Hari Guru Internasional, Hatikita Keren Siapkan Program Pro Tenaga Pendidik
loading...
A
A
A
MAROS - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Maros , Chaidir Syam-Suhartina Bohari memberikan selamat kepada para guru di seluruh Indonesia yang hari ini, Senin (5/10/2020), memperingati Hari Guru Internasional.
Menurut mereka, guru merupakan pahlawan bagi bangsa ini dan harus tetap diberi penghargaan dan apresiasi yang tinggi. Karena jasa seorang guru tidak akan pernah bisa terbalaskan dengan materi atau apapun.
“Hari ini sangat spesial. Kami ucapkan selamat Hari Guru Internasional. Bagi kami guru akan tetap menjadi pahlawan bagi bangsa ini. Saya tidak akan mungkin bisa seperti ini kalau tidak ada sosok guru yang tidak pernah lelah mendidik,” kata Chaidir.
Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi kepada guru, pasangan dengan tagline Hatikita Keren itu juga telah mempersiapkan sejumlah program khusus untuk para guru, termasuk honorer, mulai dari peningkatan kualitas hingga kesejahteraan.
“Komitmen kami kepada guru itu di antaranya, peningkatan kualitas, peningkatan kesejahteraan, peningkatan insentif guru dan honorer serta pemberian reward bagi guru yang berprestasi,” lanjutnya.
Menurutnya, pemerintah saat ini sudah sangat memperhatikan kesejahteraan guru dengan berbagai program. Namun, ia tidak menampik jika nasib guru honorer maupun sukarela masih belum jelas, terlebih bagi guru yang ada di pedalaman.
“Saat ini, program pemerintah kepada guru yang PNS memang sudah cukup memadai, meskipun harus tetap ditingkatkan. Nah ke depannya, kita juga akan lebih memperhatikan nasib guru honorer dan sukarela, khususnya yang ada di pedalaman,” sebutnya.
Suhartina Bohari menambahkan, peningkatan kualitas guru yang dimaksud di antaranya dengan terus melakukan pelatihan berkala kepada setiap guru sesuai dengan spesifikasi mereka. Terlebih saat ini di masa pandemi , guru hanya bisa mengajar secara virtual.
“Selain kesejahteraan, kualitas guru juga menjadi hal mutlak untuk terus ditingkatkan. Nah salah satunya dengan cara pelatihan secara berkala sesuai bidangnya. Kami nantinya akan lebih fokus pada pesoalan itu juga,” sebut Suhartina.
Lebih lanjut, Suhartina juga berjanji akan tetap memperhatikan infrastruktur pendidikan yang telah dijalankan oleh pemerintah daerah saat ini. Karena menurutnya, antaran kualitas dan fasilitas penunjang pendidikan tidak bisa dipisahkan dan harus berjalan beriringan.
“Kita lihat saat ini Pak Bupati kita saat ini Pak Hatta Rahman sangat memperhatikan infrastruktur pendidikan. Nah itu akan tetap kita jalankan ke depan, tentunya dengan lebih menyeimbangkan kapasitas dan kesejahteraan tenaga pendidik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Suhartina juga berjanji akan tetap memperhatikan infrastruktur pendidikan yang telah dijalankan oleh pemeritah daerah saat ini. Karena menurutnya, antara kualitas dan fasilitas penunjang pendidikan tidak bisa dipisahkan dan harus berjalan beriringan.
"Untuk fasilitas penunjang, kita juga akan jadikan program prioritas termasuk di dalamnya penyediaan perlengkapan sekolah setiap tahun ajaran baru. Ada juga penghapusan iuran komite sekolah dan menggantinya dengan bantuan operasional sekolah daerah atau BOSDA yang bersumber dari APBD sehingga orang tua siswa tidak ada lagi yang dibebankan," ungkapnya.
Menurut mereka, guru merupakan pahlawan bagi bangsa ini dan harus tetap diberi penghargaan dan apresiasi yang tinggi. Karena jasa seorang guru tidak akan pernah bisa terbalaskan dengan materi atau apapun.
“Hari ini sangat spesial. Kami ucapkan selamat Hari Guru Internasional. Bagi kami guru akan tetap menjadi pahlawan bagi bangsa ini. Saya tidak akan mungkin bisa seperti ini kalau tidak ada sosok guru yang tidak pernah lelah mendidik,” kata Chaidir.
Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi kepada guru, pasangan dengan tagline Hatikita Keren itu juga telah mempersiapkan sejumlah program khusus untuk para guru, termasuk honorer, mulai dari peningkatan kualitas hingga kesejahteraan.
“Komitmen kami kepada guru itu di antaranya, peningkatan kualitas, peningkatan kesejahteraan, peningkatan insentif guru dan honorer serta pemberian reward bagi guru yang berprestasi,” lanjutnya.
Menurutnya, pemerintah saat ini sudah sangat memperhatikan kesejahteraan guru dengan berbagai program. Namun, ia tidak menampik jika nasib guru honorer maupun sukarela masih belum jelas, terlebih bagi guru yang ada di pedalaman.
“Saat ini, program pemerintah kepada guru yang PNS memang sudah cukup memadai, meskipun harus tetap ditingkatkan. Nah ke depannya, kita juga akan lebih memperhatikan nasib guru honorer dan sukarela, khususnya yang ada di pedalaman,” sebutnya.
Suhartina Bohari menambahkan, peningkatan kualitas guru yang dimaksud di antaranya dengan terus melakukan pelatihan berkala kepada setiap guru sesuai dengan spesifikasi mereka. Terlebih saat ini di masa pandemi , guru hanya bisa mengajar secara virtual.
“Selain kesejahteraan, kualitas guru juga menjadi hal mutlak untuk terus ditingkatkan. Nah salah satunya dengan cara pelatihan secara berkala sesuai bidangnya. Kami nantinya akan lebih fokus pada pesoalan itu juga,” sebut Suhartina.
Lebih lanjut, Suhartina juga berjanji akan tetap memperhatikan infrastruktur pendidikan yang telah dijalankan oleh pemerintah daerah saat ini. Karena menurutnya, antaran kualitas dan fasilitas penunjang pendidikan tidak bisa dipisahkan dan harus berjalan beriringan.
“Kita lihat saat ini Pak Bupati kita saat ini Pak Hatta Rahman sangat memperhatikan infrastruktur pendidikan. Nah itu akan tetap kita jalankan ke depan, tentunya dengan lebih menyeimbangkan kapasitas dan kesejahteraan tenaga pendidik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Suhartina juga berjanji akan tetap memperhatikan infrastruktur pendidikan yang telah dijalankan oleh pemeritah daerah saat ini. Karena menurutnya, antara kualitas dan fasilitas penunjang pendidikan tidak bisa dipisahkan dan harus berjalan beriringan.
"Untuk fasilitas penunjang, kita juga akan jadikan program prioritas termasuk di dalamnya penyediaan perlengkapan sekolah setiap tahun ajaran baru. Ada juga penghapusan iuran komite sekolah dan menggantinya dengan bantuan operasional sekolah daerah atau BOSDA yang bersumber dari APBD sehingga orang tua siswa tidak ada lagi yang dibebankan," ungkapnya.
(luq)