Bangkitkan Ekonomi Keluarga dari Pandemi, Ini Resep Gus Muhdlor untuk Sidoarjo
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor-Ali-Subandi mengenalkan Kartu Usaha Perempuan Mandiri (Kurma) sebagai langkah penguatan ketahanan ekonomi keluarga di Sidoarjo, khususnya menghadapi kelesuan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) mengatakan, kartu Kurma ini nantinya akan menjadi salah satu program andalan jika terpilih menjadi Bupati Sidoarjo pada Pilkada yang akan dilaksanakan Desember mendatang.
“Kartu Kurma ini kami kenalkan sebagai ikhtiar untuk memberdayakan ekonomi perempuan di Sidoarjo yang cukup terimbas dampak Pandemi COVID-19. Melalui kartu Kurma ini nantinya diharapkan para ibu-ibu atau perempuan di Sidoarjo bisa membangkitkan dan memulihkan ekonomi keluarga dengan berbagai fasilitas di kartu ini,” kata Gus Muhdlor, Rabu (7/10/2020).
(Baca juga: Gagal Diusung PKB, Kakak Kaji Sholah Alihkan Dukungan ke Suhandoyo-Astiti )
Melalui Kartu kurma ini nantinya setiap ibu-ibu dan perempuan yang sudah terdaftar bakal mendapatkan berbagai fasilitas, mulai dari bantuan permodalan, pelatihan manajemen bisnis dan keuangan, pelatihan dan pendampingan pemasaran digital hingga pendampingan sertifikasi untuk berbagai jenis usaha.
Untuk bantuan modal, pemegang kartu Kurma nantinya akan mendapat bantuan modal bersubsidi yang besarnya bervariasi antara Rp5 juta hingga Rp50 juta untuk setiap usaha. Besarnya bantuan ini akan disesuaikan dengan skala usaha yang dipunyai oleh pemegang kartu. ”Jadi ibu-ibu tidak bingung atau kesulitan lagi mencari modal untuk mengembangkan usahanya,” jelas alumnus Universitas Airlangga (Unair) tersebut.
Selain modal, pemegang kartu ini juga akan mendapatkan pelatihan manajemen bisnis dan keuangan. Mereka akan mendapatkan pelatihan bagaimana mengatur keuangan sehingga modal yang didapat bisa dimaksimalkan dan bisa digulirkan untuk mengembangkan usahanya.
(Baca juga: Jatim Bebas Zona Merah, Khofifah Minta Warga Tetap Terapkan 3M )
Fasilitas ketiga bagi pemegang kartu ini adalah fasilitasi pendampingan dan pelatihan pemasaran. “Fokusnya untuk pendampingan pemasaran ini akan dilakukan untuk platform digital. Jadi nanti pemegang kartu akan mendapatkan berbagai pelatihan seperti pengemasan yang baik, mengenalkan marketplace, bagaimana tips dan trik pemasaran melalui marketplace atau kanal-kanal digital lain,” imbuh Gus Muhdlor.
Fasilitas lain yang akan didapatkan pemegang kartu adalah fasilitasi sertifikasi untuk berbagai jenis usaha. Pemerintah daerah nantinya akan memberikan fasilitas sertifikasi seperti PIRT, sertifikasi Halal, atau sertifikasi BPOM, dan sebagainya sesuai kebutuhan atau sesuai bidang usaha pemegang kartu
“Tujuan akhirnya dari kartu ini adalah bagaimana para perempuan atau ibu-ibu di Sidoarjo bisa menjadi penggerak ekonomi dari skala yang paling kecil, dari skala keluarga. Sehingga para perempuan ini tidak hanya menjadi konco wingking, namun bersama-sama para bapak atau suami bisa turut membangkitkan ekonomi,” ujar Gus Muhdlor.
Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) mengatakan, kartu Kurma ini nantinya akan menjadi salah satu program andalan jika terpilih menjadi Bupati Sidoarjo pada Pilkada yang akan dilaksanakan Desember mendatang.
“Kartu Kurma ini kami kenalkan sebagai ikhtiar untuk memberdayakan ekonomi perempuan di Sidoarjo yang cukup terimbas dampak Pandemi COVID-19. Melalui kartu Kurma ini nantinya diharapkan para ibu-ibu atau perempuan di Sidoarjo bisa membangkitkan dan memulihkan ekonomi keluarga dengan berbagai fasilitas di kartu ini,” kata Gus Muhdlor, Rabu (7/10/2020).
(Baca juga: Gagal Diusung PKB, Kakak Kaji Sholah Alihkan Dukungan ke Suhandoyo-Astiti )
Melalui Kartu kurma ini nantinya setiap ibu-ibu dan perempuan yang sudah terdaftar bakal mendapatkan berbagai fasilitas, mulai dari bantuan permodalan, pelatihan manajemen bisnis dan keuangan, pelatihan dan pendampingan pemasaran digital hingga pendampingan sertifikasi untuk berbagai jenis usaha.
Untuk bantuan modal, pemegang kartu Kurma nantinya akan mendapat bantuan modal bersubsidi yang besarnya bervariasi antara Rp5 juta hingga Rp50 juta untuk setiap usaha. Besarnya bantuan ini akan disesuaikan dengan skala usaha yang dipunyai oleh pemegang kartu. ”Jadi ibu-ibu tidak bingung atau kesulitan lagi mencari modal untuk mengembangkan usahanya,” jelas alumnus Universitas Airlangga (Unair) tersebut.
Selain modal, pemegang kartu ini juga akan mendapatkan pelatihan manajemen bisnis dan keuangan. Mereka akan mendapatkan pelatihan bagaimana mengatur keuangan sehingga modal yang didapat bisa dimaksimalkan dan bisa digulirkan untuk mengembangkan usahanya.
(Baca juga: Jatim Bebas Zona Merah, Khofifah Minta Warga Tetap Terapkan 3M )
Fasilitas ketiga bagi pemegang kartu ini adalah fasilitasi pendampingan dan pelatihan pemasaran. “Fokusnya untuk pendampingan pemasaran ini akan dilakukan untuk platform digital. Jadi nanti pemegang kartu akan mendapatkan berbagai pelatihan seperti pengemasan yang baik, mengenalkan marketplace, bagaimana tips dan trik pemasaran melalui marketplace atau kanal-kanal digital lain,” imbuh Gus Muhdlor.
Fasilitas lain yang akan didapatkan pemegang kartu adalah fasilitasi sertifikasi untuk berbagai jenis usaha. Pemerintah daerah nantinya akan memberikan fasilitas sertifikasi seperti PIRT, sertifikasi Halal, atau sertifikasi BPOM, dan sebagainya sesuai kebutuhan atau sesuai bidang usaha pemegang kartu
“Tujuan akhirnya dari kartu ini adalah bagaimana para perempuan atau ibu-ibu di Sidoarjo bisa menjadi penggerak ekonomi dari skala yang paling kecil, dari skala keluarga. Sehingga para perempuan ini tidak hanya menjadi konco wingking, namun bersama-sama para bapak atau suami bisa turut membangkitkan ekonomi,” ujar Gus Muhdlor.
(msd)