Kritik Danny Pomanto, Erwin Aksa Sebut Banyak Program Sia-sia
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Ketua Tim Paslon Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando, Erwin Aksa membuktikan sejumlah kritikannya terhadap Calon Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Erwin bahkan mantan Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu mengungkapkan program Danny Pomanto saat menjabat Wali Kota Makassar 2013-2018 yang tak terealisasi.
Cenderung beberapa di antaranya pembangunan infrastruktur mangkrak. Contohnya, program Petepete Smart dan halte kapsul. Erwin bahkan meninjau langsung halte kapsul yang berada di Jalan Hertasning, Minggu (18/10/2020).
Erwin merasa miris melihat kondisi halte kapsul tersebut, yang harusnya digunakan untuk kepentingan bagi masyarakat luas ditinggal dengan berbagai kerusakan begitu saja.
Menurut Erwin program ini hanya menghabiskan pajak yang dibayarkan masyarakat, namun hasilnya tak dinikmati.
"Ini kan pemborosan uang rakyat yang dipakai, terus tidak difungsikan, jadinya terbengkalai. Kasian rakyat membayar pajak kemudian uangnya dipakai untuk program-program yang tidak jelas," terangnya saat memantau salah satu Halte Kapsul yang awalnya diperuntukan untuk Petepete Smart di Jalan Hertasning, Minggu (18/10/2020).
Tak hanya itu Ketua DPP Partai Golkar ini juga menyebut adanya pembangunan yang mangkrak ini juga menunjukan Pemerintahan Makassar sebelumnya tak memiliki perencanaan yang baik.
"Ini bentuk perencanaan yang gagal menurut saya. Kalau pemerintahan yang kuat, yang hebat perencanaannya itu harus bagus," katanya.
"Saya kira inilah salah satu bentuk kegagalan dari Danny Pomanto yang membangun program-program seperti ini tapi tidak bisa dieksekusi," sambungnya.
Erwin menambahkan, seharusnya pemimpin dalam hal ini Walikota Makassar harus bisa memilah program apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Ia mencontohkan di Makassar yang paling dibutuhkan warga adalah transportasi murah dengan mobilitas yang bisa menjangkau semua wilayah yang ada.
"Tidak sekedar membangun dengan gaya-gayaan tetapi perencanaannya juga harus bagus," paparnya.
Erwin bahkan mantan Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu mengungkapkan program Danny Pomanto saat menjabat Wali Kota Makassar 2013-2018 yang tak terealisasi.
Cenderung beberapa di antaranya pembangunan infrastruktur mangkrak. Contohnya, program Petepete Smart dan halte kapsul. Erwin bahkan meninjau langsung halte kapsul yang berada di Jalan Hertasning, Minggu (18/10/2020).
Erwin merasa miris melihat kondisi halte kapsul tersebut, yang harusnya digunakan untuk kepentingan bagi masyarakat luas ditinggal dengan berbagai kerusakan begitu saja.
Menurut Erwin program ini hanya menghabiskan pajak yang dibayarkan masyarakat, namun hasilnya tak dinikmati.
"Ini kan pemborosan uang rakyat yang dipakai, terus tidak difungsikan, jadinya terbengkalai. Kasian rakyat membayar pajak kemudian uangnya dipakai untuk program-program yang tidak jelas," terangnya saat memantau salah satu Halte Kapsul yang awalnya diperuntukan untuk Petepete Smart di Jalan Hertasning, Minggu (18/10/2020).
Tak hanya itu Ketua DPP Partai Golkar ini juga menyebut adanya pembangunan yang mangkrak ini juga menunjukan Pemerintahan Makassar sebelumnya tak memiliki perencanaan yang baik.
"Ini bentuk perencanaan yang gagal menurut saya. Kalau pemerintahan yang kuat, yang hebat perencanaannya itu harus bagus," katanya.
"Saya kira inilah salah satu bentuk kegagalan dari Danny Pomanto yang membangun program-program seperti ini tapi tidak bisa dieksekusi," sambungnya.
Erwin menambahkan, seharusnya pemimpin dalam hal ini Walikota Makassar harus bisa memilah program apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Ia mencontohkan di Makassar yang paling dibutuhkan warga adalah transportasi murah dengan mobilitas yang bisa menjangkau semua wilayah yang ada.
"Tidak sekedar membangun dengan gaya-gayaan tetapi perencanaannya juga harus bagus," paparnya.
(agn)