Pelaporan Tim AMAN Terhadap Wagub Sumut, Bawaslu Medan Diingatkan Soal Profesionalitas

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 11:33 WIB
loading...
Pelaporan Tim AMAN Terhadap Wagub Sumut, Bawaslu Medan Diingatkan Soal Profesionalitas
Wagub Sumut, Musa Rajeckshah saat hadir di suatu acara di Kota Medan. Foto/Ist
A A A
MEDAN - Bawaslu Kota Medan diingatkan untuk bekerja profesional dalam menangani setiap dugaan pelanggaran Pemilu maupun Pilkada.

Pengamat Hukum asal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Abdul Hakim Siagian mengatakan setiap kepala daerah atau wakil kepala daerah sah untuk berpolitik karena dia lahir dari proses politik.

"Bahwa kemudian itu menjadi pelanggaran, harusnya jangan pelanggaran tertentu saja yang diproses. Tetapi itulah politik, kadang-kadang semut di seberang lautan kelihatan tapi gajah di pelupuk mata sengaja tak ditengok," jelasnya soal ihwal pelaporan Tim Hukum Pasangan Calon Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (AMAN) terhadap Wagub Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck), Jumat (23/10/2020).

Menurutnya, jangan sampai lantaran persoalan ini rakyat Kota Medan jadi terpecah belah. Apalagi kapasitas Wagub Musa Rajekshah saat meresmikan Pesantren Tahfidz Alquran, Yayasan Amal Tahfidz di Jalan Petunia Raya, Kecamatan Medan Tuntungan, Jumat (16/10/2020) itu juga merupakan tuan rumah dari kegiatan dimaksud.

"Ini juga dari informasi yang saya peroleh di media, bahwa Pak Ijeck hadir di sana karena beliau adalah kader Golkar. Bahwa kemudian ada salah satu paslon yang hadir dan kebetulan didukung oleh Partai Golkar, ini tentu masih relevan," ungkapnya.

Abdul Hakim menuturkan dalam iklim demokrasi setiap orang punya hak untuk mengadukan dugaan pelanggaran di Pilkada.

"Mengadu itu kan hak, tapi kita harus bandingkan indikasi-indikasi pelanggaran lainnya. Pelanggaran paling serius adalah protokol kesehatan. Pertanyaannya siapa yang melanggar? Dan kemudian kenapa pelanggaran yang lain itu tidak diproses. Inilah yang kita harapkan (Bawaslu bersikap profesional). Ibarat penyakit jantung tapi kenapa penyakit paru yang diobati. Jangan sampailah begitu," ujarnya.

Sementara itu, pengamat politik asal Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Faisal Riza mengungkapkan secara politik bisa saja diterima argumen bahwa kapasitas Ijeck hadir untuk meresmikan rumah Alquran tersebut, lantaran dia adalah seorang kader Golkar. (Baca juga: Tiga Pria Berambut Cepak Mengamuk di Diskotik Lee Garden Medan, Seorang di Antaranya Acungkan Pistol)

Meski begitu diakuinya, personal figur Ijeck memang menarik perhatian publik sehingga pertemuan Bobby dan Ijeck dinilai bagian dari memengaruhi pendukungnya di Medan untuk mendukung Bobby. (Baca juga: Soal Tiga Pria Berambut Cepak Mengamuk di Diskotik Lee Garden, Kodam I/BB: Belum Ada Laporan, Masih Dicek Dulu)

"Ini terlihat jelas dari keberatan tim lawan. Pihak lawan, seperti Salman wakil Akhyar, beberapa waktu lalu juga berusaha menarik beberapa diksi politik yang terasosiasi dengan Eramas dan Ijeck. Pendukung Ijeck itu banyak jadi masyarakat memang antusias melihat kemana Ijeck bergerak dan mendukung. Secara kasus Pilgubsu 2018, pendukung Eramas sangat besar di Medan. Ini peluang yang sangat besar untuk dikelola agar menang," katanya.

Diketahui, Ijeck memang sering mengunjungi acara-acara keagamaan sebelum masa kampanye Pilkada serentak 2020 dimulai. Kegiatan tersebut bahkan sudah dilakukan Ijeck sebelum menjadi Wagub Sumut.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2720 seconds (0.1#10.140)