Peringatan Hari Santri, Kolaborasi Umara dan Ulama Jadi Kunci

Kamis, 22 Oktober 2020 - 10:15 WIB
loading...
Peringatan Hari Santri,...
Tasyakuran malam Peringatan Hari Santri Tahun 2020 di rumah dinas wali kota. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama masyayikh, kyai dan para santri menggelar tasyakuran malam Peringatan Hari Santri Tahun 2020 di rumah dinas wali kota, Rabu (21/10/2020) malam.

Peringatan ini dilakukan untuk mengenang dan melanjutkan semangat perjuangan kaum santri dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara.

Tasyakuran malam peringatan Hari Santri di rumah dinas Wali Kota Surabaya berjalan dengan protokol kesehatan ketat.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, KH Muhibbin Zuhri menuturkan, peringatan Hari Santri sangat istimewa karena berlangsung di rumah dinas wali kota. Tentunya ini menjadi bukti kemanunggalan antara ulama dan umara di Surabaya berjalan dengan baik.

"Peringatan malam hari ini di rumah dinas Wali Kota Surabaya sangat istimewa, merupakan isyarah (kedekatan) yang nyata, kemanunggalan (sinergi) antara ulama dan umara, alhamdulillah," kata Muhibbin.

Ia melanjutkan, secara umum peran ulama dan umara cukup besar di masyarakat Indonesia dalam menentukan masa depan bangsa. Jika keduanya baik, maka akan baik seluruh manusianya.

“Malam hari ini kita menunjukkan antara Nahdlatul Ulama (NU) manunggal dengan Pemkot Surabaya dan Insya Allah akan melahirkan kebaikan-kebaikan yang menuju pada kemaslahatan umat,” ucapnya.

Ia menambahkan, tugas seorang ulama dan umara hampir sama. Keduanya adalah pilar perdamaian bangsa.

Jika umara berhubungan dengan pemerintahan, maka organisasi islam seperti NU dan Muhammadiyah berhubungan dengan majelis-majelisnya yang esensinya sama untuk kemaslahatan umat.

“Oleh karena itu, kerjasama yang baik saling mendukung satu dengan lain ini mudah-mudahan menjadikan warga Kota Surabaya lebih sejahtera. Sejahtera lahirnya dan sejahtera batinnya,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan terima kasih kepada para santri dan ulama yang selama ini mendukung Pemkot Surabaya dalam upaya mewujudkan kemaslahatan masyarakat.

Apalagi ulama dan santri memiliki peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. “Itu sesuatu yang luar biasa. Kalau saat itu tidak ada perjuangan, maka tidak ada kemerdekaan di bumi tercinta ini,” katanya.

Untuk mengenang jasa para pahlawan, setiap tanggal 10 November Pemkot Surabaya mengadakan sekolah kebangsaan. (Baca juga: Sentra Pasar Burung dan Batu Akik, Ceruk Ekonomi Baru Eks Lokalisasi Dolly)

Ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kota Pahlawan dan salah satunya kantor PCNU Surabaya. (Baca juga: Bawaslu Jatim Selidiki Dugaan Keterlibatan Kepala Dindik Jatim di Pilkada Lamongan)

Harapannya, pelajar Surabaya tahu bahwa sejarah mencatat, para santri dan ulama memiliki peran besar dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Makanya saya membuat sekolah kebangsaan itu untuk memperingati perjuangan para ulama dan santri yang saat itu berjihad di medan pertempuran. Saya hanya ingin mengangkat bahwa resolusi jihad itu betul ada,” ungkapnya.

Momen peringatan ini, Risma berharap, para santri dapat selalu memperkuat jiwa religius keislaman dan sekaligus jiwa nasionalisme kebangsaan. Terlebih pula selalu menebarkan spirit perdamaian ke seluruh pelosok negeri, terutama di Kota Surabaya.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1368 seconds (0.1#10.140)