Krematorium TPU Madurejo Prambanan Mudahkan Umat Hindu Lakukan Kremasi
loading...
A
A
A
SLEMAN - Bupati Sleman Sri Purnomo, meresmikan krematorium di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Madurejo, Prambanan, Sleman, Selasa (13/10/2010).
Krematorium ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat Hindu di Sleman dan sekitarnya melakukan prosesi kremasi sesuai ajaran agama dan kepercayaannya.
Bangunan Krematorium yang diresmikan berdiri di atas lahan seluas 1000 meter persegi, dengan kelengkapan bangunan utama, 2 tungku pengabuan jenazah, bale pawedan, sanggah surya, toilet, gudang, bangunan peilinggih, tempat penyimpanan abu, 5 tabung gas elpiji ukuran 50kg, genset 5000 watt dan kereta jenazah.
Bupati berharap, keberadaan krematorium ini dapat membantu umat Hindu di Sleman dan sekitarnya melakukan kremasi jenazah. Untuk itu, pengelolaan diharapkan mengedepankan asas kemanusiaan. Termasuk membantu umat apabila ada yang kurang mampu.
“Tentunya dengan berkoordinasi dahulu dengan dinas terkait selaku pengeloka TPU Madurejo,” kata bupati Sleman dua periode itu. (Baca juga: 20 Perwira Sekolah Instruksi Penerbang Latihan Terbang Malam)
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sleman, Anak Agung Alit Mertayasa, mengaku bahagia adanya krematorium TPU Madurejo ini. (Baca juga: Antre, Ribuan Warga Sleman Diimbau Bersabar untuk Dapatkan Rusunawa)
Umat Hindu di DIY, khususnya di Sleman, jelas dia, telah lama menginginkan bisa memiliki krematorium sendiri sehingga dapat melakukan proses kremasi.
Selama ini umat Hindu di Sleman dan sekitarnya meminjam fasilitas kremasi milik Kelompok Kematian Yogyakarta yang ada di daerah Pingit, Yogyakarta. “Setelah lama menanti, akhirnya ada kremataorium di sini,” tuturnya.
Krematorium ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat Hindu di Sleman dan sekitarnya melakukan prosesi kremasi sesuai ajaran agama dan kepercayaannya.
Bangunan Krematorium yang diresmikan berdiri di atas lahan seluas 1000 meter persegi, dengan kelengkapan bangunan utama, 2 tungku pengabuan jenazah, bale pawedan, sanggah surya, toilet, gudang, bangunan peilinggih, tempat penyimpanan abu, 5 tabung gas elpiji ukuran 50kg, genset 5000 watt dan kereta jenazah.
Bupati berharap, keberadaan krematorium ini dapat membantu umat Hindu di Sleman dan sekitarnya melakukan kremasi jenazah. Untuk itu, pengelolaan diharapkan mengedepankan asas kemanusiaan. Termasuk membantu umat apabila ada yang kurang mampu.
“Tentunya dengan berkoordinasi dahulu dengan dinas terkait selaku pengeloka TPU Madurejo,” kata bupati Sleman dua periode itu. (Baca juga: 20 Perwira Sekolah Instruksi Penerbang Latihan Terbang Malam)
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sleman, Anak Agung Alit Mertayasa, mengaku bahagia adanya krematorium TPU Madurejo ini. (Baca juga: Antre, Ribuan Warga Sleman Diimbau Bersabar untuk Dapatkan Rusunawa)
Umat Hindu di DIY, khususnya di Sleman, jelas dia, telah lama menginginkan bisa memiliki krematorium sendiri sehingga dapat melakukan proses kremasi.
Selama ini umat Hindu di Sleman dan sekitarnya meminjam fasilitas kremasi milik Kelompok Kematian Yogyakarta yang ada di daerah Pingit, Yogyakarta. “Setelah lama menanti, akhirnya ada kremataorium di sini,” tuturnya.
(boy)