Bupati Bulukumba Sambangi Warga Kurang Mampu di Kampung Nipa

Rabu, 07 Oktober 2020 - 16:27 WIB
loading...
Bupati Bulukumba Sambangi...
Bupati Kabupaten Bulukumba, AM Sukri Sappewali menemui salah satu warga kurang mampu yang kondisinya memprihatinkan di Kampun Nipa, Rabu (7/10/2020). Foto: SINDOnews/Eky Hendrawan
A A A
BULUKUMBA - Bupati Kabupaten Bulukumba , AM Sukri Sappewali menyambangi kediaman warga kurang mampu yang kondisinya memprihatinkan di Kampung Nipa, Kelurahan Bentenge, Rabu (7/10/2020). Bupati ditemani Dandim 1411, Kadis Kesehatan, Kadis Sosial, Kadis Dukcapil, Camat Ujung Bulu, Lurah Bentenge dan Ketua Baznas Bulukumba.

Di Kampung Nipa, Bupati mendatangi 3 rumah warga yang kondisinya memprihatinkan. Sebelumnya, keadaan warga kurang mampu di Kampung Nipa ini viral di media sosial.

Rumah pertama yang dikunjungi Bupati adalah kediaman dua bersaudara lanjut usia, Sitti Zaenab dan Muh Said. Keduanya tinggal di bagian bawah belakang rumah panggungnya. Karena rumah panggungnya sudah tidak layak huni, maka sejak tahun 2005, warga setempat membantu membangun tempat bernaung dua bersaudara ini di bagian bawah belakang rumahnya, yang berdinding seng.



Sejak viral di media sosial , Camat Ujung Bulu bersama pihak puskesmas telah melakukan home care di rumah kakek nenek ini. Rumahnya dibersihkan dan kesehatannya diperiksa. Dinas Sosial juga memberi kebutuhan pokok.

Karena faktor usia, indra penglihatan dua saudara ini sudah kabur, bahkan Sitti Zaenab sudah tidak mampu berjalan. Untuk memenuhi makan minum orang tua umur 90 tahun lebih ini, setiap harinya disiapkan oleh tetangganya.

Tidak jauh dari rumah Zaenab, Bupati bersama rombongan bergerak menuju rumah Tepu, 64 tahun. Tepu sudah mengalami sakit infeksi tulang sejak umur 15 tahun. Tepu sudah 50 tahun lebih tidak bisa berjalan normal. Kedua tulang kakinya kaku dan mengeras. Jika disentuh seperti batang kayu.

Tepu mengaku, di awal sakitnya dan masih bisa duduk, ia masih bisa berjualan es. Namun, setelah sakitnya tambah parah, dia hanya mampu berbaring saja. Tepu tinggal bersama ibunya, Jumanna. Ia dirawat oleh iparnya, Saiya.



Di rumah Tepu, Bupati menyerahkan bahan pokok dan kasur beserta bantal. Bupati meminta alas tidur Tepu diganti dengan yang baru agar merasa lebih nyaman.

Selanjutnya rumah ketiga yang dikunjungi untuk diserahkan bahan pokok adalah rumah Sarimadan, nenek berusia lebih dari 100 tahun. Tubuh nenek ini masih tampak sehat, rambut belum banyak beruban. Namun karena faktor usia, dia sudah tidak mampu berjalan dan hanya terbaring saja.

Di rumah panggungnya, dia ditemani dan dirawat oleh anaknya bernama Suratmi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, keduanya bergantung dari pemberian kerabat dan tetangganya, serta para dermawan.

Bupati berharap, secara berkala pemerintah setempat dan petugas puskesmas mengecek kondisi para warga tersebut, untuk memastikan sakitnya tidak bertambah parah dan kebutuhan sehari-harinya masih terpenuhi.



"Ini adalah ladang amal bagi kita semua, khususnya para tetangga untuk membantu sesama," kata AM Bupati kepada warga.

Menurut Kadis Sosial, Syarifuddin, Tepu dan Sarimadan adalah penerima bantuan langsung tunai (BLT) . Sementara nenek Zaenab dan Said yang tidak menerima BLT, karena Zaenab selama ini menerima tunjangan pensiun dari almarhum suaminya.

"Suami dari nenek Zaenab ini tentara, jadi masih menerima tunjangan pensiun," ungkap Syarifuddin.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1547 seconds (0.1#10.140)