Wakil Ketua Komisi 1 DPR Minta Peran TNI dalam Penanganan Covid-19 Dimaksimalkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI Abdul Kharis Almasyhari meminta kepada Presiden Jokowi untuk memaksimalkan semua sumberdaya negara. Salah satunya TNI dalam mengatasi Bencana Nasional Covid-19 termasuk sebagaimana yang tertera pada Undang-Undang TNI No 34 Tahun 2004, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dapat berperan secara optimal untuk mengatasi bencana yang termasuk dalam kategori Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
"Berdasarkan Undang-undang, TNI dapat dikerahkan oleh pemerintah untuk menanggulangi dan mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19, yang semakin merebak di tanah air. Mengingat karakteristik penyakit yang bersifat lintas batas negara," jelas Kharis dalam pernyataan tertulis kepada SINDOnews, disela-sela rapat kerja virtual dengan Panglima TNI beserta Kepala Staf di Komisi 1 DPR RI, Rabu (15/4/2020).
Kharis menambahkan bahwa kondisi penanganan Covid-19 bisa mencapai level darurat yang menyebabakan kekacauan yang tidak bisa lagi diatasi oleh kepolisian jika Bencana Nasional ini semakin tidak terkendali, kesiapan TNI harus disiapkan sebelum ini menjadi kenyataan pahit yang harus kita hadapi.
“Tahun 2020 diperkirakan Tentara Nasional Indonesia yang aktif hanya 400.000, Polri 470.700 aktif sedangkan penduduk Indonesia tahun 2020 sekira 269.6 juta dan data lain dimana jumlah dokter umum 33.500 orang, perawat 105.147 orang. Artinya Setiap 1 personil Tentara Nasional Indonesia/Polisi Republik Indonesia mencover 573 orang penduduk dan 1 Dokter/Perawat menangangi 1.944 orang penduduk, saya mendorong agar ini semua siap 100% digunakan bila tiba waktunya agar bencana nasional ini dapat teratasi dengan baik,” jelas anggota DPR dari Fraksi PKS ini.
Anggota DPR RI asal Solo ini juga mengapresiasi semua yang sudah dilakukan Panglima TNI dan anggota TNI di seluruh Indonesia yang bahu membahu bersama Polri dan semua elemen Medis dan masyarakat dalam upaya mengatasi nencana nasional Covid-19.
"Hormat saya untuk TNI di seluruh Indonesia yang menunjukkan pengabdian luar biasa, diawali dari observasi di Natuna, Kepulauan Riau, membuat rumah sakit di Pulau Galang, mengambil APD dari Shanghai. Kemudian menurunkan tenaga medis dan membuat rumah sakit-rumah sakit militer sehingga siap menangani pasien Covid-19 itulah kontribusi nyata yang luar biasa. Sistem di rumah sakit darurat Wisma Atlet tidak akan bisa berjalan tanpa kehadiran tenaga-tenaga medis militer. Masyarakat melihat bagaimana Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan segenap jajarannya berupaya keras di berbagai lini tanpa henti, mengaktifkan ratusan RS TNI dan sebagainya serta kepada KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa juga telah memerintahkan jajaran RS TNI AD membangun tenda lapangan dan ruang isolasi. Namun ingat pertempuran ini belum selesai kita harus siapkan nafas panjang untuk mengatasi bersama hingga tuntas," tandas Kharis.
"Berdasarkan Undang-undang, TNI dapat dikerahkan oleh pemerintah untuk menanggulangi dan mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19, yang semakin merebak di tanah air. Mengingat karakteristik penyakit yang bersifat lintas batas negara," jelas Kharis dalam pernyataan tertulis kepada SINDOnews, disela-sela rapat kerja virtual dengan Panglima TNI beserta Kepala Staf di Komisi 1 DPR RI, Rabu (15/4/2020).
Kharis menambahkan bahwa kondisi penanganan Covid-19 bisa mencapai level darurat yang menyebabakan kekacauan yang tidak bisa lagi diatasi oleh kepolisian jika Bencana Nasional ini semakin tidak terkendali, kesiapan TNI harus disiapkan sebelum ini menjadi kenyataan pahit yang harus kita hadapi.
“Tahun 2020 diperkirakan Tentara Nasional Indonesia yang aktif hanya 400.000, Polri 470.700 aktif sedangkan penduduk Indonesia tahun 2020 sekira 269.6 juta dan data lain dimana jumlah dokter umum 33.500 orang, perawat 105.147 orang. Artinya Setiap 1 personil Tentara Nasional Indonesia/Polisi Republik Indonesia mencover 573 orang penduduk dan 1 Dokter/Perawat menangangi 1.944 orang penduduk, saya mendorong agar ini semua siap 100% digunakan bila tiba waktunya agar bencana nasional ini dapat teratasi dengan baik,” jelas anggota DPR dari Fraksi PKS ini.
Anggota DPR RI asal Solo ini juga mengapresiasi semua yang sudah dilakukan Panglima TNI dan anggota TNI di seluruh Indonesia yang bahu membahu bersama Polri dan semua elemen Medis dan masyarakat dalam upaya mengatasi nencana nasional Covid-19.
"Hormat saya untuk TNI di seluruh Indonesia yang menunjukkan pengabdian luar biasa, diawali dari observasi di Natuna, Kepulauan Riau, membuat rumah sakit di Pulau Galang, mengambil APD dari Shanghai. Kemudian menurunkan tenaga medis dan membuat rumah sakit-rumah sakit militer sehingga siap menangani pasien Covid-19 itulah kontribusi nyata yang luar biasa. Sistem di rumah sakit darurat Wisma Atlet tidak akan bisa berjalan tanpa kehadiran tenaga-tenaga medis militer. Masyarakat melihat bagaimana Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan segenap jajarannya berupaya keras di berbagai lini tanpa henti, mengaktifkan ratusan RS TNI dan sebagainya serta kepada KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa juga telah memerintahkan jajaran RS TNI AD membangun tenda lapangan dan ruang isolasi. Namun ingat pertempuran ini belum selesai kita harus siapkan nafas panjang untuk mengatasi bersama hingga tuntas," tandas Kharis.
(sms)