Kasus COVID-19 di Kota Solo Tembus Seribu Lebih

Kamis, 22 Oktober 2020 - 20:14 WIB
loading...
Kasus COVID-19 di Kota Solo Tembus Seribu Lebih
Kasus COVID-19 di Kota Solo kini telah menembus 1.007 orang dengan jumlah meninggal 38 orang. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
SOLO - Kasus COVID-19 di Kota Solo kini telah menembus 1.007 orang dengan jumlah meninggal 38 orang. Jumlah kasus menembus angka 1.000 setelah tercatat ada 26 kasus baru, Kamis (22/10/2020).

“Klaster paling banyak dari leasing, klaster keluarga di Bumi dan klaster Gandekan,” kata Kepala Dinkes Solo, Siti Wahyuningsih. Selain itu juga klaster Gilingan, Nusukan.

Sementara, 26 kasus baru sebarannya terdapat di beberapa kelurahan. Dirinya melihat potensi penyebaran sudah merata di seluruh kelurahan karena penyebarannya melalui transmisi lokal.

Diungkapkannya, klaster leasing masih ada penambahan satu orang, yakni dari anak karyawan yang sebelumnya positif COVID-19. Kemudian klaster Bumi tambah enam kasus. Dengan penambahan ini, Dinkes kembali akan melakukan tracking lanjutan. Untuk klaster Gandekan kemungkinan besar sudah putus.

Dirinya memuji langkah cepat Lurah Gandekan dalam penanganannya. Seperti melakukan karantina terhadap warganya yang selesai menjalani swab. Sehingga orang tersebut tidak kemana mana dan juga diawasi Satgas kelurahan. Warga juga memiliki kesadaran tinggi dan bersedia dilockdown, sehingga penyebarannya dapat diputus.

Sedangkan penyebaran di perkantoran terdapat satu klaster namun sudah putus. Terdapat lima kantor yang ditemukan kasus COVID-19. Mereka yang terkena diantaranya pejabat struktural di Pemkot Solo. Setelah dilakukan tracking, kontaknya cukup banyak karena melakukan kegiatan . (Baca: Beredar Video Siswi SMA dan Pacar Beradegan Ranjang di Bengkulu).

Pihaknya meminta masyarakat terbuka dan memberikan informasi. Sehingga tracing dapat segera dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran. “Kalau tidak memberi info lengkap, ada yang tidak terdeteksi dan kemana mana,” paparnya. Dinkes Solo menerapkan kebijakan bagi yang swab, diwajibkan untuk karantina hingga hasilnya keluar.

Masyarakat diminta berperan aktif dan tidak sekedar mengandalkan aparat. Sebab banyak penderita COVID-19 namun tidak memiliki gejala. Kesadaran masyarakat dinilai masih perlu ditingkatkan. Termasuk dalam penerapan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak (3M).
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1650 seconds (0.1#10.140)