Dilantik di Hari Sumpah Pemuda, Ini Harapan Ketua HKTI NTB ke Pemuda Tani
loading...
A
A
A
LOMBOK TIMUR - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Rumaksi SJ mengingatkan, agar Pemuda Tani HKTI mengaplikasi semangat Sumpah Pemuda berjuang meningkatkan kesejahteraan dan mengangkat harkat martabat petani.
(Baca juga: Pemda NTT Bantah Pembangunan Jurasic Park di Taman Nasional Komodo Ganggu Habitat Komodo)
"Pengukuhan yang dilakukan dimomentum hari Sumpah Pemuda ini, supaya semangat Sumpah Pemuda betul-betul diterapkan," tegasnya di acara pengukuhan Pemuda Tani HKTI NTB di Pringgasela, Lombok Timur, Rabu (28/10/2020).
(Baca juga: Korban Dapoer Emak Caca Bertambah, Ratusan Orang Datangi Polda NTB)
HKTI NTB, papar Rumaksi, terus berikhtiar melalui berbagai program berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, di antaranya HKTI NTB telah meneken kerjasama dengan lembaga perbankkan.
"MOU dengan bank NTB mengucurkan kredit usaha tani, nilainya 8 miliar menyasar petani bawang putih sembalun yang menjadi binaan HKTI,"jelasnya.
Tidak ada alasan lagi produk pertanian bawang sembalun tidak bisa dibeli. Karena HKTI jauh hari telah menguncurkan modal, bahkan gudang di Sembalun sudah siap menampung produksi bawang putih sembalun.
Selain itu, tambahnya, HKTI telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berupa KUR peternakan. Pemda secara khusus menganggar 5 miliar untuk mendukung program ini, selain sumber pembiayaan dari sejumlah Lembaga perbankkan.
"Totalnya ada 5.500 orang yang disasar program ini. Mereka mengembalikan setelah 1 tahun. Bukan satu musim seperti 4 bulan atau 6 bulan seperti biasa, ini salah satu cara kita mengangkat harkat kesejahteraan petani," imbuhnya.
Terobosan lain, HKTI telah meneken MOU dengan PT Karya Hoqi untuk mendatangkan sapi impor dari Australia. Pasarnya tidak hanya dalam negeri, melainkan pasar utamanya adalah Timur Tengah dalam bentuk konsumsi.
Program ini masih dalam proses awal, dan akan berjalan mulai Februari atau Maret 2021. HKTI tidak hanya melibatkan warga sebagai peternak, tapi juga menyasar pondok pesantren.
"Ini akan sangat membantu pemerintah untuk memperkuat kemandirian pondok pesantren dalam melaksanakan proses pendidikan," tegas mantan anggota DPRD NTB ini.
Berbagai program dan upaya yang dilakukan ini, diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan yang dihadapi petani dan selaras visi besar HKTI.
"Apa yang menjadi tekad ketua umum bisa kita wujudkan. Petani tidak boleh miskin, petani harus kaya," pungkasnya.
(Baca juga: Pemda NTT Bantah Pembangunan Jurasic Park di Taman Nasional Komodo Ganggu Habitat Komodo)
"Pengukuhan yang dilakukan dimomentum hari Sumpah Pemuda ini, supaya semangat Sumpah Pemuda betul-betul diterapkan," tegasnya di acara pengukuhan Pemuda Tani HKTI NTB di Pringgasela, Lombok Timur, Rabu (28/10/2020).
(Baca juga: Korban Dapoer Emak Caca Bertambah, Ratusan Orang Datangi Polda NTB)
HKTI NTB, papar Rumaksi, terus berikhtiar melalui berbagai program berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, di antaranya HKTI NTB telah meneken kerjasama dengan lembaga perbankkan.
"MOU dengan bank NTB mengucurkan kredit usaha tani, nilainya 8 miliar menyasar petani bawang putih sembalun yang menjadi binaan HKTI,"jelasnya.
Tidak ada alasan lagi produk pertanian bawang sembalun tidak bisa dibeli. Karena HKTI jauh hari telah menguncurkan modal, bahkan gudang di Sembalun sudah siap menampung produksi bawang putih sembalun.
Selain itu, tambahnya, HKTI telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berupa KUR peternakan. Pemda secara khusus menganggar 5 miliar untuk mendukung program ini, selain sumber pembiayaan dari sejumlah Lembaga perbankkan.
"Totalnya ada 5.500 orang yang disasar program ini. Mereka mengembalikan setelah 1 tahun. Bukan satu musim seperti 4 bulan atau 6 bulan seperti biasa, ini salah satu cara kita mengangkat harkat kesejahteraan petani," imbuhnya.
Terobosan lain, HKTI telah meneken MOU dengan PT Karya Hoqi untuk mendatangkan sapi impor dari Australia. Pasarnya tidak hanya dalam negeri, melainkan pasar utamanya adalah Timur Tengah dalam bentuk konsumsi.
Program ini masih dalam proses awal, dan akan berjalan mulai Februari atau Maret 2021. HKTI tidak hanya melibatkan warga sebagai peternak, tapi juga menyasar pondok pesantren.
"Ini akan sangat membantu pemerintah untuk memperkuat kemandirian pondok pesantren dalam melaksanakan proses pendidikan," tegas mantan anggota DPRD NTB ini.
Berbagai program dan upaya yang dilakukan ini, diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan yang dihadapi petani dan selaras visi besar HKTI.
"Apa yang menjadi tekad ketua umum bisa kita wujudkan. Petani tidak boleh miskin, petani harus kaya," pungkasnya.
(zil)