Temui Warga Kelurahan Anggrung, Bobby Minta Semua Pihak Jaga Kerukunan
loading...
A
A
A
MEDAN - Bobby Nasution menemui warga Jalan Mongonsidi Lingkungan 6 Kelurahan Anggrung, Kecamatan Medan Polonia, Selasa (29/9/2020).
Dr Sihombing tokoh masyarakat setempat yang juga tuan rumah mengatakan, warga sekitar lengkap ada Batak, Melayu, Tamil, Tionghoa, tapi rukun. Ada semua tempat ibadah yang lengkap.
"Kami siap dengan kehadiran Bobby Nasution. Semua semangat menyambut," katanya.
Bobby Nasution kemudian kembali mengatakan ingin berbagi nikmat dengan warga Kota Medan. "Caranya dengan ikut peduli dan bertekad membangun Kota Medan," kata Menantu Presiden Joko Widodo itu. (BACA JUGA: Perwira Polri Gelar Pesta Meriah di Masa Pandemi COVID-19, Kapolda Sumut: Nanti Kami Cek!)
Bobby Nasution juga menyoroti anggaran di Kota Medan. Menurutnya masih banyak masyarakat tidak melek anggaran. Padahal anggaran tahunan Kota Medan mencapai Rp 6 triliun. Tapi fakta di lapangan, pembangunan tidak merata dan masih banyak masalah.
Menatap Pilkada, Bobby Nasution ingin setiap warga ikut menjaga kondisi kerukunan di Kota Medan.
"Politik identitas jangan dipakai saat kampanye. Kalau sudah jadi, baru kita tonjolkan identitas. Kita buktikan orang Medan ini majemuk namun tetap rukun. Yang Islam, Islam yang baik. Yang Kristen, Kristen yang baik dan lainnya. Saat Pilkada harus bicarakan program, jangan ukur keimanan seseorang. Itu tidak baik karena berpotensi memecah belah umat," kata Bobby Nasution.
Bobby Nasution berjanji akan membangun Mall Pelayanan Publik. Di dalamnya, akan dibuat satu pintu untuk pelayanan kependudukan. Mulai dari buat KTP, KK, hingga koordinasi dengan kepolisian untuk memudahkan urusan perpajakan kendaraan.
"Jadi nanti keluar dari mall pelayanan publik itu, warga yang tak punya KTP begitu keluar punya KTP. Tidak sampai satu hari harus sudah selesai," lanjut Bobby.
Kemudian pada sesi tanya jawab, Sahat Marpaung, warga setempat memang sudah berniat untuk mencari pemimpin yang muda.
"Sudah saatnya yang muda karena bakal kreatif dan inovatif. Dan anak muda belum terkontaminasi," kata Sahat.
Sahat juga mengeluhkan soal sulitnya mengurus sertifikat tanah. "Mohon ini juga diperhatikan, karena mahal sekali urus sertifikat," tutur Sahat.
Salah seorang warga mengaku bernama Vincent bertanya kepada Bobby Nasution, apakah berani tegas kepada pejabat yang tidak melayani masyarakat.
"Kenapa tidak berani menegur? Itu mungkin sudah dapat setoran. Harusnya di birokrasi melayani, kalau ada keluhan dari dinas terkait harus ditindak," kata Bobby langsung menjawab. (BACA JUGA: Mandikan Jenazah Perempuan, RSUD Djasamen Saragih Abaikan Syariat Islam)
Di pemerintahan kelak, Bobby Nasution akan menerapkan merit sistem. Yakni meletakkan pejabat pada posisinya sesuai dengan kemampuannya.
"Sesuai profesionalitas pejabat. Saya sudah janji tidak akan terima duit apabila ada yang mau jadi pejabat. Jadi harus sesuai kemampuannya," kata Bobby.
Pada kesempatan itu, Bobby juga akan membangun sudut literasi di tiap satu kelurahan.
"Itu untuk menjaga anak-anak muda agar tidak berprilaku negatif. Kita akan siapkan ruang baca hingga wifi untuk memudahkan masyarakat mengembangkan dirinya," tandasnya.
Dr Sihombing tokoh masyarakat setempat yang juga tuan rumah mengatakan, warga sekitar lengkap ada Batak, Melayu, Tamil, Tionghoa, tapi rukun. Ada semua tempat ibadah yang lengkap.
"Kami siap dengan kehadiran Bobby Nasution. Semua semangat menyambut," katanya.
Bobby Nasution kemudian kembali mengatakan ingin berbagi nikmat dengan warga Kota Medan. "Caranya dengan ikut peduli dan bertekad membangun Kota Medan," kata Menantu Presiden Joko Widodo itu. (BACA JUGA: Perwira Polri Gelar Pesta Meriah di Masa Pandemi COVID-19, Kapolda Sumut: Nanti Kami Cek!)
Bobby Nasution juga menyoroti anggaran di Kota Medan. Menurutnya masih banyak masyarakat tidak melek anggaran. Padahal anggaran tahunan Kota Medan mencapai Rp 6 triliun. Tapi fakta di lapangan, pembangunan tidak merata dan masih banyak masalah.
Menatap Pilkada, Bobby Nasution ingin setiap warga ikut menjaga kondisi kerukunan di Kota Medan.
"Politik identitas jangan dipakai saat kampanye. Kalau sudah jadi, baru kita tonjolkan identitas. Kita buktikan orang Medan ini majemuk namun tetap rukun. Yang Islam, Islam yang baik. Yang Kristen, Kristen yang baik dan lainnya. Saat Pilkada harus bicarakan program, jangan ukur keimanan seseorang. Itu tidak baik karena berpotensi memecah belah umat," kata Bobby Nasution.
Bobby Nasution berjanji akan membangun Mall Pelayanan Publik. Di dalamnya, akan dibuat satu pintu untuk pelayanan kependudukan. Mulai dari buat KTP, KK, hingga koordinasi dengan kepolisian untuk memudahkan urusan perpajakan kendaraan.
"Jadi nanti keluar dari mall pelayanan publik itu, warga yang tak punya KTP begitu keluar punya KTP. Tidak sampai satu hari harus sudah selesai," lanjut Bobby.
Kemudian pada sesi tanya jawab, Sahat Marpaung, warga setempat memang sudah berniat untuk mencari pemimpin yang muda.
"Sudah saatnya yang muda karena bakal kreatif dan inovatif. Dan anak muda belum terkontaminasi," kata Sahat.
Sahat juga mengeluhkan soal sulitnya mengurus sertifikat tanah. "Mohon ini juga diperhatikan, karena mahal sekali urus sertifikat," tutur Sahat.
Salah seorang warga mengaku bernama Vincent bertanya kepada Bobby Nasution, apakah berani tegas kepada pejabat yang tidak melayani masyarakat.
"Kenapa tidak berani menegur? Itu mungkin sudah dapat setoran. Harusnya di birokrasi melayani, kalau ada keluhan dari dinas terkait harus ditindak," kata Bobby langsung menjawab. (BACA JUGA: Mandikan Jenazah Perempuan, RSUD Djasamen Saragih Abaikan Syariat Islam)
Di pemerintahan kelak, Bobby Nasution akan menerapkan merit sistem. Yakni meletakkan pejabat pada posisinya sesuai dengan kemampuannya.
"Sesuai profesionalitas pejabat. Saya sudah janji tidak akan terima duit apabila ada yang mau jadi pejabat. Jadi harus sesuai kemampuannya," kata Bobby.
Pada kesempatan itu, Bobby juga akan membangun sudut literasi di tiap satu kelurahan.
"Itu untuk menjaga anak-anak muda agar tidak berprilaku negatif. Kita akan siapkan ruang baca hingga wifi untuk memudahkan masyarakat mengembangkan dirinya," tandasnya.
(vit)