Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Sepakung Pikat Hati Wisman Eropa

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 12:49 WIB
loading...
Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Sepakung Pikat Hati Wisman Eropa
Wisatawan manca negara saat menikmati satu destinasi wisata di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Foto/Dok.Pemdes Sepakung
A A A
SEMARANG - Ekowisata budaya Sekkaron di Desa Sepakung, Kemambang, Kebumen dan Tegaron (Sekkaron), Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang , mimiliki panorama alam pegunungan dan kearifan lokal yang menarik wisatawan lokal dan manca negara.

Sebelum pandemi COVID-19, setiap hari desa wisata tersebut dikunjungi oleh wisatan. Bahkan dstinasi wisata tersebut sudah dikunjungi sejumlah wisatawan manca negara seperti dari Amerika, Jerman dan Ukraina.

Sebagian besar wisatawan manca negara yang berkunjung, terkesan dengan keindahan alam, budaya dan kearifan lokal serta keramahan masyarakat.

Hamparan lahan pertanian warga dan aliran air sungai yang terlihat dari salah destinasi wisata di Desa Sepakung menambah eksotis panorama alam desa wisata itu.

Tak hanya itu, aktivitas keseharian warga di pedesaan tersebut, ternyata bisa memikat wisatawan manca negara datang ke ekowisata Sekkaron.

Para wisatawan pun menganjurkan masyarakat untuk melestarikan kearifan lokal. Sebagian besar turis datang ke Indonesia salah satunya ingin melihat langsung budaya dan kehidupan natural masyarakat.

"Semua wisatawan mancanegara yang berwisata di ekowisata Sekkaron bisa merasakan langsung bagaimana proses kehidupan masyarakat. Yang menarik perhatian adalah, kehidupan di sini (Desa Sepakung) masih natural. Di sini mereka mendapatkan banyak pengalaman hidup yang luar biasa. Jadi tak hanya menikmati keindahan alamnya saja," kata Kepala Desa Sepakung Ahmad Nuri, belum lama ini.

Dia menuturkan, para wisatawan menilao panorama alam di Sepakung dan desa lainnya masih alami dan eksotis. Kondisi ini harus dijaga agar panorama alamnya tidak rusak dan tetap mimiliki daya tarik bagi wisatawan dari luar negeri.

Dia menambahkan, disamping destinasi wisata alam, ekowisata budaya Sekkaron juga menyuguhkan wisata pertanian dan perkebunan. Para wisatawan bisa mencoba pekerjaan petani mulai proses pengolahan tanah, penanaan hingga panen.

Bahkan pada wisata perkebunan, para wisatawan juga bisa melakukan pengolahan hasil perkebunan hingga siap saji.

"Untuk wisata pertanian wisatawan bisa mencoba menanam padi dan sayuran. Untuk wisata perkebunan, wisatawan bisa memanen dan mengolah kopi hingga siap diminum," ujarnya.

Menurut dia, paket wisata pertanian dan perkebunan itu dibuat untuk menarik wisatawan asing. Sebab sebagian besar turis asing berwisata ke Indonesia tak hanya sekedar menikmati destinasi wisata saja. Mereka juga ingin mengetahui budaya dan merasakan kehidupan masyarakat pedesaan.

"Kami mencoba memenuhi keinginan para turis asing. Dan yang kami sungguhkan ternyata mendapat respon positif dari turis asing yang datang ke sini," tandasnya.

Sementara itu, koordinator kelompok sadar wisata Desa Sekambang Sulian mengatakan, pendirian ekowisata Sekkaron berawal dari keinginan untuk menggerakkan perekonomian desa yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Alhamdulillah apa yang kita inginkan bisa terkabul. Dengan bermodal panorama alam yang eksotis, tanah pertanian yang subur dan budaya serta kesenian lokal, akhirnya kami nekad mendirikan ekowisata budaya Sekkaron," katanya. (Baca juga: Libur Panjang, Rapid Tes Bakal Diberlakukan di Gerbang Tol dan Objek Wisata Jateng)

Disinggung mengenai daya tarik ekowisata budaya Sekkaron yang telah menembus Eropa, Sulian menuturkan, daya tarik utamanya adalah budaya lokal dan keramahan masyarakat di kawasan ekowisata budaya Sekkaron.

Setiap wisatawan baik lokal maupun manca negara yang datang langsung disambut dengan suasana kekeluargaan dan suguhan kesenian lokal. (Baca juga: Libur Panjang, Polda Jateng Perketat Pengamanan Jalur Objek Wisata)

Selain itu, sejumlah destinasi wisata alam seperti Gumuk Reco, Cemoro Sewu, air terjun Gua Semar dan sunset Klarasan juga menjadi daya tarik tersendiri.

"Berdasarkan testimoni dari tiga orang wiswan yang berkunjung di Sekkaron, mereka terkesan dengan budaya dan kehidupan masyarakat yang natural. Tentunya, ini menjadi daya tarik tersendiri," terangnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1794 seconds (0.1#10.140)