UPDATE Covid-19: 3,8 Juta Terinfeksi, 264 Ribu Meninggal dan 1,2 Juta Sembuh

Kamis, 07 Mei 2020 - 11:24 WIB
loading...
UPDATE Covid-19: 3,8...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pandemi global COVID-19, belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Virus COVID-19 telah menyerang 212 negara dan teritori di seluruh dunia dan dua kapal pesiar.

Jumlah kasus infeksi virus COVID-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia terus bertambah. Disitir dari situs pemantau online, worldometers.info, Kamis (7/5/2020), sebanyak 3.818.791 juta orang dilaporkan telah terinfeksi virus mematikan tersebut. Sebanyak 264.811 orang meninggal dan 1.299.234 dinyatakan sembuh.

Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara yang paling buruk terkena dampak pandemi virus Corona di dunia. Negara ini mempunyai angka kasus dan jumlah korban meninggal tertinggi. Tercatat ada 1.262.887 kasus infeksi virus Corona di AS dengan korban meninggal mencapai 74.795 dan 212.965 dinyatakan sembuh.

Selain AS, benua Eropa juga menjadi wilayah yang paling terdampak virus yang pertama kali muncul di Wuhan itu. Spanyol menjadi negara Eropa dengan jumlah kasus tertinggi, sementara Inggris menjadi negara di benua biru dengan jumlah kematian tertinggi. (BACA JUGA: Reinfeksi Bisa Terjadi, Masyarakat Tak Perlu Panik dan Tetap Waspada)

Spanyol mencatat 253.682 kasus infeksi virus Corona dengan jumlah kematian mencapai 25.857. Sedangkan Inggris mencatat kasus infeksi virus Corona sebesar 201.101 dengan jumlah kematian mencapai 30.076.

Angka kematian akibat COVID-19 di Inggris adalah tertinggi kedua di dunia. Sementara jumlah kasus infeksi di Inggris adalah yang keempat di dunia, setelah AS, Spanyol, dan Italia yang mencatat kasus infeksi sebanyak 214.457 dengan total korban meninggal 29.684 atau tertinggi ketiga di dunia.

Di Indonesia, tercatat ada 12.438 kasus infeksi virus Corona dengan 895 orang meninggal dan 2.317 dinyatakan sembuh.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan perhatian khusus kepada kebijakan khusus sejumlah negara yang mulai melonggarkan penguncian atau lockdown di wilayahnya.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan risiko kembali menerapkan lockdown jika negara-negara yang melonggarkan pembatasan tidak mengelola masa transisi dengan hati-hati.

Tedros menyeru semua negara sangat hati-hati dan bertahap dalam melonggarkan pembatasan. Dia menyebut serangkaian langkah yang diperlukan sebelum setiap negara mencabut pembatasan, antara lain pengawasan kontrol dan persiapan sistem kesehatan. (BACA JUGA: PSBB Membuat Konsumsi Rumah Tangga Merosot Drastis)

Sementara itu, studi oleh para pakar di Genetics Institute University College London (UCL) menemukan hampir 200 mutasi genetik berulang dari virus corona baru (SARS-CoV-2) yang menunjukkan bagaimana virus itu berevolusi saat menyebar pada manusia.

Analisa genetik pada sampel dari lebih 7.500 orang yang terinveksi Covid-19 menunjukkan virus itu menyebar cepat ke penjuru dunia pada akhir 2019 dan beradaptasi pada inang manusia.
(ber)
(vit)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2540 seconds (0.1#10.140)