Cerita Warga Tasik saat Gempa Terjadi, Rumah Rusak-Terpaksa Mengungsi
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Gempa berkekuatan magnitudo 5,9 yang mengguncang Kabupaten Pangandaran, Minggu (25/10/2020) sekitar pukul 07.56 WIB, mengakibatkan rumah warga di Kampung Panembong, Desa Manggungjaya, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, ambruk bagian dinding dan atapnya.
Rumah milik keluarga Titing (53), rusak sehingga tak bisa ditinggali. Akibatnya, Titing bersama 8 anggota keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. (BACA JUGA: Gempa Pangandaran Getarkan 6 Kecamatan di Majalengka )
Gempa yang berpusat di Pangandaran itu sempat membuat warga panik dan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Tidak terkecuali keluarga Titing yang saat gempa terjadi sedangka berada di dalam rumah. (BACA JUGA: Dampak Gempa 5,9 SR Pangandaran, Belasan Rumah di Ciamis Ambruk-Warga Terluka )
Setelah keluarga Titing keluar, tiba tiba atap rumah dan dinding ambruk. Beruntung tidak ada korban luka dan jiwa dalam kejadian ini. (BACA JUGA: Gempa Pangandaran Getarkan 6 Kecamatan di Majalengka )
Tedi (31), anak Titing mengatakan, saat gempa terjadi, mereka semua berada di dalam rumah sedang melakukan berbagai aktivitas masing-masing. Saat merasakan gempa mengguncang, penghuni langsung berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Kami sekeluarga tidak bisa menempati rumah dan akan mengungsi ke rumah keluarga terdekat karena takut rumah kami ambruk," kata Tedi.
Dibantu warga, personel TNI dan Polri , kini rumah Titing telah dibersihkan dari material atap dan dinding yang roboh. Rumah Titing ditutup terpal à gar air hujan tidak masuk ke dalam rumah.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, masih melakukan pendataan dan pengecekan ke seluruh wilayah. Belum ada data pasti terkait kerusakan akibat gempa yang terjadi ataupun korban jiwa atau luka akibat gempa yang terjadi ini.
Rumah milik keluarga Titing (53), rusak sehingga tak bisa ditinggali. Akibatnya, Titing bersama 8 anggota keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. (BACA JUGA: Gempa Pangandaran Getarkan 6 Kecamatan di Majalengka )
Gempa yang berpusat di Pangandaran itu sempat membuat warga panik dan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Tidak terkecuali keluarga Titing yang saat gempa terjadi sedangka berada di dalam rumah. (BACA JUGA: Dampak Gempa 5,9 SR Pangandaran, Belasan Rumah di Ciamis Ambruk-Warga Terluka )
Setelah keluarga Titing keluar, tiba tiba atap rumah dan dinding ambruk. Beruntung tidak ada korban luka dan jiwa dalam kejadian ini. (BACA JUGA: Gempa Pangandaran Getarkan 6 Kecamatan di Majalengka )
Tedi (31), anak Titing mengatakan, saat gempa terjadi, mereka semua berada di dalam rumah sedang melakukan berbagai aktivitas masing-masing. Saat merasakan gempa mengguncang, penghuni langsung berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Kami sekeluarga tidak bisa menempati rumah dan akan mengungsi ke rumah keluarga terdekat karena takut rumah kami ambruk," kata Tedi.
Dibantu warga, personel TNI dan Polri , kini rumah Titing telah dibersihkan dari material atap dan dinding yang roboh. Rumah Titing ditutup terpal à gar air hujan tidak masuk ke dalam rumah.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, masih melakukan pendataan dan pengecekan ke seluruh wilayah. Belum ada data pasti terkait kerusakan akibat gempa yang terjadi ataupun korban jiwa atau luka akibat gempa yang terjadi ini.
(awd)