Diterjang Banjir, 2 Warga Jayapura Papua Tewas Tertimpa Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hujan dengan intensitas tinggi memicu bencana banjir di Kota Jayapura , Papua. Derasnya arus banjir menyebabkan 2 bangunan rumah roboh dan 2 warga tewas karena tertimpa bangunan rumah mereka pada Rabu, 30 September 2020 malam, sekitar pukul 22.05 WITA.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menjelaskan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura diketahui 2 korban yakni BA (5) dan AA (4) merupakan warga Desa Tanah Hitam, Distrik Abepura. (Baca juga: Cerita Menegangkan Kapten Sanjoto saat Memburu DN Aidit di Kota Semarang)
"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Jayapura berhasil mengevakuasi kedua korban dan memberikan pertolongan. Namun nyawa kedua anak ini tidak dapat diselamatkan," ujar Raditya, Kamis (1/10/2020). Hingga kini BPBD setempat masih melakukan pendataan dan penanganan darurat bencana banjir lebih lanjut. (Baca juga: Deklarasi KAMI di Rengasdengklok Dibubarkan, Gatot Datang ke Telukjambe)
Berdasarkan analisis InaRISK, Kota Jayapura memang memiliki potensi bahaya banjir dengan kelas bahaya sedang sampai tinggi, dengan luas bahaya 9.000 hektare. Sementara dilihat dari sisi risiko, terdapat sekitar 35.000 populasi di 3 kecamatan merupakan penduduk terpapar terhadap potensi bahaya banjir tersebut.
"Selain itu, kondisi rumah dan bangunan warga yang kurang kokoh dapat menyebabkan semakin rentannya masyarakat terhadap bencana cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu dapat terjadi," kata Raditya.
Pemerintah daerah diharapkan untuk terus mengedukasi dan melakukan pendampingan dalam upaya pengurangan risiko bencana kepada masyarakat setempat sehingga risiko dapat dikurangi atau bahkan dihindari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca dengan tingkat berbeda. Dalam dua hari ini, 1-2 Oktober 2020, prakiraan cuaca BMKG menginformasikan wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang pada 1 Oktober 2020.
Wilayah tersebut di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Papua Barat dan Papua.
Wilayah Papua Barat dan Papua masih memiliki potensi yang sama untuk esok hari, Jumat (2/10/2020). "Masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga menghadapi potensi ancaman bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang," katanya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menjelaskan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura diketahui 2 korban yakni BA (5) dan AA (4) merupakan warga Desa Tanah Hitam, Distrik Abepura. (Baca juga: Cerita Menegangkan Kapten Sanjoto saat Memburu DN Aidit di Kota Semarang)
"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Jayapura berhasil mengevakuasi kedua korban dan memberikan pertolongan. Namun nyawa kedua anak ini tidak dapat diselamatkan," ujar Raditya, Kamis (1/10/2020). Hingga kini BPBD setempat masih melakukan pendataan dan penanganan darurat bencana banjir lebih lanjut. (Baca juga: Deklarasi KAMI di Rengasdengklok Dibubarkan, Gatot Datang ke Telukjambe)
Berdasarkan analisis InaRISK, Kota Jayapura memang memiliki potensi bahaya banjir dengan kelas bahaya sedang sampai tinggi, dengan luas bahaya 9.000 hektare. Sementara dilihat dari sisi risiko, terdapat sekitar 35.000 populasi di 3 kecamatan merupakan penduduk terpapar terhadap potensi bahaya banjir tersebut.
"Selain itu, kondisi rumah dan bangunan warga yang kurang kokoh dapat menyebabkan semakin rentannya masyarakat terhadap bencana cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu dapat terjadi," kata Raditya.
Pemerintah daerah diharapkan untuk terus mengedukasi dan melakukan pendampingan dalam upaya pengurangan risiko bencana kepada masyarakat setempat sehingga risiko dapat dikurangi atau bahkan dihindari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca dengan tingkat berbeda. Dalam dua hari ini, 1-2 Oktober 2020, prakiraan cuaca BMKG menginformasikan wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang pada 1 Oktober 2020.
Wilayah tersebut di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Papua Barat dan Papua.
Wilayah Papua Barat dan Papua masih memiliki potensi yang sama untuk esok hari, Jumat (2/10/2020). "Masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga menghadapi potensi ancaman bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang," katanya.
(shf)