KONI Luwu Bentuk Tim Monitoring Cabang Olahraga
loading...
A
A
A
LUWU - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Luwu telah membentuk tim monitoring cabang olahraga (Cabor). Tim ini terdiri dari 5 orang anggota yang juga merupakan pengurus KONI Luwu aktif.
Ketua Harian KONI Luwu, Andi Muhammad Ahkam menyampaikan, tim monitoring ini akan turun ke cabor melihat aktivitas persiapan para atlet menghadapi praporda.
"Poin-poin nya, pertama, kami minta bukti fisik keaktifan cabor melakukan pembinaan atau saat latihan. Bukti fisik dalam bentuk dokumentasi bahwa telah melakukan pembinaan atlet," ujarnya.
Dijelaskan Ahkam, ini pula terkait dengan pengalokasian anggaran yang sudah disepakati. "Bahwa 24 cabor saat ini diharapkan seluruhnya terakomodir, tidak ada cabor yang dispesialkan," sebutnya.
Ahkam menyampaikan harapan KONI , bahwa semua cabor terakomodir untuk mengikuti ajang praporda hingga porda mendatang, tapi dengan syarat tidak sekadar ikut saja.
"Dan kami mau ada proses pembinaan yang dilaksanakan bukan menggunakan atlet bayaran. Oleh itu, sebelum ikut praporda, tim monitoring ini yang akan memastikan apa benar ada pembinaan atau pelatihan atlet, kami mau ada bukti ril bahwa ini pelatihnya dan ini atletnya yang dibina," ujarnya.
Kepada seluruh pengurus KONI, Ahkam yang juga Sekretaris BKPSDM ini meminta pengurus KONI agar tetap optimis dalam mendorong pembinaan atlet seluruh cabor di Luwu.
"Kita harus optimis KONI Luwu ke depan ada inovasi atau terobosan yang dilakukan kita harus punya target adanya perubahan dari segi pembinaan dan segi manajemen pengelolaan KONI," serunya.
Sekretaris Umum KONI Luwu, Andi Rachmat Mulia Malluru menjelaskan, pertemuan kemarin dalam rangka rapat pengurus antar waktu KONI Luwu dalam menghadapi praporda dan porda yang rencananya diselenggarakan di Sinjai dan Bulukumba.
"Pada pertemuan hari ini kami mengharapkan sumbangsi pemikirian teman teman, ada praporda dan porda yang kita hadapi ke depan, untuk itu KONI butuh masukan termasuk melakukan perbaikan pengurus KONI," ujarnya.
"Melalui Ketua Umum dan Ketua Harian, kami sudah bentuk tim monitoring ke semua cabor terkait persiapannya menghadapi praporda dan porda nanti," lanjutnya.
Ketua Umum KONI Luwu, Aztamanga Azis, menjelaskan kedudukan KONI tingkat kabupaten adalah tugas dan fungsinya bagaimana melaksanakan pembinaan olahraga prestasi.
"Pembinaan olahraga prestasi, ini kata kuncinya. Berdasarkan sistem olahraga nasional, ada beberapa macam olahraga, mulai olahraga tradisional, olahraga masyarakat, reksreasi, hiburan dan olahraga prestasi yakni olahraga yang memang tujuannya meraih suatu prestasi baik yang dilaksanakan single event maupun multi event," ujarnya.
Disebutkan Aztamanga Azis, Luwu belum pernah mencatat sejarah mengikuti seluruhnya 24 cabor ke panggung multi event di tingkat regional seperti porda.
"Terakhir kita hanya ikutnya 11 cabang olahraga, dan 13 lainnya kita tidak tahu seperti apa pembinaannya. Ini menjadi tanggung jawab kita untuk menghidupkan cabang olahraga yang lain dan kita tingkatkan prestasi 11 cabor yang sudah berjalan dengan baik," kuncinya.
Ketua Harian KONI Luwu, Andi Muhammad Ahkam menyampaikan, tim monitoring ini akan turun ke cabor melihat aktivitas persiapan para atlet menghadapi praporda.
"Poin-poin nya, pertama, kami minta bukti fisik keaktifan cabor melakukan pembinaan atau saat latihan. Bukti fisik dalam bentuk dokumentasi bahwa telah melakukan pembinaan atlet," ujarnya.
Dijelaskan Ahkam, ini pula terkait dengan pengalokasian anggaran yang sudah disepakati. "Bahwa 24 cabor saat ini diharapkan seluruhnya terakomodir, tidak ada cabor yang dispesialkan," sebutnya.
Ahkam menyampaikan harapan KONI , bahwa semua cabor terakomodir untuk mengikuti ajang praporda hingga porda mendatang, tapi dengan syarat tidak sekadar ikut saja.
"Dan kami mau ada proses pembinaan yang dilaksanakan bukan menggunakan atlet bayaran. Oleh itu, sebelum ikut praporda, tim monitoring ini yang akan memastikan apa benar ada pembinaan atau pelatihan atlet, kami mau ada bukti ril bahwa ini pelatihnya dan ini atletnya yang dibina," ujarnya.
Kepada seluruh pengurus KONI, Ahkam yang juga Sekretaris BKPSDM ini meminta pengurus KONI agar tetap optimis dalam mendorong pembinaan atlet seluruh cabor di Luwu.
"Kita harus optimis KONI Luwu ke depan ada inovasi atau terobosan yang dilakukan kita harus punya target adanya perubahan dari segi pembinaan dan segi manajemen pengelolaan KONI," serunya.
Sekretaris Umum KONI Luwu, Andi Rachmat Mulia Malluru menjelaskan, pertemuan kemarin dalam rangka rapat pengurus antar waktu KONI Luwu dalam menghadapi praporda dan porda yang rencananya diselenggarakan di Sinjai dan Bulukumba.
"Pada pertemuan hari ini kami mengharapkan sumbangsi pemikirian teman teman, ada praporda dan porda yang kita hadapi ke depan, untuk itu KONI butuh masukan termasuk melakukan perbaikan pengurus KONI," ujarnya.
"Melalui Ketua Umum dan Ketua Harian, kami sudah bentuk tim monitoring ke semua cabor terkait persiapannya menghadapi praporda dan porda nanti," lanjutnya.
Ketua Umum KONI Luwu, Aztamanga Azis, menjelaskan kedudukan KONI tingkat kabupaten adalah tugas dan fungsinya bagaimana melaksanakan pembinaan olahraga prestasi.
"Pembinaan olahraga prestasi, ini kata kuncinya. Berdasarkan sistem olahraga nasional, ada beberapa macam olahraga, mulai olahraga tradisional, olahraga masyarakat, reksreasi, hiburan dan olahraga prestasi yakni olahraga yang memang tujuannya meraih suatu prestasi baik yang dilaksanakan single event maupun multi event," ujarnya.
Disebutkan Aztamanga Azis, Luwu belum pernah mencatat sejarah mengikuti seluruhnya 24 cabor ke panggung multi event di tingkat regional seperti porda.
"Terakhir kita hanya ikutnya 11 cabang olahraga, dan 13 lainnya kita tidak tahu seperti apa pembinaannya. Ini menjadi tanggung jawab kita untuk menghidupkan cabang olahraga yang lain dan kita tingkatkan prestasi 11 cabor yang sudah berjalan dengan baik," kuncinya.
(luq)