. Sontak warga langsung emosi dan nyaris mengeroyok ketua RW. Beruntung anggota TNI/Polri yang ada di lokasi langsung sigap melerai. (Baca juga: Kasus COVID-19 Pertama di Agam, 5 Petugas Puskesmas Dinyatakan Positif)
Puluhan warga yang kesal mendatangi kantor Kelurahan Kidul Dalem, Kota Malang untuk memprotes data penerima bansos yang dinilai tidak merata dan tidak tepat sasaran. Dian, salah seorang warga mengungkapkan bahwa mereka meminta kejelasan tentang pendataan penerimaan bansos dampak COVID-19 yang tidak banyak disetujui, lebih berdasar ke data lama, serta tidak tepat sasaran. Bahkan banyak warga yang tergolong mampu, namun justru menerima bantuan.
Saat ditemui oleh Lurah Kidul Dalem, Atyatul Husnah, staf kelurahan dan ketua RW setempat, warga sempat tidak menemukan titik temu. Atyatul Husnah kemudian menyatakan bahwa warga miskin yang sudah didata namun belum mendapatkan bansos akan didata kembali dan didaftarkan sebagai penerima bantuan dari APBD yang diajukan kepada Pemkot Malang.
Setelah mendapatkan janji dari lurah, yakni akan diajukan dan didata kembali warga akhirnya membubarkan diri.
Kericuhan muncul saat Ketua RW yang mengumpak terkait protes yang dilakukan warga. Sontak warga langsung emosi dan nyaris mengeroyok ketua RW. Beruntung anggota TNI/Polri yang ada di lokasi langsung sigap melerai. (Baca juga: Kasus COVID-19 Pertama di Agam, 5 Petugas Puskesmas Dinyatakan Positif)
Puluhan warga yang kesal mendatangi kantor Kelurahan Kidul Dalem, Kota Malang untuk memprotes data penerima bansos yang dinilai tidak merata dan tidak tepat sasaran. Dian, salah seorang warga mengungkapkan bahwa mereka meminta kejelasan tentang pendataan penerimaan bansos dampak COVID-19 yang tidak banyak disetujui, lebih berdasar ke data lama, serta tidak tepat sasaran. Bahkan banyak warga yang tergolong mampu, namun justru menerima bantuan.
Saat ditemui oleh Lurah Kidul Dalem, Atyatul Husnah, staf kelurahan dan ketua RW setempat, warga sempat tidak menemukan titik temu. Atyatul Husnah kemudian menyatakan bahwa warga miskin yang sudah didata namun belum mendapatkan bansos akan didata kembali dan didaftarkan sebagai penerima bantuan dari APBD yang diajukan kepada Pemkot Malang.
Setelah mendapatkan janji dari lurah, yakni akan diajukan dan didata kembali warga akhirnya membubarkan diri.
(shf)