Penyelenggaraan Sinode Godang HKBP Tertunda, Sinodestan Desak Digelar November

Minggu, 11 Oktober 2020 - 08:50 WIB
loading...
Penyelenggaraan Sinode...
Ephorus HKBP Pendet DR Darwin Lumbantobing STh MTh.(Foto : Robert Fernando H Siregar/Okezone).
A A A
TARUTUNG - Pandemi COVID-19 mengakibatkan rapat Sinode Godang ke-65 Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang dijadwalkan digelar 19 - 25 Oktober 2020, bergeser menjadi 9 - 13 Desember 2020.

Kondisi itu, menuai protes dari para pendeta yang bertugas di Distrik dan meminta agar Sinode Godang HKBP dilaksanakan pada pertengahan November 2020.

Pucuk pimpinan HKBP, Ephorus Pendeta DR Darwin Lumbantobing STh MTh menerangkan, miss understanding dan terjadi miss komunikasi dari jemaat bahkan pendeta.

Masih banyak yang belum mengenal HKBP dalam arti Tradisi HKBP, Kepelayanan HKBP, Struktur dan Organisasi HKBP atau masih banyak yang belum memahami. (BACA JUGA: Direktur Televisi Swasta Tewas Setelah Alami Kecelakaan Tunggal)

Pendeta Dr Darwin Lumbantobing menjelaskan, HKBP dalam perjalanannya yang sudah berusia 159 tahun (7 Oktober 1861 - 7 Oktober 2020), tentu sudah banyak mengalami perubahan dan banyak mengalami pergantian Aturan dan Peraturan serta tradisinya.

"Kelemahan orang-orang yang mencoba memberikan perhatian dan mungkin maksudnya baik, mencoba memberikan pengertian, akan tetapi terkadang tidak pas, sebab tidak mengenal HKBP," sebutnya dalam keterangannya, belum lama ini.

Aturan dan Peraturan (AP) HKBP yang berlaku hingga saat ini, sebut dia, diterbitkan tahun 2002 dan diberlakukan tahun 2004 serta setelah beberapa tahun kemudian sudah tiga kali diamandemen.

"Namun kadang-kadang, anggota jemaat dan bahkan Pendeta HKBP belum mengerti dan belum paham pergantian tahun demi tahun itu atau ringkasnya dia hidup sekarang, dia mengomentari HKBP yang sekarang tetapi dengan pola pikir masa lalu. Masa lalu dimaksud, pola pikir aturan yang lama," ujarnya. (BACA JUGA: Pelaku Perusakan Fasilitas di Jakarta diburu Polda Metro Jaya)

Sementara penyelenggaraan Sinode Godang Desember nanti, pihaknya sudah berkoordinasi dengan banyak elemen termasuk pemerintah, untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai protokol kesehatan.

"Mudah-mudahan Desember, grafik Covid-19 menurun atau status hijau, agar penyelenggaraan Sinode Godang berjalan aman dan lancar," sebutnya.

Sementara peserta Sinode Godang atau Sinodestan berkisar 1.200 orang. Mengingat jumlah itu sangat besar, protokol kesehatan menjadi perhatian serius agar tidak terjadi klaster baru. (BACA JUGA: Kerugian Imbas Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta Mencapai Rp65 M)

Pendeta Resort Sukadamai Distrik V Sumatera Timur, Pendeta Marjabat Panjaitan mengatakan, dia mewakili utusan Sinode Godang HKBP, Senin 5 Oktober 2020, telah menemui Ephorus HKBP di Kantor Pusat HKBP di Tarutung dan menyampaikan tiga poin kepada Ephorus agar Ephorus mundur selangkah untuk kebaikan HKBP.

Pendeta Marjabat Panjaitan mengutarakan, ke-tiga poin yang disampaikan ke Ephorus HKBP, yaitu Ephorus bersama Sekretaris Jenderal, para Praeses dan Kepala Depertemen pada 21 - 23 Februari 2019 di Kalimantan Timur tepatnya di Balikpapan, agar ditetapkan menjadi penyelenggaraan Sinode Godang ke-65 HKBP, yakni 19 - 25 Oktober 2020.

Poin kedua, ujar Pendeta Marjabat Panjaitan, bila harus ditunda, mereka mengusulkan supaya melalui rapat dan dilaksanakan Sinode Godang HKBP dipertengahan November (17 - 21 November 2020). (BACA JUGA: TNI: KKSB Terapkan Taktik Licik dan Korbankan Masyarakat Sipil)

Lalu poin ketiga, lanjut Pendeta Marjabat Panjaitan, apabila poin 1 dan 2 tidak dapat diindahkan oleh Ephorus atau tetap bertahan dengan yang telah diputuskan, akan diadakan Sinode Godang Istimewa yang akan dipimpin oleh karteker, sebab terhitung 1 Oktober 2020, Ephorus sudah dimisioner.
(vit)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2017 seconds (0.1#10.140)