Siaga Bencana, Damkar Depok Susur Sungai Ciliwung Bersama Relawan
loading...

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok mengajak komunitas dan relawan menyisir sungai Ciliwung, Jumat (23/10/2020). Foto: SINDOnews/R Ratna Purnama
A
A
A
DEPOK - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bidang Penanggulangan Bencana Kota Depok mengajak komunitas dan relawan menyisir sungai Ciliwung .
Damkar mengerahkan 7 perahu karet diikuti 45 relawan dari Komunitas Ciliwung, ACT, Sintas, MRI dan Retana. Ketika melakukan susur sungai sepanjang 29 km ditemukan sejumlah persoalan yang menyangkut lingkungan hidup.
Selain kondisi air yang keruh, tumpukan sampah juga terdapat di mana-mana. Bahkan, ditemukan ada bangunan di sepanjang bantaran. (Baca juga: Sungai Ciliwung Meluap, Sampah Kali di Jakarta Barat Capai 148,8 Ton)
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Damkar Depok Denny Romulo Hutauruk mengaku miris dengan kondisi tersebut. Dia ingin sungai kembali normal dengan kondisi air yang jernih dan tanpa sampah. “Kalau dilihat kondisinya sungai kita ini banyak sampah. Ini berpotensi menimbulkan bencana,” ujarnya, Jumat (23/10/2020).
Sisir sungai ini dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana menghadapi musim hujan. Selain itu juga untuk penanggulangan evakuasi korban saat pandemi Covid-19 sesuai protokol kesehatan.
“Selama susur sungai, relawan kita minta untuk mencatat titik-titik rawan longsor dan lokasi sampah,” ucapnya. (Baca juga: 62,3 Ton Sampah Banjir Diangkut dari Kali BKB dekat Season City)
Dari hasil pantauan sepanjang Ciliwung dari tol Juanda hingga Pasir Gunung Selatan, terdapat tiga titik rawan longsor. “Tiga titik longsor tersebut diakibatkan pengerukan yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendirikan bangunan,” ujar Denny.
Untuk titik sampah ada dua kategori yang ditemukan. Pertama, sampah liar limbah masyarakat dan sampah bekas hanyutan banjir. “Sampah liar sepanjang kali Ciliwung (kolong tol Juanda-Saung Bambon River Side) ada belasan titik. Sementara sampah banjir terlihat di sepanjang Ciliwung, ini harus segera ditangani,” kata Denny.
Lihat Juga: Balita 2 Tahun Hanyut di Sungai Ciliwung Bogor Ditemukan Tewas, Terbawa Arus Sejauh 12,5 Kilometer
Damkar mengerahkan 7 perahu karet diikuti 45 relawan dari Komunitas Ciliwung, ACT, Sintas, MRI dan Retana. Ketika melakukan susur sungai sepanjang 29 km ditemukan sejumlah persoalan yang menyangkut lingkungan hidup.
Selain kondisi air yang keruh, tumpukan sampah juga terdapat di mana-mana. Bahkan, ditemukan ada bangunan di sepanjang bantaran. (Baca juga: Sungai Ciliwung Meluap, Sampah Kali di Jakarta Barat Capai 148,8 Ton)
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Damkar Depok Denny Romulo Hutauruk mengaku miris dengan kondisi tersebut. Dia ingin sungai kembali normal dengan kondisi air yang jernih dan tanpa sampah. “Kalau dilihat kondisinya sungai kita ini banyak sampah. Ini berpotensi menimbulkan bencana,” ujarnya, Jumat (23/10/2020).
Sisir sungai ini dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana menghadapi musim hujan. Selain itu juga untuk penanggulangan evakuasi korban saat pandemi Covid-19 sesuai protokol kesehatan.
“Selama susur sungai, relawan kita minta untuk mencatat titik-titik rawan longsor dan lokasi sampah,” ucapnya. (Baca juga: 62,3 Ton Sampah Banjir Diangkut dari Kali BKB dekat Season City)
Dari hasil pantauan sepanjang Ciliwung dari tol Juanda hingga Pasir Gunung Selatan, terdapat tiga titik rawan longsor. “Tiga titik longsor tersebut diakibatkan pengerukan yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendirikan bangunan,” ujar Denny.
Untuk titik sampah ada dua kategori yang ditemukan. Pertama, sampah liar limbah masyarakat dan sampah bekas hanyutan banjir. “Sampah liar sepanjang kali Ciliwung (kolong tol Juanda-Saung Bambon River Side) ada belasan titik. Sementara sampah banjir terlihat di sepanjang Ciliwung, ini harus segera ditangani,” kata Denny.
Lihat Juga: Balita 2 Tahun Hanyut di Sungai Ciliwung Bogor Ditemukan Tewas, Terbawa Arus Sejauh 12,5 Kilometer
(jon)