Kelangkaan Gas LPG 3 Kilogram untuk Masyarakat Miskin di Pangandaran Dikeluhkan Masyarakat Mampu
loading...
A
A
A
PANGANDARAN - Kelangkaan gas LPG 3 kilogram untuk warga miskin di Kabupaten Pangandaran dikeluhkan masyarakat. Anehnya keluhan kelangkaan gas LPG 3 kilogram tersebut rata-rata dilontarkan masyarakat mampu melalui media sosial. Kejadian kelangkaan gas itu sempat menjadi bahan perbincangan masyarakat Pangandaran.
Salah satu masyarakat Pangandaran Deni Nurdiansyah mengatakan, yang terdampak dan merasakan kelangkaan gas LPG 3 kilogram justeru masyarakat mampu. "Kejadian ini perlu ada kajian, setiap terjadi kelangkaan yang mengeluh masyarakat mampu yang notabene pengguna media sosial facebook," kata dia.
Sementara masyarakat miskin yang lebih berhak jarang mengeluh, kejadian ini perlu ditelusuri apakah karena masyarakat miskin masih menggunakan kayu bakar atau memang tidak memiliki media sosial facebook. "Bisa saja mungkin kurang sosialisasi regulasi penggunaan gas LPG 3 Kilogram yang seharusnya digunakan oleh masyarakat miskin," tambahnya.
Kejadian kelangkaan gas LPG 3 Kilogram di Pangandaran termasuk persoalan klasik yang hingga saat ini belum terpecahkan. Bahkan, dengan sendirinya setelah terjadi kelangkaan gas LPG 3 kilogram tersebut tidak lama dari itu kembali stabil seperti biasa.
Sementara Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Pangandaran Dadan Sugistha mengaku sudah menggelar rapat virtual dengan Tim Penanganan Inplasi Daerah (TPID) Priangan Timur. "Hasil rapat virtual di antaranya, Pemerintah Daerah dalam mengahadapi hari besar nasional agar menginventarisir ketersedian dan harga gas LPG 3 Kilogram," kata Dadan.
Dadan menerangkan, untuk harga gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Pangandaran dituangkan dalam Keputusan Bupati Nomor 510.23/Ktps.224-Hub/2017 tentang HET Gas LPG. "Harga gas LPG 3 Kilogram di Pangandaran berdasarkan zonasi, setiap zonasi berbeda harga ada yang Rp17.400 dan Rp16.900," kata Dadan.
Dadan menambahkan, terkait keluhan kelangkaan gas LPG 3 Kilogram dikeluhkan oleh masyarakat mampu, dirinya belum melakukan kajian. "Kami belum tahu apakah selama ini pengguna gas LPG 3 Kilogram di Pangandaran digunakan oleh masyarakat miskin atau masyarakat mampu," tambahnya.
Salah satu masyarakat Pangandaran Deni Nurdiansyah mengatakan, yang terdampak dan merasakan kelangkaan gas LPG 3 kilogram justeru masyarakat mampu. "Kejadian ini perlu ada kajian, setiap terjadi kelangkaan yang mengeluh masyarakat mampu yang notabene pengguna media sosial facebook," kata dia.
Sementara masyarakat miskin yang lebih berhak jarang mengeluh, kejadian ini perlu ditelusuri apakah karena masyarakat miskin masih menggunakan kayu bakar atau memang tidak memiliki media sosial facebook. "Bisa saja mungkin kurang sosialisasi regulasi penggunaan gas LPG 3 Kilogram yang seharusnya digunakan oleh masyarakat miskin," tambahnya.
Kejadian kelangkaan gas LPG 3 Kilogram di Pangandaran termasuk persoalan klasik yang hingga saat ini belum terpecahkan. Bahkan, dengan sendirinya setelah terjadi kelangkaan gas LPG 3 kilogram tersebut tidak lama dari itu kembali stabil seperti biasa.
Sementara Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Pangandaran Dadan Sugistha mengaku sudah menggelar rapat virtual dengan Tim Penanganan Inplasi Daerah (TPID) Priangan Timur. "Hasil rapat virtual di antaranya, Pemerintah Daerah dalam mengahadapi hari besar nasional agar menginventarisir ketersedian dan harga gas LPG 3 Kilogram," kata Dadan.
Dadan menerangkan, untuk harga gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Pangandaran dituangkan dalam Keputusan Bupati Nomor 510.23/Ktps.224-Hub/2017 tentang HET Gas LPG. "Harga gas LPG 3 Kilogram di Pangandaran berdasarkan zonasi, setiap zonasi berbeda harga ada yang Rp17.400 dan Rp16.900," kata Dadan.
Dadan menambahkan, terkait keluhan kelangkaan gas LPG 3 Kilogram dikeluhkan oleh masyarakat mampu, dirinya belum melakukan kajian. "Kami belum tahu apakah selama ini pengguna gas LPG 3 Kilogram di Pangandaran digunakan oleh masyarakat miskin atau masyarakat mampu," tambahnya.
(alf)